Kondisi Ekonomi Sarana dan Prasarana Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen Beras

Kecamatan Medan Helvetia di dominasi oleh penduduk jenis kelamin perempuan sebanyak 75.845 orang sedangkan penduduk jenis kelamin laki laki sebanyak 73.961 orang. Berdasarkan kelompok umur, distribusi penduduk kecamatan Medan Helvetia relatif lebih banyak penduduk usia produktif. Tercatat sebanyak 79.313 jiwa penduduk usia 15-44 tahun di Kecamatan Medan Helvetia sedanfkan usia 0-14 tahun tercatat 39.877 jiwa Statistik Medan Helvetia, 2015.

4.3 Kondisi Ekonomi

Sejumlah pasar dan pertokoan sudah mulai ramai mendukung kegiatan perekonomian di kecamatan Medan Helvetia. Kecamatan Medan Helvetia di dominasi oleh kelompok pertokoan yaitu sebanyak 96 buah di seluruh kelurahan kecamatan Medan Helvetia. Plaza yang ada terletak di kelurahan Dwi Kora dimana plaza tersebut khusus melakukan perdagangan Handphone. Berikut merupakan jumlah pasar dan pertokoan di kecamatan Medan Helvetia. Tabel 4.1 Jumlah Pasar dan Pertokoan di Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2014 No Kelurahan Pasar Kelompok Pertokoan Swalayan MallPlaza 1 Cinta Damai 5 2 2 Sei Sikambing C II 1 14 3 3 Dwi Kora 16 6 1 4 Helvetia Timur 11 4 5 Helvetia Tengah 1 19 6 6 Helvetia 13 5 7 Tanjung Gusta 18 5 Total 2 96 31 1 Sumber : Medan Helvetia Dalam Angka, 2015

4.4 Sarana dan Prasarana

Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Medan Helvetia belum tersebar keseluruh Kelurahan. Sebanyak 1 Rumah Sakit terdapat di Kelurahan Cinta Damai, 1 Rumah Sakit terdapat di Kelurahan Sei Sikambing C II, 1 di Kelurahan Dwi Universitas Sumatera Utara Kora dan 1 di Kelurahan Helvetia Timur. Sementara 3 Puskesmasterletak masing -masing 1 unit di kelurahan Dwikora, Kelurahan Helvetia dan Kelurahan Tj. Gusta dan 55 unit posyandu tersebar di setiap kelurahannya. Adapun tenaga medis yang terdapat di Kecamatan Medan Helvetia sebanyak 75 orang dokter dan 63 orang bidan yang siap melayani penduduk di Kecamatan Medan Helvetia. Berikut merupakan jumlah sarana kesehatan setiap kelurahan di kecamatan Medan Helvetia. Tabel 4.4 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2014 No Kelurahan Rumah Sakit Puskesmas Klinik Posyandu 1 Cinta Damai 1 7 7 2 Sei Sikambing C II 1 5 5 3 Dwi Kora 1 1 6 6 4 Helvetia Timur 1 1 9 5 Helvetia Tengah 3 14 6 Helvetia 1 4 9 7 Tanjung Gusta 1 11 5 Total 4 3 37 55 Sumber : Medan Helvetia Dalam Angka, 2015 Universitas Sumatera Utara 33 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Konsumen Beras

Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang terbagi dalam lima kelas berdasarkan jumlah pendapatannya, yaitu kelas A Rp 2.500.000 sebanyak 20 orang, kelas BRp 2.500.000 – Rp 6.000.000 sebanyak 20 orang, kelas C Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000 sebanyak 20 orang, kelas D Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 sebanyak 20 orang, dan kelas E Rp 15.000.000 sebanyak 20 orang. Semua responden diambil secara acak diseluruh kelurahan di kecamatan Medan Helvetia. Karakteristik sosial ekonomi responden dilihat dari umur, jumlah anggotakeluarga, pendidikan terakhir, pekerjaan responden, pendapatan rata-rata keluarga per bulan, dan kondisi kesehatan responden. Karakteristik sosial ekonomi responden dalam penelitian ini secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan hasil penelitian, umur responden berkisar antara 25-84 tahun. Ini merupakan umur yang cukup matang dalam pengambilan keputusan tentang beras yang dikonsumsi, baik oleh diri sendiri maupun untuk keluarga. Tidak ada kelompok yang sangat mendominasi umur responden, namun responden terbanyak adalah responden berumur 40 – 49 tahun 37 persen, sebagian besar diisi oleh responden kelas E. Diikuti konsumen yang berumur 50 – 59 tahun 31 persen yang sebagian besar diisi olehresponden kelas C. Selanjutnya konsumen yang berumur 60 – 69 tahun 14 persen yang sebagian besar berasal Universitas Sumatera Utara dariresponden kelas D. Tabel 5.1 merupakan tabulasi silang antara tingkat pendapatan dan umur responden. Tabel 5.1 Tabulasi Silang antara Pendapatan dan Umur Responden Pendapatan Umur Total 20-29 Tahun 30-39 Tahun 40-49 Tahun 50-59 tahun 60-69 tahun 80-89 Tahun Rp 2.500.000 A 2 7 7 3 1 20 .0 10.0 35.0 35.0 15.0 5.0 100.0 Rp 2.500.000 – Rp 6.000.000 B 5 3 7 4 1 20 25.0 15.0 35.0 20.0 5.0 .0 100.0 Rp 6.000.000 – Rp 10.000.000 C 1 2 6 9 2 20 5.0 10.0 30.0 45.0 10.0 .0 100.0 Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 D 2 7 6 5 20 .0 10.0 35.0 30.0 25.0 .0 100.0 Rp 15.000.000 E 1 10 5 3 1 20 .0 5.0 50.0 25.0 15.0 5.0 100.0 Total 6 10 37 31 14 2 100

6.0 10.0

37.0 31.0

14.0 2.0 100.0

Sumber : Diolah oleh SPSS 17.0 Berdasrkan hasil penelitian, jumlah anggota keluarga didominasi oleh anggota keluarga yang berjumlah 4 orang 30 persen. Semua kelas berpartisipasi dengan persentase yang hampir sama untuk anggota kelurga yang berjumlah 4 orang dengan rincian responden kelas B sebesar 40 persen, di ikuti olehresponden kelas A dan responden kelas E sebesar 30 persen, serta diikuti oleh responden kelas C dan kelas D sebesar 25 persen.Urutan kedua adalah jumlah anggota keluarga 5 orang 24 persen. Untuk jumlah anggota keluarga 5 orang, didominasi oleh responden kelas C sebesar 50 persen, responden kelas D sebesar 30 persen dan responden kelas E sebesar 25 persen. Urutan ketiga adalah jumlah anggota keluarga 3 orang 20 persen. Untuk jumlah anggota keluarga 3 orang, didominasi oleh responden kelas C sebesar 35 persen, responden kelas A sebesar 30 persen dan responden kelas C sebesar 15 persen. Jumlah anggota keluarga akan Universitas Sumatera Utara mempengaruhi jumlah beras yang dikonsumsi setiap bulannya. Tabel 5.2 merupakan tabulasi silang antara tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga. Tabel 5.2Tabulasi Silang antara Pendapatan dan Jumlah Anggota Keluarga Pendapatan Jumlah Anggota Keluarga Total

1.00 2.00