Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
konsep pemasaran memusatkan kepada kepuasan konsumen dengan tidak mengabaikan fungsi penjualan.
2.3. Konsep Pemasaran
Menurut Drs. Radiosunu 1983 ; 11 mengemukakan bahwa konsep pemasaran menunjukkan kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan
keinginan konsumen atau pasar secara lebih efisien dan efektif daripada yang diberikan oleh pesaing.
Konsep ini merupakan orientasi kebutuhan dan keinginan yang didukung oleh usaha pemasaran terpadu yang diarahkan untuk menghasilkan kepuasan konsumen.
2.4. Riset Pemasaran dan Sistem Informasi Pemasaran
Untuk memahami konsumen dan pesaing setiap pemasar memerlukan riset pemasaran.
Walter B. Wentz yang dikutip oleh Drs. Basu Swastha 1981;290, mendefinisikan riset pemasaran sebagai berikut:
Pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu manajemen dan mengambil keputusan di bidang pemasaran.
Riset pemasaran marketing research mempunyai kaitan yang erat dengan sistem informasi. Informasi dapat diperoleh melalui riset pemasaran dan penggunaannya sangat
luas. Berikut ini akan diulas tentang kegunaan, sumber dan konsep dari sistem informasi pemasaran menurut Dr. McDermott June 1978;178
1. Kegunaan Informasi Pemasaran
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pada dasarnya, manajemen menggunakan informasi riset pemasaran untuk semua jenis keputusan di bidang pemasaran. Di bawah ini akan dibahas tentang
kegunaan informasi dalam beberapa hal a. Mengidentifikasikan sasaran konsumen
Sasaran konsumen dikelompokkan sebagai individu-individu yang mempunyai tenaga beli serta keinginan akan suatu barang atau jasa. Proses
penelitian pemasaran akan berguna dalam memberikan pengetahuan tentang kedua faktor tersebut. Hotel misalnya, mengumpulkan informasi tentang daya
beli, keinginan dan kebiasaan dari berbagai macam segmen tamu. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk merencanakan sasaran konsumennya.
b. Perencanaan Barang Informasi pemasaran sangat penting dalam bidang perencanaan barang
atau jasa. Adanya perubahan kesukaan konsumen dan penawaran barang atau jasa baru dari pesaing dapat berakibat pada laba serta market share perusahaan. Agar
perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan pasarnya, maka barang atau jasa yang ditawarkan harus diperbaiki sesuai dengan kebutuhannya. Sebelum
mengadakan perubahan barang atau jasa, informasi harus dikumpulkan melalui riset pemasaran.
c. Penentuan Harga Riset Pemasaran berguna pula dalam penyediaan informasi guna
mengambil keputusan dalam bidang harga. Informasi tersebut meliputi penjualan
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
perusahaan, harga yang ditawarkan oleh perusahaan, harag pesaing, dan sebagainya. Dengan riset penjualan dapatlah diketahui, misalnya penjualan
perusahaan cenderung meningkat pada bulan-bulan tertentu liburan sekolah. Pada waktu perusahaan akan mengubah atau menentukan harga produknya secara
keseluruhan, maka pengaman tersebut dapat dipakai sebagai pertimbangan. d. Saluran Distribusi
Manajemen perlu mengumpulkan informasi tentang struktur dan pelaksanaan saluran distribusinya. Informasi tersebut antara lain menyangkut
penjualan dan saluran distribusi. Misalnya konsumen tidak banyak membuat pemesanan kamar langsung pada perusahaan, tetapi lebih banyak memesan pada
biro perjalanan wisata. Dari informasi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa penyaluran secara luas pada konsumen lebih efektif bilamana digunakan biro
perjalanan wisata. e. Promosi
Perusahaan memerlukan banyak informasi di bidang promosi. Informasi tersebut diperoleh dari tenaga penjualan seperti data variabel tentang penjualan
mereka, jumlah kunjungan yang dilakukan dan sebagainya. Ini dapat diartikan sebagai penilaian hasil kerja perusahaan beserta tenaga penjualannya. Lagi pula,
informasi tersebut berfungsi sebagai bahan untuk menentukan strategi pemasaran. Jika penjualan di daerah tertentu menurun, misalnya perusahaan dapat
mengadakan perubahan-perubahan kegiatan pemasaran di daerah tersebut. Biaya periklanan juga sangat memerlukan informasi penelitian seperti
biaya perilklanan dari berbagai, media, daya pendorong dari beritanya dan tingkat
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
kewajaran dalam mempengaruhi konsumen. Tentu saja manajemen harus mengadakan pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan.
2. Menentukan Sumber Informasi Merumuskan jenis informasi yang dibutuhkan dan cara yang paling efisien
untuk mengumpulkan informasi itu merupakan langkah riset pemsaran yang tak kalah penting. Sumber informasi pada umumnya :
a. Data primer Data primer adalah materi informasi yang diperoleh peneliti secara
langsung di tenpat yang menjadi objek penelitian. Data ini bisa dikumpulkan dalam tiga cara yaitu observasi, eksperimen dan survai.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari
sumber-sumber lain, misalnya dari surat kabar, majalah, lembaga pemerintah atau biro perjalanan yang telah tersedia di suatu tempat, yang telah dikumpulkan untuk
maksud-maksud lain. Penggunaan data sekunder memberian titik awal riset dengan biaya rendah serta cepat diperoleh, karena sudah disediakan oleh individu
atau lembaga lain. Namun demikain, data yang diperlukan mungkin tidak tersedia, sudah usang, tidak tepat, tidak lengkap atau tidak bisa dipercaya.
3. Konsep Sistem Informasi Pemasaran Dalam abad ke-19, kebanyakan perusahaan masih kecil dan mengenal
konsumen dari dekat. Para manager mengumpulkan informasi pemasaran dengan cara
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
menemui, mengamati konsumen, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Dalam abad ini, telah berkembang tiga kecenderungan sehingga memerlukan informasi pemasaran yang lebih banyak dan lebih baik.
a. Dari pemasaran lokal, nasional ke pemasaran internasional Karena perusahaan memperluas daerah pemasarannya, maka para manajer
tidak lagi mengenal langsung semua konsumennya. Untuk itu perlu dikembangkan cara-cara lain untuk mengumpulkan informasi.
b. Dari kebutuhan peneliti ke keinginan pembeli Karena pendapatan pembeli naik, maka mereka menjadi selektif dalam
memilih barang atau jasa. Para penjual menyadari bahwa mereka sulit meramalkan tanggapan konsumen terhadap cirri-ciri, gaya dan atribut-atribut lain
yang berbeda. Oleh karena itu mereka berpaling ke riset pemasaran. c. Dari persaingan harga ke persaingan bukan harga
Karena pemasar meningkatkan penggunaan alat-alat pemasaran bukan harga, misalnya merk, pembedaan produk, iklan dan promosi penjualan, mereka
membutuhkan informasi mengenai bagaimana pasar menanggapi alat-alat pemasarannya tadi.
Untuk mengatasi masalah kurangnya informasi pemasaran dan mendapatkan yang berguna dan tepat, banyak perusahaan yang mengembangkan
sistem informasi pemasaran MIS ; Marketing Information System.
4. Defenisi Tentang Sistem Informasi Pemasaran
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Conrad Berenson yang dikutip oleh Prof. Dr. Winardi SE 1985;154 berpendapat bahwa sistem- sistem informasi pemasaran adalah:
Suatu struktur yang berinteraksi, yang terdiri dari manusia, peralatan, metode- metode dan perangkat pengawasan, yang didesain untuk menciptakan suatu arus
informasi yang dapat membantu membentuk suatu landasan terpercaya untuk pengambilan keputusan-keputusan manajemen dalam bidang pemasaran.
Defenisi yang hampir sama dikemukakan oleh seorang pakar dalam bidang ilmu pemasaran dan manajemen pemasaran, yaitu Phillip Kotler 1992;54.
Sistem informasi pemasaran adalah struktur informasi yang terus menerus dari orang, perlengkapan, menganalisis dan prosedur untuk mengumpulkan, memilih,
menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusi informasi yang relevan, tepat waktu dan cermat yang akan digunakan oleh para pengambil keputusan pemasaran untuk
meningkatkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemasaran. Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi
pemasaran yang biasanya disingkat SIP, merupakan sebuah kompleks orang-orang peralatan dan prosedur-prosedur yang berorientasi pada masa yang akan datang. SIP
bekerja secara kontinudan berinteraksi, didesain untuk mencapai dan memproses arus informasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam kerangka program
pemasaran menyeluruh sebuah perusahaan. Sistem informasi pemasaran merupakan metode-metode yang didesain khusus
agar pihak manajemen dapat memperoleh arus mantap informasi yang diperlukannya secara teratur dalam bentuk informasi yang tepat, untuk orang-orang yang tepat dan
pada waktu yang tepat.
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
5. Mengembangkan Informasi Informasi yang diperlukan dalam produsen dalam memasarkan produknya,
dapat dicapai dari catatan intern perusahaan, intelijens pemasaran dan riset pemasaran. Kemudian sistem analisis informasi, memproses informasi tersebut untuk
lebih bermanfaat bagi produsen. Informasi dari sumber-sumber intern dapat dicapai lebih cepat dan tidak perlu
biaya banyak, dibandingkan dari informasi sumber lainnya. Tetapi sering pula timbul aneka macam masalah. Hal ini disebabkan karena informasi tersebut dikumpulkan
untuk tujuan lain, maka kemungkinan informasi yang didapat kurang lengkap dan kurang tepat untuk pengambilan langkah selanjutnya dalam pemasaran.
6. Keuntungan yang dapat dicapai dari sistem informasi pemasaran Sebuah sistem informasi pemasaran dapat memberikan keuntungan sebagai berikut;
a. Dapat memberikan lebih banyak informasi dalam batas waktu yang ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karenanya, hasil prestasi yang dicapai lebih baik.
b. Memanfaatkan informasi yang tercecer dan tersebar dan dikumpulkan menjadi suatu yang berarti.
c. Memanfaatkan konsep pemasaran secara lebih lengkap. d. Memberikan informasi secara lebih selektif
e. Memungkinkan diketahuinya hal-hal yang sedang digemari secara lebih cepat. f. Dapat memberikan pengawasan lebih baik atas rencana pemasaran perusahaan.
g. Mencegah diabaikannya informasi-informasi penting bagi perusahaan.
Fitri Dwinanda Sari Nasution : Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III TINJAUAN UMUM HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya