Tingkat kekayaan jenis tumbuhan obat

31 hampir sepertiga dari total jenis tumbuhan yang teridentifikasi di hutan TNGGP. Perbedaan jumlah jenis tumbuhan obat yang ditemukan dikarenakan berbedanya sampling yang dilakukan. Sampling yang dilakukan pada penelitian ini terbatas pada titik tertentu yang mewakili seluruh area sedangkan penelitian sebelumnya merupakan upaya inventarisasi tumbuhan obat yang ada di seluruh kawasan hutan TNGGP. Data jenis tumbuhan obat yang terdapat di hutan TNGGP kurang memiliki arti yang signifikan untuk mendukung upaya pelestarian yang efektif jika data mengenai potensi dan penyebaran setiap jenisnya masih terbatas. Oleh karena itu, informasi mengenai identifikasi jenis yang akurat, kondisi stok atau populasi, gambaran penyebaran tempat tumbuh, dan taksiran kelangkaan atau kelimpahan tumbuhan obat sangat diperlukan untuk tetap mempertahankan keberadaanya.

4.1.1 Indeks keanekaragaman dan kekayaan jenis tumbuhan obat

Indeks keanekaragaman jenis digunakan untuk mengetahui variasi jenis pada suatu tempat dan indeks kekayaan jenis digunakan untuk menentukan tingkat kekayaan jenis yang dipengaruhi oleh keragaman dalam pembagian jenis yang merata dalam suatu kawasan Hidayat dan Hardiasyah, 2012. Tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan obat pada plot pengamatan di hutan TNGGP yang dihitung menggunakan indeks Shannon H’ untuk semua tingkat vegetasi memiliki keragaman yang terg l ng edang H’ 1 ≤ H’ ≤ 3. Tingkat kekayaan jenis yang dihitung menggunakan indek Margalef ’ menun ukkan hanya ada 32 vegetasi herba yang memiliki kekayaan jenis tergolong tinggi ’ 5 sedangkan habitus lainnya tergolong rendah ’ 5 Gambar 4.1. Gambar 4.1. Indeks keanekaragaman dan kekayaan jenis tumbuhan obat pada plot sampling di hutan TNGGP Habitus herba memiliki nilai kekayaan jenis yang tinggi karena banyaknya jenis tumbuhan obat yang ditemukan pada habitusnya tersebut. Tinggi rendahnya nilai keanekaragaman dan kekayaan jenis ditentukan oleh banyaknya jenis yang menyusun suatu komunitas tumbuhan. Begitupun sebaliknya, sedikitnya perjumpaan tumbuhan obat menyebabkan rendahnya nilai keanekaragaman dan kekayaan jenisnya Asrianny, dkk., 2008. Dominansi jenis herba disebabkan jarangnya perjumpaan tumbuhan obat untuk tingkat tiang dan pohon, serta kecilnya nilai kerapatannya. Jarangnya jenis habitus tiang dan pohon menyebabkan berkurangnya daerah tutupan kawasan oleh tajuk, sehingga menyebabkan ruang dan nutrisi yang cukup serta cahaya matahari bisa langsung masuk ke lapisan tumbuhan bawah. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 Herba Pancang Tiang Pohon In d e ks Indeks Shannon H Indeks Margalef R