Uji Asumsi Klasik Ordinary Least Square

terhadapjumlah konsumsi beras. Hal ini dikarenakan beras adalah pangan pokok bagi responden di daerah penelitian. Tingkat pendapatan tidak mempengaruhi jumlah beras yang dikonsumsi. Bagi responden di daerah penelitian, sulit untuk diversifikasi pangan pokok selain beras. 2. Variabel Umur X 2 0,135 0,05. Maka H diterima, H 1 ditolak. Artinya, variabel umur secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi beras. Umur produktif responden yaitu 15-49 tahun mengkonsumsi beras dalam jumlah yang banyak karena beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat. Namun memasuki usia non produktif, masyarakat cenderung mengurangi jumlah beras yang dikonsumsi. Dipengaruhi oleh kondisi kesehatan masyarakat yang menuntut pengurangan jumlah konsumsi beras. 3. Variabel Jumlah anggota keluarga X 3 0,00 0,05. Maka H ditolak, H 1 diterima. Artinya, variabel jumlah anggota keluargasecara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlahkonsumsi beras. Sesuai dengan nilai koefesien regresi variabel jumlah anggota keluarga yang bernilai 5,879, maka semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin banyak jumlah beras yang dikonsumsi. 4. Variabel Kondisi kesehatan X 6 0,043 0,05. Maka H ditolak, H 1 diterima. Artinya, variabel kondisi kesehatan masyarakat secara parsial berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi beras. Sesuai dengan nilai koefesien regresi variabel kondisi kesehatan yang bernilai –3,375, maka dapat disimpulkan jika masyarakat memiliki penyakit, masyarakat cenderung mengurangi jumlah konsumsi beras.

5.3.2 Uji Asumsi Klasik Ordinary Least Square

Universitas Sumatera Utara

5.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan denganNormal P-P Plot of Regresion Standardized Residual dan ujiKolmogorov Smirnov, dengan melihat nilai signifikansi. Gambar 6. Normal P-P Plot of Regresion Standardized Residual Tabel 5.22 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 5.04801810 Most Extreme Differences Absolute .074 Kolmogorov-Smirnov Z .741 Asymp. Sig. 2-tailed .643 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan Tabel Kolmogorov-Smirnov Test pada Tabel 5.22 di atas, diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Test adalah 0,643 0,05 dengan demikian Universitas Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H 1 ditolak, artinya Distribusi sampel tidak berbeda nyata dengan distribusi normal atau sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan hasil Uji Normalitas, baik dengan menggunakan Normal P-Plot of Regression Standarized Residual maupun dengan menggunakan Tabel Kolmogorov-Smirnov Test, maka diperoleh hasil bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga dapat diproses dengan uji selanjutnya.

5.3.2.2 Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi.Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.Penelitian ini menggunakan uji Park sebagai penguji heterokedastisitas, dengan melihat nilai signifikansi. Tabel 5.23 Hasil Uji t-Statistik Kuadrat Residual Ln ui 2 Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .762 1.387 .549 .584 Pendapatan 1.189E-8 .000 .071 .689 .493 Umur Responden -.006 .025 -.025 -.225 .822 Jumlah Anggota Keluarga .303 .198 .157 1.530 .129 Kondisi Kesehatan .728 .773 .105 .942 .349 a. Dependent Variable: Kuadrat residual Pada Tabel 5.23, hasil estimasi menunjukkan bahwa tingkat signifikansi t seluruh variabel lebih besar dari nilai α 0,05 yaitu nilai signifikansi pendapatan 0,493 α 0,05, umur responden 0,822 α 0,05, jumlah anggota keluarga 0,129 α 0,05, Universitas Sumatera Utara dan kondisi kesehatan 0,349 α 0,05 maka terima H0 tolak H1. Sesuai dengan hipotesis apabila H0 diterima H1 ditolak artinya tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi atau model regresi adalah homokedastisitas.

5.3.2.3 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier korelasi yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Data yang digunakan adalah penggunaan faktor yang dilogaritmakan. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Ada atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi terlihat dari tolerance dan VIF Variance Inlaction Factor. Tabel 5.24 Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pendapatan .968 1.033 Umur Responden .807 1.239 Jumlah Anggota Keluarga .972 1.029 Kondisi Kesehatan .812 1.231

a. Dependent Variable: Jumlah Konsumsi Beras

Berdasarkan Tabel 5.24, dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai nilai tolerance 0,1 dan VIF 10, maka model regresi linier pada penelitian ini bebas dari gejala Multikolinearitas.

5.3.2.4 Autokorelasi

Autokorelasi ialah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan melihat pola hubungan antara residual dan variabel bebas. Metode yang digunakan adalah uji Durbin – Watson Uji dw. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25 Hasil Uji Durbin-Watson Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .832 a .693 .680 5.153 1.918 a. Predictors: Constant, Kondisi Kesehatan, Pendapatan , Jumlah Anggota Keluarga, Umur Responden b. Dependent Variable: Jumlah Konsumsi Beras Dari hasil pengolahan data pada Tabel 5.25 diperoleh nilai Durbin-Watson Test sebesar1,918.Dengan menggunakan tabel statistik dW dan signifikansi 0,05 dengan n=100 serta jumlah variabel bebas sebanyak 4 maka diperoleh angka dL = 1,59 dan dU = 1,76, sedangkan untuk nilai 4-dU = 2,24 dan 4-dL = 2,41. Nilai dW pada hasil SPSS adalah sebesar 1,918 yang terletak pada keadaan du ≤ d ≤ 4-du 1,76 ≤ 1,918 ≤ 2,24. Sesuai de ngan kriteria uji maka tidak ada autokorelasi positif maupun negatif atau kecenderungannya p = 0. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 68 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan