Tinjauan umum KRC Kawasan Kebun Raya Cibodas KRC

19 akan berkurang karena habitatnya terpecah atau mengalami fragmentasi Gunawan, 2009. Fragmentasi didefinisikan sebagai pemecahan habitat organisme menjadi fragment-fragment petak habitat lebih kecil karena pembangunan jalan, pertanian, urbanisasi atau pembangunan lain. Kerusakan habitat alami diberbagai belahan dunia saat sekarang ini berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hutan hujan tropika basah yang merupakan habitat dari setengah jenis tumbuhan dunia , berada dalam kondisi yang sangat berbahaya, pengurangannya diperkirakan 16,8 juta hatahun. Salah satu penyebabnya adalah exploitasi hutan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan tumbuhan obat yang berada pada habitat alaminya dalam keadaan berbahaya pada erosi genetik dan terancam kepunahan Pusat Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman Hayati BAPEDAL dan Fakultas Kehutanan IPB, 2001. Fragmentasi umumnya terjadi melalui hilangnya habitat, sebaliknya hilangnya habitat juga dapat dipandang sebagai akibat adanya fragmentasi. Fragmentasi bekerja dalam empat cara, yaitu: 1 habitat hilang tanpa fragmentasi, 2 pengaruh kombinasi hilangnya habitat dan pemecahan habitat menjadi petak lebih kecil, 3 pemecahan habitat menjadi petak lebih kecil tanpa kehilangan habitat, dan 4 hilangnya habitat dan pemecahan habitat menjadi petak lebih kecil serta penurunan kualitas habitat. Mekanisme dan proses fragmentasi menghasilkan tiga tipe pengaruh, yaitu pengaruh terhadap ukuran petak patch, pengaruh tepi edge effect, dan pengaruh isolasi Fahrig, 2003. 20 Dampak adanya fragmentasi yang paling utama adalah dapat menyebabkan berkurangnya fungsi hutan sebagai habitat berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar. Fragmentasi penting mendapat perhatian, karena berpengaruh pada kekayaan jenis, dinamika populasi, dan keanekaragaman hayati ekosistem secara keseluruhan Gunawan, dkk., 2007. Oleh karena itu, penelitian tumbuhan obat di hutan terfragmentasi KRC diharapkan dapat menambah kajian ilmiah di kawasan ini.