akan  direndam  di  dalam    larutan  fisiologis
17
Dalam  proses  pengujian,  jaringan otot tersebut diletakkan dengan posisi longitudinal.
3
Jaringan otot yang di rendam di dalam larutan fisiologis tetap dijaga suhunya pada  36
o
C.
15
Untuk  menjaga  jaringan  otot  polos  yang  akan  diuji  menggunakan organ  bath  tetap  memiliki  fungsi  yang  sama  seperti  saat  masih  di  tubuh,  maka
jaringan  otot  tersebut  membutuhkan  nutrisi  yang  cukup  untuk  tetap  dapat berfungsi normal. Selain direndam di dalam larutan fisiologis, jaringan otot akan
diberikan oksigenasi menggunakan karbogen 95 O
2
5 CO
2
.
3
Sebelum mulai pengujian pada jaringan, strip jaringan harus direndam selama satu  jam  terlebih  dahulu,  dengan  diregangkan  sebesar  0,5g.
18
Jaringan  otot  yang terendam  di  dalam  wadah  dapat  diukur  tegangan  isometriknya  dengan
menggunakan  transducer  isometrik  yang  kemudian  akan  dihubungkan  ke  dalam alat pengukur yang tersambung ke komputer untuk pengolahan data.
16
Gambar 2.6. Organ Bath
2.5. Kerangka Teori
Gambar 2.7 Kerangka teori
2.6. Kerangka Konsep
Gambar 2.8 Kerangka konsep
2.7. Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Pengukuran
1 Kontraksi otot
polos kandung kemih
Peningkatan tegangan otot, dengan atau tanpa
pemendekan otot
22
Transducer Tegangan
otot gram
Numerik
2 Kadar minyak
cengkeh Konsentrasi minyak
cengkeh yang diencerkan di dalam larutan etanol
absolut. Persen
Numerik
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  dengan  metode  eksperimental  secara  in  vitro menggunakan  alat  organ  bath  untuk  melihat  efek  kontraktilitas  berupa  relaksasi
dari ekstrak minyak cengkeh pada otot polos kandung kemih guinea pig.
3.2.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  pada  bulan  Januari  s.d.  Agustus  2013  di  Ruang Laboratorium  Multiguna  lantai  3,  Fakultas  Kedokteran  dan  Ilmu  Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3. Alat dan Bahan Penelitian
Sampel  yang diuji  pada  penelitian ini adalah ekstrak  minyak  cengkeh  yang diperoleh  dari  proses  ekstraksi  1  kg  bunga  cengkeh  dengan  proses  distilasi  di
BALITRO  Balai  Penelitian  Tanaman  Rempah  dan  Obat.  Minyak  cengkeh kemudian diencerkan menggunakan etanol absolut ke dalam beberapa konsentrasi
menjadi 10
-6
, 10
-5
, 10
-4
, 10
-3
, dan 10
-2
. Alat  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  instrument  organ  bath,
water  heater,  laptop,  kulkas,  timbangan,  cawan  petri,  papan  bedah,  alat  bedah minor, pinset mikro, lup, mikro pipet, sendok, benang, dan pengait.
Bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu  strip  jaringan  otot  polos kandung  kemih  guinea  pig  berusia  6  bulan  berjenis  kelamin  laki-laki  dan
perempuan  dengan  berat  500  s.d.  700  gram,  aquades,  karbakol,  etanol  abslolut, alkohol,  tissue,  kapas,  sarung  tangan,  gas  karbogen  O
2
97  :  CO
2
3  dan larutan  Krebs-Henseleit  dengan  komposisi  dalam  volume  500cc  sebagai  berikut:
NaCl 3,555 gr, KCl 0,175 gr, NaHCO
3
0,645 gr, KH
2
PO
4
0,08 gr, MgCl
2
0,12 gr, C6H12O6 1,035 gr dan CaCl2 0,185 gr.
18
3.4. Identifikasi Variabel
3.4.1. Variabel Bebas
Variabel  bebas  pada  penelitian    ini  adalah  kadar  larutan  ekstrak  minyak cengkeh.
3.4.2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah  kontraktilitas otot polos kandung kemih guinea pig.
3.5. Alur Penelitian
3.6. Cara Kerja Penelitian
3.6.1. Tahap Persiapan
3.6.1.1. Persiapan Ekstrak Minyak Cengkeh
Tanaman  cengkeh  yang  akan  dijadikan  bahan  ekstrak  diverifikasi terlebih  dahulu  di  LIPI  Lembaga  Ilmu  Pengetahuan  Indonesia.  Setelah  itu
minyak  cengkeh  diperoleh  dari  proses  distilasi  1  Kg  bunga  cengkeh.  Bunga