Hubungan Lama Merokok dengan Kanker Laring

IARC tahun 2002 juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia mulai merokok dengan kanker laring dimana terjadi peningkatan risiko terjadinya kanker laring seiring dengan semakin muda usia mulai merokok pada seseorang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat risiko sebesar 24,4 kali pada orang yang merokok sejak usia 17 tahun untuk terkena kanker laring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok OR==24,4; CI 95 13,6-43,8. Seiring bertambahnya usia mulai merokok, risiko untuk terkena kanker laring semakin menurun, namun tetap memiliki nilai risiko yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker laring seiring dengan semakin dininya seseorang mulai merokok. Hal ini dapat diterima dimana apabila semakin muda usia seseorang terpapar zat karsinogen, maka proses karsinogenesis sampai terjadinya kanker laring telah dimulai juga sejak usia muda. Pada tahap inisiasi, bahan karsinogen yang terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan kerusakan DNA sel. Sel menjadi lebih rentan terhadap karsinogen bila terdapat kelainan genetik dalam sel tersebut, yang disebut sebagai promotor. Pada tahap promosi, sel akan berubah menjadi sel yang ganas. Diananda, 2009.

5.2.6. Hubungan Lama Merokok dengan Kanker Laring

Bila dilihat dari lama merokok, terlihat bahwa kelompok kasus relatif lebih lama merokok dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama merokok dengan kanker laring p=0,270, hal ini mungkin saja dikarenakan kurangnya sampel yang digunakan pada penelitian ini. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jayalekshmi et al. pada tahun 2013 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara lama merokok dengan kanker laring p=0,103 Beberapa studi yang dilakukan menemukan hubungan yang signifikan antara lama merokok dengan kanker laring. Ramroth et al.pada tahun 2011 melaporkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara lama merokok Universitas Sumatera Utara dengan kanker laring nilai p0,001 dan tampak peningkatan risiko terjadinya kanker laring seiring dengan semakin meningkatnya lama merokok. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang merokok selama 20-40 tahun memiliki risiko 11,7 kali lebih besar terkena kanker laring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok OR=11,7; CI 95 6,0-22,7, sedangkan orang yang merokok selama 20 tahun memiliki risiko 3,7 kali lebih besar terkena kanker laring dibandingkan dengan orang yang tidak merokok OR=3,7; CI 95 1,5-8,8. Penelitian oleh Maasland et al. 2014 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lama merokok dengan kanker laring nilai p0,0001. Peningkatan risiko kanker laring terjadi akibat semakin lamanya seseorang merokok dikarenakan laring sering mendapat paparan bahan-bahan karsinogen dari rokok. Perokok mendapat paparan kronis dari bahan karsinogen yang mengakibatkan beberapa perubahan pada gen. Kerusakan konstan pada gen mengakibatkan sel menjadi terlalu sensitif dengan sinyal growth factor, tidak sensitif terhadap sinyal anti-growth factor, terganggunya proses apoptosis, invasi ke jaringan lain dan metástasis, terjadinya angiogénesis dan kemampuan sel untuk membelah menjadi tidak terbatas. Hal ini merupakan tanda sel tersebut telah berubah menjadi sel kanker HanahanWeinberg,2000 dalam Pfeifer, 2002.

5.2.7. Hubungan Jumlah Rokok yang Dihisap Perhari dengan Kanker Laring