Hubungan Jenis Rokok dengan Kanker Laring

5.1.4.5 Hubungan Jenis Rokok dengan Kanker Laring

Hasil uji statistik mengenai hubungan antara jenis rokok dengan kanker laring dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.8 Hubungan Jenis Rokok dengan Kanker Laring Jenis Rokok Kasus Kanker Laring N Kontrol Non Kanker Laring N p OR CI 95 Putih 1 6,2 1 6,2 1,000 0,500 0,026-9,457 Kretek 12 75 6 37,5 2,000 0,106-37,830 Lintingan 0 0 0 0 Campuran 0 0 0 0 Tidak Merokok 3 18,8 9 56,3 1,0 Total 16100 16 100 Uji Fisher Dari tabel 5.8 diatas diketahui bahwa pada penderita kanker laring kelompok kasus yang menghisap rokok kretek ada sebanyak 12 orang 75, sedangkan pada kelompok kontrol ada sebanyak 6 orang 37,5. Sedangkan yang menghisap rokok putih pada kelompok kasus adalah sebanyak 1 orang 6,2, sedangkan pada kelompok kontrol adalah sebanyak 1 orang 6,2. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 1,000 yaitu p0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis rokok yang dihisap dengan kanker laring di RSUP Haji Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara 5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pada penelitian ini, dari 16 pasien kanker laring yang diambil dari rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan tanggal 1 Mei 2012-1 Mei 2014 didapatkan bahwa bahwa usia yang paling sering menderita kanker laring adalah usia ≥ 60 tahun yaitu sebanyak 7 orang 43,8. Penelitian yang dilakukan oleh Abbasi et al. pada tahun 2009 menunjukan bahwa usia penderita kanker laring paling banyak berada di usia 56-65 tahun 39,2 dan usia 66-75 tahun 33,4. Berdasarkan penelitian Ramroth et al. pada tahun 2011 menunjukkan bahwa penderita kanker laring paling banyak terdapat pada kelompok usia antara 60-70 tahun 36,6. Tingginya persentase kanker laring pada usia tua dikarenakan bahwa proses karsinogenesis pada manusia membutuhkan waktu 15-30 tahun. Sel normal yang terpapar bahan karsinogen seperti zat yang terkandung dalam rokok dapat menjadi sel kanker setelah melalui berbagai tahapan yang membutuhkan waktu yang lama sehingga jumlah penderita akan meningkat saat penderita berusia dewasa Diananda, 2009. Pada penelitian ini juga dijumpai 2 orang responden kanker laring yang berusia 10 tahun.Pada tahun 1868, Rehn melaporkan kasus pertama kanker laring pada anak. Faktor predisposisi utama terjadinya kanker laring pada anak adalah radiasi lesi jinak di bagian kepala dan leher, terutama juvenile laryngeal papilloma. Faktor risiko lain adalah perokok aktif maupun pasif dan paparan bahan kimia seperti asbestos. Infeksi human papilloma virus HPV 18 dan 33 juga berperan sebagai faktor risiko kanker laring pada anak Manish, 2010. 5.2.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Penelitian ini menunjukkan bahwa kanker laring lebih banyak ditemukan pada laki-laki yaitu sebanyak 14 orang 87,5 dibandingkan perempuan yaitu sebanyak 2 orang 12,6. Penelitian yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan Februari 1995 – Juni 2003 menunjukkan bahwa dari 97 kasus kanker laring dijumpai perbandingan laki-laki dan perempuan sebanyak 8 : 1 Haryuna, Universitas Sumatera Utara