Pengertian Kantor Sewa Terminologi Judul

7 2.2. Tinjauan Umum

2.2.1. Pengertian Kantor Sewa

Menurut L.Manaseh dan R.Cunliffe, kantor dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :  Commercial Office Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran untuk umum yang disewakan, perusahaan dagang trading company, asuransi dan transportasi.  Industrial Office Jenis perkantoran ini terikat harus mempunyai hubungan fisik dengan pabriknya.  Professional Office Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan merupakan perkantoran dengan modal yang digunakan relatif kecil.  Institutional Governmental Office Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh. Biasanya digunakan waktu yang lama atau panjang. Dari jenis-jenis kantor di atas dipilih jenis Commercial Office sebagai fungsi utama proyek ini. Adapun sistem sewa perkantoran pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis berdasar perhitungan luasan yang disewa, yaitu :  Net System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luasan lantai bersih tidak termasuk koridor ataupun common space dan biasanya harga sewa per meter persegi lebih tinggi.  Gross System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luas lantai kotor sehingga luasan lantai yang digunakan untuk kantor lebih kecil dari jumlah luasan yang disewa pada awalnya karena penyewa dikenakan beban biaya untuk koridor ataupun common space. Universitas Sumatera Utara 8 Hal ini menyebabkan penyewa lebih baik menyewa per lantai supaya tidak rugi. Harga sewa per meter persegi lebih rendah. Melihat kedua sistem sewa tersebut maka dipilih suatu kombinasi kedua sistem di atas sebagai acuan sistem sewa dalam proyek ini, yaitu semi-gross system yang relatif cukup lazim dipakai di Indonesia. Semi-gross system artinya penyewa dikenakan biaya sewa akumulasi luasan lantai yang dipakai ditambah luasan common space seperti lobby, area parkir, dan sebagainya yang telah dibagi sama rata dengan penyewa lainnya. Untuk hal ini fleksibilitas dapat dicapai dengan negosiasi antara pengelola gedung dengan penyewa. 2.3. Lokasi Lokasi merupakan arti lain dari suatu tempat yang menjadi wadah suatu benda ataupun peristiwa berada, dalam kasus ini lokasi perancangan berlokasi di sekitar kawasan Bandara Kualanamu Internasional yang bertempat di Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang. Gambar 2.1. Lokasi Tapak Sumber : Goole map Universitas Sumatera Utara 9 2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 33 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan. Selain memiliki sumber daya alam yang besar. Dulu wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota Medan. Bandar udara baru untuk kota Medan yang menggantikan Polonia, Bandara Kuala Namu, terletak di kabupaten ini. merupakan bangunan komersial nantinya dalam pemilihan lokasi harus dapat mendukung fungsi bangunan sebagai fasilitas komersial. No. Kriteria Lokasi 1 Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan yang juga merupakan daerah kawasan komersil. Selain itu berada dekat dengan jalan utama menuju bandara Kualanamu Internasional 2 Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan. 3 Pencapaian akses • Akses berada tepat di jalur lintas utama, dilalui angkutan umum, juga kendaraan pribadi. • Transportasi menuju site mudah, tidak terkendala dengan kemacetan 5 Fungsi Sekitar Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training. 6 Utilitas kota Berada dekat dengan jaringan utilitas pendukung air, Tabel 2.1. Kriteria Lokasi Universitas Sumatera Utara 10 lingkungan listrik, telefon, drainase, dll. 7 Status kepemilikian Hak milik. 8 Orientasi Menghadap selatan, dan mengontrol pencahayaan yang masuk sebaik mungkin. 9 View Mendapatkan view yang bagus, baik dari arah luar maupun kedalam site 10 Ukuran lahan Harus sesuai dengan program ruang yang sudah direncanakan lebih dari 1 Ha 11 Kontur tapak Sebaiknya relatif datar

2.3.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi