BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2015 di kawasan Ekowisata Lau Bertu Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingei Kabupaten
Langkat Sumatera Utara, dan Laboratorium Sistematika Hewan Departemen Biologi FMIPA USU Medan.
3.2. Deskripsi Area
Penelitian ini dilakukan pada 2 lokasi, yaitu pada sungai yang berada di dalam hutan masyarakat dan anak sungai yang berada di perkebunan masyarakat
kawasan Ekowisata Lau Bertu Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Sumatera Utara, sebagai berikut :
a. Lokasi 1
Lokasi 1 merupakan sungai yang berada di dalam hutan masyarakat terletak pada 03
o
23’41,4” LU dan 98
o
25’08,7” BT, ketinggian berkisar antara 307 mdpl dengan lebar sungai ± 4,5 meter, berarus deras dan dasar sungai berbatu,
seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Lokasi Penelitian di Sungai dalam Areal Hutan Masyarakat
b. Lokasi 2
Lokasi 2 merupakan anak sungai yang berada pada perkebunan masyarakat terletak pada 03
o
23’37,9” LU dan 98
o
25’04,3” BT, ketinggian berkisar antara 388 mdpl dengan lebar sungai ± 2,5 meter, berarus lambat, dasar
sungai berpasir dan sedikit berbatu, seperti terlihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Lokasi Penelitian di Sungai dalam Areal Perkebunan Masyarakat
3.3. Bahan dan Metode 3.3.1. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan adalah kompas, Global Position System GPS, headlamp senter kepala, tali rafia, jangka sorong, spidol, penggaris, plastik,
camera, termometer, soil tester, hygrometer, soil termometer, meteran, stopwatch, dan pH meter sedangkan bahan yang digunakan adalah tisu gulung.
3.3.2. Metode Sampling
Penentuan lokasi sampling dilakukan dengan Metode Purposive Random Sampling. Penentuan lokasi tersebut dilakukan pada suatu lokasi yang diduga
ditemukan amfibi.
3.3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Visual Encounter Survey- Night Stream VES-NS. Siregar 2010 menjelaskan bahwa metode VES-NS
merupakan metode pengamatan amfibi dengan menelusuri sungai maupun anak sungai atau darat sebagai habitat amfibi. Metode VES-NS sangat baik digunakan
dengan asumsi: a.
Setiap individu dari semua spesies mempunyai kesempatan yang sama untuk diamati.
b. Setiap spesies menyukai tempat atau habitat yang sama.
c. Semua individu hanya dihitung satu kali dalam pengamatan.
d. Hasil survei, merupakan hasil pengamatan lebih dari satu orang.
3.3.4. Pengambilan sampel dan Identifikasi Amfibi
Pengamatan dilakukan pada lokasi di sepanjang aliran sungai atau anak sungai sepanjang 500 meter dengan membuat plot sampling sebanyak 20 plot yang
berukuran 25 meter panjang sungai x lebar sungai lebar sungai ditambah 1
meter ke kiri dan kanan sungai, seperti pada Gambar 3.3.
25 meter 1 meter
20 plot penelitian
Aliran sungai
500 meter
Gambar 3.3. Plot Penelitian
Pengamatan di masing-masing lokasi dilakukan pada waktu malam hari selama ± 4 jam, yaitu mulai pada pukul 19.30-23.30 WIB selama 3 hari berturut-
turut sebagai ulangan. Spesies amfibi yang terdapat di dalam plot sampling ditangkap dan dihitung jumlah individu masing-masing spesies, kemudian difoto
bagian ventral, dorsal, ekstremitas atas, ekstremitas bawah, sisi tubuh bagian
samping dan bagian kepalanya, kemudian diukur morfometri amfibi tersebut seperti panjang total, panjang kepala, panjang badan, panjang ekstremitas atas,
panjang ekstremitas bawah dan lebar bukaan mulut. Spesies amfibi yang didapatkan diidentifikasi dengan menggunakan buku-buku identifikasi seperti
Panduan lapangan Katak-katak Borneo Inger Stuebing, 1999, Seri Panduan Lapangan Amfibi Jawa dan Bali Iskandar, 1998, Panduan Lapangan Amfibi
Kawasan Ekosistem Leuser Mistar, 2003 dan Panduan Lapangan Amfibi dan Reptil di Areal Mawas Propinsi Kalimantan Tengah Mistar, 2008.
3.3.5. Pengukuran Faktor Fisik Kimia
Data lingkungan yang diukur meliputi kelembaban udara menggunakan hygrometer, suhu udara menggunakan termometer, suhu air menggunakan
termometer, suhu tanah menggunakan soil termometer, pH tanah menggunakan soil tester, pH air menggunakan pH meter, lebar sungai menggunakan meteran,
kecepatan arus menggunakan stopwatch, ketinggian dan koordinat lokasi menggunakan GPS.
3.3.6. Analisis Data
Data spesies amfibi yang didapatkan dihitung nilai: Kepadatan Populasi K, Kepadatan Relatif KR, Frekuensi Kehadiran FK, Indeks Diversitas Shannon-