68
Kriteria : H
diterima apabila t-hitung t-tabel H
1
diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 21,34375
α = 1 Df
= n - k - 1 = 7 - 4 - 1= 2
→ t-tabel = 9,925
Diketahui bahwa jumlah perbankan signifikan pada α = 1 dengan
t-hitung t-tabel 21,34375 9,925. Dengan demikian H
1
diterima. Artinya variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah kredit
di persaingan pasar kredit pada tingkat kepercayaan 98.
4.3.3 Uji F-statistik Uji Keseluruhan
Uji F-Statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah Jumlah Perbankan, Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan NPL dan Pertumbuhan Ekonomi
berpengaruh secara bersama-sama terhadap Tingkat Persaingan Pasar Kredit Perbankan di Indonesia.
Ho diterima apabila F-hitung F-tabel Ha diterima apabila F-hitung F-tabel
H : b
1
= b
2
= 0 H
1
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Dari hasil analisis regresi diketahui F-hitung = 1250,371
α = 1 ; df
1
= k-1 ; df
2
= n-k-1
n = 33 ; k = 3
69
df
1
= 3 ; df
2
= 2 maka F-tabel = 29,46
Disimpulkan bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel 1250,371 29,46 maka keputusannya adalah H
ditolak dan H
1
diterima. Hal ini berarti Jumlah Perbankan, Suku Bunga Kredit, Non Performing Loan NPL dan Pertumbuhan
Ekonomi berpengaruh secara bersama-sama terhadap permintaan kredit atau pinjaman di Indonesia pada tingkat kepercayaan 98.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian data panel dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah perbankan pada setiap kelompok bank memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit atau
pinjaman. Hal tersebut sudah sesuai dengan hipotesis tetapi tidak berpengaruh nyata karena tidak signifikan secara statistik. Bila terjadi
kenaikan pada jumlah perbankan sebesar 10 bank maka akan menyebabkan kenaikan tingkat penawaran kredit di persaingan pasar
kredit sebesar Rp. 39,85401 miliar. 2. Suku Bunga Kredit memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit atau
pinjaman. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis dan tidak berpengaruh nyata karena tidak signifikan secara statistik. Bila terjadi
kenaikan pada tingkat suku bunga kredit sebesar 1 pada setiap perbankan di pasar persaingan kredit maka akan menyebabkan kenaikan tingkat
penawaran kredit di persaingan pasar kredit sehingga akan meningkatkan pinjaman sebesar Rp.105,4981 miliar. Walaupun hasil pengujian berbeda
dari hipotesis awal, dimana pada variabel suku bunga pinjaman menyatakan suku bunga pinjaman berpengaruh negatif terhadap tingkat
persaingan pasar kredit, hal ini bukan berarti tidak sesuai.