Indeks Similaritas Kesamaan Amfibi antar Lokasi QS Kesimpulan

4.7. Indeks Similaritas Kesamaan Amfibi antar Lokasi QS

Dari hasil penelitian pada lokasi 1 ditemukan 13 spesies amfibi, pada lokasi 2 di temukan 12 spesies amfibi dan didapatkan 9 spesies yang menempati kedua lokasi. Nilai indeks similaritas kesamaan antara lokasi 1 dan lokasi 2 adalah 72 yang menunjukkan kesamaan Amfibi antar lokasi mirip Suin, 2002. Hal ini disebabkan letak geografis kedua lokasi yang tidak terlalu jauh dan faktor lingkungan kedua lokasi yang tidak jauh berbeda. Menurut Alikodra 2002, letak geografis dapat menentukan jumlah jenis penghuninya. Penyebaran satwaliar mempunyai pembatas-pembatas fisik seperti sungai, samudera dan gunung serta pembatas ekologis seperti batas tipe hutan dan jenis pesaing yang telah lebih lama beradaptasi di wilayah tersebut. Primack et al. 1998 menyatakan bahwa satwaliar akan semakin beranekaragam bila struktur habitatnya juga beranekaragam. Menurut Goin Goin 1971 kecocokan terhadap suhu dan kelembaban, penutupan tajuk dan formasi tanah merupakan faktor yang mempengaruhi keanekaragaman. Kelembaban udara pada lokasi 1 didapatkan 96 dan pada lokasi 2 didapatkan 89. Suhu udara 23 C pada lokasi 1 dan 24,2 C pada lokasi 2. Menurut Goin Goin 1971 katak memiliki toleransi suhu antara 3 sampai 41 C. Suhu air 22 C pada lokasi 1 dan 22,5 C pada lokasi 2. Susanto 1999 menyatakan bahwa telur-telur yang sudah dikeluarkan biasanya akan menetas pada air yang suhunya 24 - 27°C. Selain itu Amfibi juga memerlukan derajat keasamaan yang cukup, pH air 7,6 pada lokasi 1 dan 6,8 pada lokasi 2. pH tanah 5,8 pada lokasi 1 dan 6,6 pada lokasi 2. Payne 1986 menyatakan bahwa kisaran pH air yang berada di tropis adalah antara 4,3 sampai 7,5. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan pada kedua lokasi penelitian dapat mendukung kehidupan dan perkembangbiakan Amfibi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai struktur komunitas yang dilakukan di kawasan Ekowisata Lau Bertu Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Sumatera Utara dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Amfibi yang ditemukan terdiri atas 16 spesies yang termasuk kedalam 9 genus, 5 famili dan 1 ordo. Pada lokasi 1 ditemukan 7 genus, 4 famili dan 13 spesies. Pada lokasi 2 ditemukan 7 genus, 5 famili dan 12 spesies. b. Nilai kepadatan dan frekuensi spesies tertinggi pada lokasi 1 adalah Rana hosii dengan nilai masing-masing 13,38 indHa dan 75 sedangkan pada lokasi 2 adalah Rana chalconata dengan nilai masing-masing 12,22 indHa dan 75 termasuk kategori konstan. c. komposisi komunitas amfibi tertinggi pada lokasi 1 adalah Rana hosii dan pada lokasi 2 adalah Rana chalconata. d. Spesies Amfibi yang dapat hidup dan berkembang biak dengan baik pada lokasi penelitian adalah Bufo asper, Rana chalconata, dan Rana hosii. e. Nilai indeks keanekaragaman dan keseragaman pada lokasi 2 lebih tinggi dengan nilai masing-masing 1,89 dan 0,76. f. Nilai Indeks kesamaan Amfibi pada lokasi tergolong mirip dengan nilai 72.

5.2. Saran