samping dan bagian kepalanya, kemudian diukur morfometri amfibi tersebut seperti panjang total, panjang kepala, panjang badan, panjang ekstremitas atas,
panjang ekstremitas bawah dan lebar bukaan mulut. Spesies amfibi yang didapatkan diidentifikasi dengan menggunakan buku-buku identifikasi seperti
Panduan lapangan Katak-katak Borneo Inger Stuebing, 1999, Seri Panduan Lapangan Amfibi Jawa dan Bali Iskandar, 1998, Panduan Lapangan Amfibi
Kawasan Ekosistem Leuser Mistar, 2003 dan Panduan Lapangan Amfibi dan Reptil di Areal Mawas Propinsi Kalimantan Tengah Mistar, 2008.
3.3.5. Pengukuran Faktor Fisik Kimia
Data lingkungan yang diukur meliputi kelembaban udara menggunakan hygrometer, suhu udara menggunakan termometer, suhu air menggunakan
termometer, suhu tanah menggunakan soil termometer, pH tanah menggunakan soil tester, pH air menggunakan pH meter, lebar sungai menggunakan meteran,
kecepatan arus menggunakan stopwatch, ketinggian dan koordinat lokasi menggunakan GPS.
3.3.6. Analisis Data
Data spesies amfibi yang didapatkan dihitung nilai: Kepadatan Populasi K, Kepadatan Relatif KR, Frekuensi Kehadiran FK, Indeks Diversitas Shannon-
Winner H’, Indeks EquitabilitasIndeks Keseragaman E, dan Indeks
SimilaritasKesamaan Sorensen QS untuk mengetahui struktur komunitas
amfibi dengan menggunakan rumus menurut Krebs 1985, Michael 1995 dan Suin 2002 dengan rumus sebagai berikut:
a. Kepadatan Populasi
K =
area luas
plot x al
Jumlah tot jenis
suatu individu
jumlah
b. Kepadatan Relatif
KR =
jenis semua
kepadatan Jumlah
jenis suatu
Kepadatan
x 100
c. Frekuensi Kehadiran FK FK =
plot al
Jumlah tot jenis
suatu ditempati
yang plot
Jumlah
x 100
Suin 2002 menerangkan nilai FK berdasarkan konstansinya sebagai berikut: Nilai FK = 0 - 25
: Konstansinya Aksidental sangat jarang Nilai FK = 25
– 50 : Konstansinya Assesori jarang Nilai FK = 50 -75 : Konstansinya Konstan sering
Nilai FK = 75 : Konstansinya Absolut sangat sering.
d. Indeks DiversitasKeanekaragaman Shannon- Wienner H’
Untuk mengetahui nilai keanekaragaman amfibi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
H’ = -∑pi ln pi Dimana pi =
Keterangan : ni = jumlah individu suatu jenis
N = jumlah total individu seluruh jenis
Keterangan Nilai H’: Nilai H’ =1
: Keanekaragaman rendah
Nilai H’ = 1≤ H’ ≥ 3 : Keanekaragaman sedang Nilai H’ = 3
: Keanekaragaman tinggi e.
Indeks EquitabilitasKeseragaman E
Untuk mengetahui nilai keseragaman jenis amfibi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
E =
maks H
H
Keterangan: E
= Indeks keseragaman H’
= Indeks keragaman Hmaks
= keanekaragaman spesies maksimum = ln S dimana S banyaknya spesies
Nilai Keseragaman E berkisar antara 0 – 1 Krebs, 1985, Odum 1996
menerangkan nilai E sebagai berikut: Jika E mendekati 0
: keseragaman semakin rendah Jika E mendekati 1
: keseragaman semakin tinggi
f. Indeks SimilaritasKesamaan Sorensen QS