Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda-benda seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat
lalu berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar
orang-orang yang benar
Kehadiran Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan
batin. Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kepada manusia suatu kelebihan dan keutamaan di atas makhluk lainnya yaitu
fitrah, kebebasan, ruh yang kekal dan akal. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra 17 ayat 70:
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Pendidikan itu pada dasarnya adalah perpindahan budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya supaya manusia tetap berada pada fase
yang telah dicapainya.
3
Dalam Islam, pendidikan adalah sumber cahaya kehidupan seseorang. Oleh karena itu, agama Islam menetapkan bahwa
pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya bagi pria dan wanita, dan berlangsung seumur hidup.
Menurut al-Ghazali sebagaimana yang dikutip oleh
Asronunni’am Sholeh,
pendidikan yang benar merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pendidikan juga dapat mengantarkan manusia untuk
3
Hasan Langgulung, Pendidikan Dan Peradaban Islam, Jakarta: Maha Grafindo, 1985, Cet. 3, h. 42.
menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
4
Hal ini menyadarkan kita bahwa betapa pentingnya makna yang terkandung pada implementasi dari
pendidikan itu sendiri. Manusia memiliki kebebasan dalam urusan dunianya, namun di samping itu pula ia berhak menentukan jalan hidupnya di kemudian
hari, yakni yaumul akhirat. Akan tetapi, keduanya tidak akan tercapai apabila tidak ditopang dengan pendidikan.
Dalam mendefinisikan Pendidikan Agama Islam, banyak perbedaan yang dikemukakan oleh sejumlah tokoh pendidikan. Perbedaan tersebut
tidaklah mengurangi makna dari pendidikan Islam itu sendiri, tetapi akan memperkaya wawasan dalam pengembangan pendidikan. Berikut beberapa
penjelasannya: a. Dalam buku Pendidikan Agama Islam berbasis Kompetensi Konsep
dan Implementasi Kurikulum 2004, Depdikbud, mendefinisikan Pendidikan Agama Islam adalah sebagai usaha sadar untuk
menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.
5
b. Dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, Dr. Zakiah Daradjat memberikan pengertian tentang Pendidikan Agama Islam yang dipahami sebagai
usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi
motivasi, dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi Muslim.
6
c. Menurut Hasan Langgulung, Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan,
4
Asronunni’am Sholeh, Reorientasi Pendidikan Islam: Mengurai Relevansi Konsep Al- Ghazali Dalam Konteks Kekinian, Jakarta: Elsas, 2005, Cet. 2, h. 57.
5
Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 1, h. 130.
6
Zakiah Daradjat, Ilmu pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1996, Cet. 3, h. 25-26.
memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya
di akhirat.
7
d. Ahmad Marimba menyebutkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani, berdasarkan hukum-hukum agama
Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
8
e. Zuharini menjelaskan dalam bukunya, Filsafat Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang diarahkan kepada
pembentukan Kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya, memikir, memutuskan, berbuat berdasarkan nilai-nilai
Islam serta bertanggung jawab dengan nilai-nilai Islam itu.
9
Dari beberapa pengertian di atas menunjukkan bahwa pendidikan Agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam itu
sendiri, sehingga dalam menjalankan kehidupan manusia selalu dilandasi dengan ajaran Islam yang pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat. Dengan demikian, pendidikan berperan sebagai wadah untuk menginternalisasi dan mengembangkan ajaran Islam tersebut dalam
kehidupan manusia secara individu maupun kelompok masyarakat yang lebih luas. Kemudian karena Islam mengkaji dan memandang manusia secara utuh
maka pendidikan Islam pun berupaya untuk mengembangkan potensi manusia secara utuh baik jasmani maupun rohani, sehingga melahirkan Muslim yang
kaffah, yaitu seorang muslim yang mengamalkan ajaran Islam secara utuh sesuai dengan kadar kemampuannya.
Dengan demikian jelaslah bahwa pendidikan Agama Islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk pedagogis manusia dilahirkan
7
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Bandung: Al- Ma’arif, 1980, h. 100.
8
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1980, Cet. 4, h. 23.
9
Zuharini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. 3, h. 152.
dengan membawa berbagai potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi. Dengan kata lain, Pendidikan Agama Islam
juga merupakan proses yang ideal untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh manusia yang akan nilai full values sesuai dengan
tuntunan atau ajaran Islam sehingga ia mampu menjalani hidupnya sesuai dengan hakikat kehidupan yang sesungguhnya sebagai hamba Allah SWT
yang senantiasa tunduk dan patuh pada-Nya dan pada akhirnya memperoleh kehidupan yang selamat di dunia dan akhirat.