Jenis Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Definisi Operasional a. Variabel Dependen Variabel Independen

33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian data melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data melalui prosedur statistik. Selain itu, Dilihat dari segi penggunaannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan. Maksudnya ialah penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variabel independen yaitu tingkat persaingan pasar kredit terhadap variabel dependen yaitu pinjaman atau kredit di Indonesia. Dalam penelitian ini, variabel tingkat persaingan pasar kredit terdiri dari 4 pilihan penilaian dalam menentukan faktor persaingan perbankan yaitu : Jumlah perbankan, suku bunga pinjaman, NPL Non Performing Loan, dan pertumbuhan ekonomi.

3.3 Definisi Operasional a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pinjaman dana atau kredit yang dikeluarkan para pelaku pasar kredit yaitu perbankan itu sendiri. Dalam penelitian ini perbankan dikelompokan manjadi 7 bagian, yaitu bank persero, bank umum swasta nasional Devisa, bank umum swasta nasional Non Devisa, bank pemerintah daerah, bank asing, bank campuran dan bank perkreditan rakyat. 34 Pinjaman atau kredit yang digunakan dalam penelitian ini adalah kreditpinjaman berdasarkan jenis penggunaannya, antara lain : kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.

b. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat persaingan pasar kredit yang didekati dengan empat kriteria dalam persaingan pasar kredit, yaitu: Jumlah perbankan, suku bunga, dan NPL Non Performing Loan dan pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan sebagai gambaran dari pengukuran tingat persaingan pasar kredit, yaitu : 1. Jumlah perbankan Jumlah perbankan dan kantor yang didirikan dari tiap perbankan merupakan cara untuk dapat lebih dekat dengan masyarakat, karena jumlah perbankan dan kantor yang tersebar merupakan salah satu pelayanan kepada masyarakat dan dapat menghimpun dana lebih banyak dari masyarakat. Jumlah perbankan dan kantornya juga merupakan faktor dalam menentukan persaingan pasar kredit. Berikut adalah data jumlah perbankan dalam penelitian : Tabel 3.1. Perkembangan Jumlah Perbankan Tahun Pasar Kredit Total Bank Perser o BUSN Devis a BUSN Non Devisa BPD Bank Asing Bank Campura n BPR 2010 4 36 31 26 10 15 1.706 1.828 2011 4 36 30 26 10 14 1.669 1.789 2012 4 36 30 26 10 14 1.653 1.773 2013 4 36 30 26 10 14 1.635 1.755 2014 4 38 29 26 10 12 1.643 1.762 Sumber: Diolah Penulis dari statistik perbankan 2014 35 2. Suku Bunga Pinjaman Suku bunga pinjaman adalah biaya yang di bebankan kepada debitur atas dana yang dipinjamkan oleh debitur sebagai imbalan jasa bagi perbankan dan menjadi salah satu keuntungan yang didapat perbankan. 3. NPL Non Performing Loan NPL Non Performing Loan menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet terhadap total kredit yang dikeluarkan bank. NPL diharapkan mempunyai hubungan negatif dengan penawaran kredit. NPL merupakan salah satu bagian dari rasio perbaikan asset. NPL = Total Kredit Bermasalah Total Kredit Yang Disalurkan Dimana : - Nilai NPL ≤ 5 adalah kinerja NPL baik - Nilai NPL ≥ 5 adalah kinerja NPL buruk Semakin besar tingkat NPL ini menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat resiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL yang dihadapi bank. Umumnya perbankan nasional melakukan penghapus bukuan write off untuk mengurangi NPL, dengan cara utang tetap ditagih, namun jumlah utangnya tidak muncul pada pembukuan bank. 4. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama 36 periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional yang akan berdampak pada daya beli masyarakat dan kemajuan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dalam pasar persaingan kredit mempunyai peran sangat penting karena pasar kredit berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, kemajuan persaingan pasar kredit sangat dipengaruhi kondisi kegairahan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product GNP, tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya.

3.4 Jenis Data