berwarna putih. Toksisitas pada bahan kimia jenis ini yaitu LD50 oral : 500mgkg, LD50 dermal : 1000 mgkg, dan LC50 pernafasan : 5.3 mgL
2.3.4 Kenlon
Kenlon adalah herbisida purna tumbuh sistemik berbentuk pekatan yang
dapat diemulsikan berwarna coklat terang untuk mengendalikan gulma umum pada pertanaman Kelapa Sawit TBM. Herbisida ini diserap melalui daun dan
akar gulma, dan selanjutnya ditranslokasikan kesemua jaringan gulma. Herbisida Kenlon 480 EC sangat cocok digunakan untuk persiapan maupun pemeliharaan
tanaman kelapa sawit. Herbisida ini juga dapat dicampur dengan herbisida lain seperti glifosat maupun parakuat untuk hasil pengendalian gulma yang maksimal.
2.3.5 Kenfosat
Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna kekuningan, untuk mengendalikan gulma berdaun lebar, berdaun sempit pada
pertanaman Kelapa Sawit TBM.
2.3.6 Prima Up
Prima Up merupakan salah satu herbisida sistemik purna tumbuh dengan bahan aktif Isopropilamina Glifosat 480grlt. Herbisida jenis ini berbentuk larutan
dalam air berwarna kuning kecoklatan untuk mengendalikan alang-alang pada lahan tanpa tanaman.
2.3.7 Starlon
Starlon adalah herbisida purna tumbuh yang sistemik, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan berwarna coklat untuk mengendalikan semak dan gulma
berkayu, berdaun lebar pada tanaman kelapa sawit. Keunggulan dari starlon
Universitas Sumatera Utara
adalah dapat diserap melalui daun dan diangkut keseluruh gulma, dapat dicampur dengan herbisida lain seperti:glifosat, sulfosat atau paraquat untuk mengendalikan
seluruh jenis gulma campuran, formulasi lebih stabil dan tercampur merata, formulasi tidak cepat rusak akibat terpapar sinar matahari dibandingkan dengan
triklopir merek lain, tidak menyebabkan pengendapan pada penyimpanan lama serta sangat efektif untuk mengendalikan gulma berkayu dan bergetah.
2.3.8 Triester 480 EC
Triester 480 EC adalah herbisida sistemik purna tumbuh berwarna ungu tua berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan gulma pada
tanaman sawit TBM, karet dan kakao. Herbisida ini dapat mengendalikan gulma daun lebar semak-semak dan gulma berkayu yang bandel, Aplikasi mudah, bisa
dengan spray semprot atau oles pada batang atau tunggul kayu serta dapat dicampur dengan herbisida lainnya seperti : SUPREMO 480 SL, SUPRETOX 278
SL dan ABOLISI 885 SL. Berdasarkan LDKB Lembar Data Keselamatan Bahan, herbisida jenis ini
apabila kontak dengan bahan akan timbul gejala seperti iritasi mata dan kulit dengan atau tanpa efek sistemik. Jika tertelan, gejalanya seperti sakit kepala,
pusing, mual dan muntah. Akibatnya terhadap kesehatan dapat menyebabkan sakit kepala, lemah, mual, hilang selera makan, muntah dan mencret. Triester berbentuk
cair dan memiliki warna coklat. Toksisitas pada bahan kimia jenis ini yaitu LD50 oral : 1099.06 mgkg tikus jantan dan 1709.12 mgkg tikus betina, LD50
dermal : 5000 mgkg tikus dan LC50 pernafasan : 4.8 mgL udara tikus.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Toksisitas Pestisida