Intrepretasi Model FEM Analisis Data

63

4.2.5 Uji Hausman Hausman Test

Untuk memiliki hasil kuat dalam memilih metode yang digunakan akan baik, maka dilakukan uji Hausman. Uji Hausman akan memberikan penilaian dari semua uji data panel, jika H =Fixed Effect Model dan H a = Random Effect Model dengan melihat nilai Chi-Square statistic sehingga keputusan pemilihan model dapat ditentukan secara tepat. Tabel 4.5 Hasil Uji Hausman Sumber : Data Olahan Eviews, Lampiran Berdasarkan hasil uji Hausman pada tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai Chi-Square statistik sebesar 8,83276 yang artinya pada uji Hausman signifikan pada α = 10. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan metode Fixed Effect Model adalah model yang paling representatif.

4.2.6 Intrepretasi Model FEM

Berdasarkan Uji Chow di atas menunjukkan bahwa nilai F statistik statistik tidak signifikan maka metode yang digunakan adalah model Fixed Effect Model FEM. Maka yang akan dibahas adalah intrepetasi model FEM, hasil estimasi FEM dapat dijelaskan pengaruh variabel independen jumlah kredit tiap banknya di pasar kredit, dari variabel jumlah perbankan, tingkat suku bunga pinjaman, NPL dan pertumbuhan ekonomi, adalah sebagai berikut : Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 8.83276 4 0.9269 64 1. Jumlah Perbankan X 1 Jumlah Perbankan X 1 memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit atau pinjaman, dengan nilai koefisien sebesar 3985,401. Hal ini berarti, bila terjadi kenaikan pada jumlah perbankan sebesar 10 bank, cateris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan tingkat penawaran kredit di persaingan pasar kredit dan kenaikan pinjaman sebesar Rp. 39,85401 miliar. 2. Suku bunga kredit X 2 Suku bunga perbankan X 2 memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit atau pinjaman, dengan nilai koefisien sebesar 10549,81. Hal ini berarti, bila terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga kredit sebesar 1 pada setiap perbankan di pasar persaingan kredit, cateris paribus, maka akan menyebabkan kenaikan tingkat penawaran kredit di persaingan pasar kredit sehingga akan menaikkan pinjaman sebesar Rp.105,4981 miliar. 3. Non Performing Loan NPL X 3 Non Performing Loan X 3 berpengaruh negatif terhadap jumlah kredit atau pinjaman, dengan hasil estimasi didapat koefisien sebesar 57301,30. Artinya, bila terjadi kenaikan pada rasio Non Performing Loan NPL sebesar 1 pada perbankan di pasar kredit, cateris paribus, maka akan menurunkan pinjaman sebesar Rp. 573,0130 miliar. 4. Pertumbuhan Ekonomi X 4 Pertumbuhan Ekonomi X 4 berpengaruh negatif terhadap jumlah kredit atau pinjaman, dan estimasi yang didapat menjukkan koefisien sebesar 142703,5. Hal ini berarti bila terjadi pernurunan pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1 akan 65 meningkatkan permintaan kredit atau pinjaman sebesar 1427,035 miliar di pasar kredit.

4.3 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit