Koefisien Determinasi Uji t-statistik Uji Parsial

65 meningkatkan permintaan kredit atau pinjaman sebesar 1427,035 miliar di pasar kredit.

4.3 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

4.3.1 Koefisien Determinasi

� � Koefisien determinasi dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama dapat memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Dari hasil regresi yang diperoleh nilai R 2 = 0.951559 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut mampu menjelaskan variasi tingkat persaingan pasar kredit di Indonesia sebesar 98,109 dan sisanya 1,891 dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan.

4.3.2 Uji t-statistik Uji Parsial

Uji t-statistik adalah pengujian dengan tujuan untuk mengetahui apakah setiap koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan variabel lainnya constant. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut: H : b i = 0 tidak signifikan H 1 : b i ≠ 0 signifikan t-hitung t-hitung Gambar 4.9 Uji t statistik H 1 diterima H 1 diterima Ho diterima 66 Artinya berdasarkan data yang tersedia akan dilakukan pengujian terhadap β koefisien regresi populasi, apakah hasilnya sama dengan nol yang maksudnya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel lain yang terikat atau hasilnya tidak sama dengan nol yang berarti mempunyai pengaruh signifikan. 1. Jumlah Perbankan X 1 Hipotesa : H : b = 0 H 1 : b ≠ 0 Kriteria : H diterima apabila t-hitung t-tabel H 1 diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 7,607227 α = 1 Df = n - k - 1 = 7 - 4 - 1= 2 → t-tabel = 9,925 Diketahui bahwa jumlah perbankan signifikan p ad a α = 1 den gan t-hitung t-tabel 7,607227 9,925. Dengan demikian H diterima. Artinya variabel jumlah perbankan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah kredit di persaingan pasar kredit pada tingkat kepercayaan 98. 2. Suku Bunga Kredit X 2 Hipotesa : H : b = 0 H 1 : b ≠ 0 Kriteria : H diterima apabila t-hitung t-tabel H 1 diterima apabila t-hitung t-tabel 67 Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 1,969010 α = 5 Df = n - k - 1 = 7 - 4 - 1= 2 → t-tabel = 2,920 Diketahui bahwa jumlah perbankan signifikan pada α = 10 dengan t-hitung t-tabel 1,969010 4,303. Dengan demikian H diterima. Artinya variabel suku bunga pinjaman tidak berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah kredit di persaingan pasar kredit pada tingkat kepercayaan 98. 3. Non Performing Loan NPL X 3 Hipotesa : H : b = 0 H 1 : b ≠ 0 Kriteria : H diterima apabila t-hitung t-tabel H 1 diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 10,17334 α = 1 Df = n - k - 1 = 7 - 4 - 1= 2 → t-tabel = 9,925 Diketahui bahwa jumlah perbankan signifikan pada α = 1 dengan t-hitung t-tabel 10,17334 9,925. Dengan demikian H 1 diterima. Artinya variabel Non Performing Loan NPL berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah kredit di persaingan pasar kredit pada tingkat kepercayaan 98. 4. Pertumbuhan Ekonomi X 4 Hipotesa : H : b = 0 H 1 : b ≠ 0 68 Kriteria : H diterima apabila t-hitung t-tabel H 1 diterima apabila t-hitung t-tabel Dari hasil analisis regresi diketahui t-hitung = 21,34375 α = 1 Df = n - k - 1 = 7 - 4 - 1= 2 → t-tabel = 9,925 Diketahui bahwa jumlah perbankan signifikan pada α = 1 dengan t-hitung t-tabel 21,34375 9,925. Dengan demikian H 1 diterima. Artinya variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah kredit di persaingan pasar kredit pada tingkat kepercayaan 98.

4.3.3 Uji F-statistik Uji Keseluruhan