26
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian yang menganalisis mengenai persaingan pasar kredit perbankan, antara lain :
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
N O
Peneliti Judul
Variabel Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 .
Nicola Cetorelli,
2013. Surviving
credit market
competition Credit
Reform, Reform x
Founding time,
Employment, Industry
Share Hazard
Functions 1. Ada mekanisme
hubungan antara pertumbuhan industri
dengan keuangan karena fluktuasi
pendapatan, ekspansi dan pertumbuhan
ekonomi pempengaruhi
aktivitas produksi perusahaan.
2. Kebijakan konsolidasi dan
mergerterhadap perbankan dalam
penelitian ini akan membuat perubahan
modal keuangan yang tersedia untuk
sektor real dan dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi yang
sesungguhnya. karena kondisi
keuangan di beberapa populasi
perusahaan non keuangan
memerlukan biaya
27
yang lebih untuk menciptakan inovasi
yang produktif.
2 .
Sri Yani Kusum-
astuti, 2007.
Derajat Persaingan
Industri Perbankan
Indonesia Setelah
Krisis Ekonomi di
Indonesia, 1. Variable
terikat :Beban bunga dan
pendapatan bunga.
2. Variable bebas:
Tingkat bunga simpanan dan
upah, pendapatan
asset-aset, pengeluaran
personal jumlah
pekerja, total kewajiban.
3. Variabel control : Net
Performing Loans
4. Variabel dummy :
Individual bank
Bresnahan ’s
conjectural variation
model
1.
Mendorong persaingan akan
menciptakan efisiensi biaya di industri
perbankan.
2.
Tejadi penurunan tingkat persaingan
perbankan pada saat krisis dan setelahnya
1997-2000 yang di tunjukan oleh
meningkatnya indeks lerner, akan tetapi
tidak bisa juga diartikan sebagai
penurunan pada priode setelah krisis,
sebab industri perbankan sedang
dalam masa konsolidasi dan
berada dalam pengawasan ketat
Pemerintah dan Bank Indonesia dan
juga masih tingginya angka kredit yang
bermasalah.
3 .
Tri Mulyanig
-sih, Anne
Daly, 2011
Competitive Conditions
in Banking Industry:
An Empirical
Analysis Of The
Consolidati on,Competi
tion and Pendapatan
Bunga, Pengeluaran
bunga dari deposito,
tingkat upah, tingkat modal,
pendapatan non bunga,
Panzar Rose
1.Bank besar bekerja di
pasar paling kurang kompetitif
sedangkan bank kecil dan menengah
bekerja di
pasar yang
paling kompetitif. 2. Bank yang
28
Concentrati on in The
Indonesia Banking
Industry Between
2001 and 2009.
resiko modal, resiko
pinjaman, rasio deposito
interbank terhadap total
deposito, rasio demand
deposito terhadap total
deposito dan pembiayaan
jangka pendek terkonsentrasi
memberikan kontribusi
pada lingkungan kerja yang kurang
kompetitif. Ini mungkin merupakan
alasan mengapa bank-bank
besar di Indonesia bekerja di pasar yang
kurang kompetitif dibandingkan bank-
bank kecil. Bank-bank besar
memiliki kekuatan monopoli yang
memungkinkan mereka untuk
berperilaku monopolis atau
oligopolis.
4 .
Desi Arisani,
2009. Analisis
Faktor Penawaran
Kredit Pada Bank
Umum di Indonesia.
DPK Dana Pihak Ketiga,
CAR Capital Adequecy
Ratio,
NPL Non
Performing Loan,ROA
Return On Asset.
Metode Regresi
Linear Berganda.
1. Variable DPK merupakan variabel
yang paling dominan mempengaruhi
tingkat kredit. 2. Dari uji F selama
masa observasi varibel DPK, CAR,
NPL dan ROA berpengaruh nyata
dan signifikan terhadap penawaran
kredit yang disalurkan bank
umum.
29
1. Surviving credit market competition Cetorelli, 2013. Penelitian ini mengkaji tentang peranan kondisi kredit di pasar kredit untuk
keberlangsungan hidup dari perusahaan nonkeuangan. Dari pendekatan yang dilakukan dengan moetode Hazard Functions didapat bahwa kebijakan
konsolidasi dan merger terhadap perbankan dalam penelitian ini akan membuat perubahan modal keuangan yang tersedia untuk sektor real dan dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang sesungguhnya. karena kondisi keuangan di beberapa populasi perusahaan non keuangan memerlukan biaya
yang lebih untuk menciptakan inovasi yang produktif. 2. Derajat Persaingan Industri Perbankan Indonesia Setelah Krisis Ekonomi di
Indonesia Kusumastuti, 2007. Penelitian ini menganalisis tentang tingkat persaingan yang terjadi pada
industri perbankan setelah krisis ekonomi terjadi di Indonesia untuk mengetahui seberapa besar dampak krisis ekonomi mempengaruhi struktur
industri perbankan 1997 – 1998, dengan menggunakan metode Bresnahan’s conjectural variation model, ditemukan bahwa
mendorong persaingan akan menciptakan efisiensi di industri perbankan.
Tetapi diperoleh indeks lerner yang mengukur mark-up harga di atas biaya marjinal, yang artinya naiknya presepsi
resiko kredit tercermin dalam perubahan komposisi kredit akan meningkatkan Indeks Lerner yang berarti menurunnya tingkat persaingan. Dalam kondisi
terjadi perubahan dilingkungan persaingan industri perbankan dan berbagai peraturan kehatian-hatian, Indeks Lerner menunjukkan kenaikan hanya di
masa-masa awal setelah krisis, tetapi setelahnya relatif tidak berubah.
30
3. Competitive Conditions in Banking Industry: An Empirical Analysis Of The Consolidation, Competition and Concentration in The Indonesia Banking
Industry Between 2001 and 2009 Mulyaningsih, Daly, 2011. Penelitian ini menganalisis tentang kondisi persaingan dan konsentrasi industri
perbankan Indonesia terhadap kebijakan konsolidasi perbankan, dengan menggunakan metode Panzar-Rose. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa,
struktur pasar perbankan Indonesia cukup rentan dan pasar perbankan menjadi kurang terkonsentrasi selama pelaksanaan kebijakan konsolidasi.
Temuan berikutnya dalam penelitian ini adalah selama pelaksanaan kebijakan konsolidasi industri perbankan bekerja pada bentuk pasar persaingan
monopolistis. Akhir studi ini menunjukkan bahwa bank dengan pasar yang terkonsentrasi memberikan kontribusi pada lingkungan kerja perbankan yang
kurang kompetitif. Ini mungkin merupakan alasan mengapa bank-bank besar di Indonesia bekerja di pasar yang kurang kompetitif dibandingkan bank-bank
kecil. Bank-bank besar memiliki kekuatan monopoli yang memungkinkan mereka untuk berperilaku monopolis atau oligopolis.
4. Analisis Faktor Penawaran Kredit Pada Bank Umum di Indonesia Arisandi, 2009.
Penilitian ini mengkaji tentang faktor – faktor penawaran kredit pada umum tahun 2005 sampai 2007 dengan jumlah bank umum 10 bank dan penelitian ini
menggunakan metode regresi liniear berganda. Hasilnya menunjukan bahwa selama masa observasi varibel DPK, CAR, NPL dan ROA berpengaruh nyata
dan signifikan terhadap penawaran kredit yang disalurkan bank umum
31
danvariable DPK merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi tingkat kredit.
2.6 Kerangka Konseptual