cengkeh didapat dan dilakukan proses distilasi di BALITRO Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Hasil distilasi bunga cengkeh diperoleh sekitar 10
ml minyak cengkeh yang kemudian diencerkan menggunakan etanol absolut. Konsentrasi yang akan diujikan yaitu 10
-6
, 10
-5
, 10
-4
, 10
-3
, dan 10
-2
. Ekstrak minyak cengkeh juga diuji analisis eugenol, dan didapatkan hasil 1 Kg
penyulingan bunga cengkeh mengandung 10,08 eugenol.
3.6.1.2. Persiapan Strip Jaringan
Guinea pig dengan berat sekitar 500-700 gram dibuat tidak sadar dengan memberikan hentakan yang kuat pada bagian kepala belakang sampai terjadi
dislokasi servikal, kemudian guinea pig dibunuh dengan memotong arteri karotis. Setelah guinea pig sudah mati, dimulai pembedahan di bagian perut bawah dari
guinea pig. Diseksi organ kandung kemih dilakukan dengan meminimalisir adanya penarikan dari organ.
Kandung kemih tersebut lalu dipindahkan kedalam cawan petri yang berisi larutan Krebs dan sedang diberikan oksigenasi dari karbogen O
2
: 97, CO
2
: 3. Kandung kemih dipotong pada bagian anterolateral dan dibentuk strip otot polos dengan memisahkan jaringan mukosa dan serosa, ukuran strip otot
polos yang disiapkan memiliki panjang ±1 cm dan lebar ±0,5 cm sebanyak 3-5 strip. Proses pemotongan dilakukan menggunakan alat bedah minor dan dibantu
oleh kaca pembesar. Kemudian persiapkan sejumlah empat strip otot polos dengan
mengikatkan benang dikedua ujung strip otot polos. Setelah itu kaitkan benang yang telah terikat dengan ujung strip otot polos ke dalam kawat besi yang sudah
terhubung dengan transducer dari organ bath, sedangkan benang yang mengikat ujung lain dari strip otot polos direkatkan di bagian bawah dari chamber organ
bath sehingga strip otot polos menggantung secara vertikal didalam chamber. Transduser terhubung dengan amplifier serta komputer yang telah dilengkapi
software untuk analisa data LabChart v7.1 dari ADInstrument. Keempat strip otot polos tersebut di posisikan agar berada tepat di dalam
chamber organ bath, sehingga keseluruhan bagian dari strip otot polos dapat terendam dengan sempurna. Keempat strip otot polos tersebut di rendam di dalam
chamber yang berisikan larutan Kr ebs Henseleit dengan volume 50 μl dan suhu
yang dipertahankan sebesar 37
o
C dan dioksigenasi dengan karbogen O
2
: 97, CO
2
: 3. Strip otot polos diberikan tegangan istirahat resting tension yaitu sebesar 0,5 gram. Keempat strip otot polos yang sudah terendam dalam larutan
Krebs Henseleit yang teroksigenasi tersebut didiamkan dalam selama 60 menit sebelum dilakukan tahap pengujian.
Gambar 3.1. Skema Organ Bath
3.6.2. Tahap Pengujian
Pengujian diawali dengan menilai kontraktilitas strip jaringan otot polos dengan memberikan muskarinik agonist karbakol dengan konsenstrasi 1
μM ke dalam empat chamber organ bath. Tegangan otot polos setelah pemberian
karbakol diamati dan dinilai. Kontraksi yang ditimbulkan setelah pemberian karbakol 1 μM dianggap sebagai 100. Selanjutnya otot polos diistirahatkan
kembali dengan cara membuang cairan sebelumnya yang berisi karbakol dan menggantinya dengan cairan Kreb‟s yang masih baru washing selama 60 menit