4. Praktik ibadah 5. Evaluasi
12, 13, 14,15, 16 17, 18, 19, 20
2 Pelaksanaan
shalat fardu siswa SMP
Islam Al- Ma’arif
1. Kegiatan
2. Disiplin
3. Intensitas 1.1 Ketepatan
gerakan shalat sesuai dengan
rukun shalat 2.1 Melaksanakan
tiap waktu 2.2 Permulaan waktu
3.1 Berlangsung terus menerus
25, 26, 31, 27, 28, 29, 30, 38, 33, 34,
35, 39 21, 22, 32, 37
23, 24 36, 40
Untuk menentukan skoring semua pernyataan angket akan
ditabulasikan dengan skor setiap itemnya, dengan cara jawaban yang berupa huruf akan berubah menjadi angka, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2
No. Alternatif Jawaban
Skor Untuk pernyataan +
Untuk pernyataan - 1
Selalu 4
1 2
Sering 3
2 3
Kadang-kadang 2
3 4
Tidak Pernah 1
4
3. Analisis Data
Setelah data-data diperoleh, maka tahap selanjutnya data tersebut dianalisis dengan analisa kuantitatif secara deskriptif, dengan menggunakan
rumus distribusi frekuensi : P = F x 100
N
Kemudian, untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Pendidikan Agama Islam variabel X terhadap pelaksanaan Ibadah shalat fardu siswa
variabel Y, maka digunakan rumus “r” product moment, yaitu dengan rumus:
r
xy
= N
XY – X Y______ √[NX
2
– X
2
] [NY
2
– Y
2
] r
xy
= Korelasi “r” product moment person N
= Jumlah responden X
= Jumlah skor pemahaman Agama Islam Y
= Jumlah skor pelaksanaan ibadah shalat fardhu X Y
= Jumlah hasil perkalian antara variabel Xdan variabel Y Untuk memberikan interpretasi terhadap r
xy
digunakan interpretasi kasar atau sederhana yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan
angka indeks korelasi product moment seperti dalam besarnya “r” product moment.
Selanjutnya, untuk mengukur besarnya kontribusi sumbangan dari variabel X terhadap variabel Y berdasarkan angka indeks korelasi
r
xy
atau “r” hitung dapat dihitung dengan menggunakan “Koefisien Determinasi” yakni
merupakan hasil kuadrat dari koefisien sederhana yang dinyatakan dengan rumus
KD = r
2
x 100. Tabel 3
Indeks Korelasi r
xy
Interpretasi
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, akan tetapi
sangat lemah atau sangat rendah. Sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y
0.20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah
atau rendah