Toksisitas Pestisida Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan

2.4 Toksisitas Pestisida

Semua senyawa pestisida adalah beracun bagi hewan mamalia meskipun tingkat keracunannya berbeda-beda dari jenis yang satu ke jenis yang lainnya. Terdapat perbedaan yang sangat nyata anatara toksisitas dengan bahaya keracunan. Toksisitas adalah daya racun yang dimiliki oleh senyawa pestisida – dengan perkataan lain seberapa kuat daya racunnya terhadap sejenis hewan pada kondisi percobaan yang dilakukan di laboratorium. Bahaya keracunan adalah bahaya atau risiko keracunan dari seseorang pada waktu sejenis pestisida sedang digunakan Soetikno,1999. Bagi para pemakai pestisida, bahaya keracunan lebih penting jika dibandingkan dengan toksisitasnya. Bahaya keracunan tidak saja tergantung pada toksisitas senyawa pestisida tetapi juga kesempatan akan kemungkinan terjadinya kecelakaan terkena sejumlah racun dari pestisida yang digunakan. Kemungkinan resiko keracunan akibat penggunaan pestisida dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu keracunan yang akut, yang diakibatkan oleh kelalaian dalam menangani dan menggunakan pestisida, jumlah yang sedikit namun berulang kali dan lama atau menghisapmenelannya Soetikno,1999. Keracunan yang akut banyak kaitannya dengan orang-orang yang bekerja langsung di bagian pembuatan dan formulasi pestisida di pabrik-pabrik agrokimia dan juga yang langsung menggunakannya. Adapun keracunan kronik lebih erat kaitannya dengan masyarakat luas sebagai konsumen hasil-hasil pertanian baik dengan memakan buah-buahan atau sayur-sayuran Soetikno,1999.

2.5 Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan

Universitas Sumatera Utara Pestisida masuk dalam tubuh manusia bisa dengan cara sedikit demi sedikit dan mengakibatkan keracunan. Menurut World Health Organization WHO, paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida. Diperkirakan 5.000-10.000 orang per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, seperti mengalami penyakit kanker, cacat tubuh, kemandulan dan penyakit liver Djojosumarto,2008. Di Jepang, terdapat kira-kira 1078 kejadian keracunan pestisida. Dari angka tersebut, kira-kira 30 telah disebabkan oleh senyawa organofosforus, 15 herbisida, dan 10 organosulfur. Di Malaysia, kejadian keracunan pestisida juga banyak dilaporkan terjadi. Hampir lebih dari 54 petani pengguna pestisida pernah mengalami keracunan pestisida meskipun tingkat keracunannya berbeda- beda mulai dari yang ringan hingga yang berat Soetikno,1992. Pada umumnya terdapat 4 penyebab utama terjadinya keracunan pestisida pada manusia, yakni: a. Pestisida secara sengaja diminum atau dimakan untuk tujuan bunuh diri. b. Kelalaian para pengguna pestisida khususnya di kalangan petani yang bekerja tanpa mengindahkan langkah-langkah keselamatan yang perlu diambil. c. Kelalaian para petugas penyimpan pestisida yang secara tidak sengaja lalai dalam menyimpan pestisida bukan pada tempatnya, dalam botol- Universitas Sumatera Utara botol yang mudah terjangkau oleh anak-anak, atau dalam botol bekas minuman. d. Melalui bahan-bahan makanan yang mengandung sisa pestisida dalam jumlah yang cukup tinggi Soetikno,1992. Pestisida merupakan bahan kimia, campuran bahan kimia atau bahan- bahan lain yang bersifat bioaktif. Pada dasarnya, pestisida itu bersifat racun. Setiap racun berpotensi mengandung bahaya. Oleh karena itu, ketidakbijaksanaan dalam penggunaan pestisida dapat menimbulkan dampak negatif. Adapun dampak negatif dari penggunaan pestisida terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu keracunan akut ringan, akut berat, dan kronis Djojosumarto,2008. Keracunan ringan menimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan, badan terasa sakit, diare. Keracunan akut berat menimbulkan gejala mual, menggigil, kejang perut, sulit bernafas, keluar air liur, pupil mata mengecil, dan denyut nadi meningkat. Selanjutnya keracunan yang sangat berat dapat mengakibatkan pingsan, kejang-kejang, bahkan dapat menyebabkan kematian Djojosumarto,2008. Keracunan kronis lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan tidak menimbulkan gejala serta tanda yang spesifik. Namun keracunan kronis dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan yang sering dihubungkan dengan penggunaan pestisida di antaranya Universitas Sumatera Utara iritasi kulit dan mata, kanker, keguguran, cacat pada bayi serta gangguan saraf, hati, ginjal dan pernafasan Djojosumarto,2008.

2.6 Jalur Masuk Pestisida Pada Manusia

Dokumen yang terkait

Bukit Lawang (Studi Deskriptif Mengenai Peran Masyarakat Terhadap Kelestarian Hutan Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kec. Bahorok Kabupaten Langkat)

7 91 96

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 15

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 2

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 7

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

1 4 23

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 3

Evaluasi Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Terhadap Kesehatan Pekerja Penyemprot Pestisida Di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 0 7

Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 2 16

Kontribusi Wisata Perairan Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 0 2

Pelatihan menjadi pemandu Wisata (Guide) Di desa Bukit lawang, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat

1 6 60