BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan penggunaan data sekunder dan dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui evaluasi hasil
pemeriksaan rutin pekerja yang diambil pada saat yang sama dan data sekunder yang berupa data operasional perusahaan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Langkat Nusantara Kepong Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, yang merupakan perusahaan
perkebunan kelapa sawit. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena pada perusahaan ini belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya dan terdapat
masalah kesehatan yang serius khususnya pada bagian penyemprot pestisida
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 - Juli 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja yang berada pada bagian penyemprot pestisida kebun kelapa sawit di PT. Langkat Nusantara
Kepong, yaitu sebanyak 16 pekerja penyemprot pestisida.
3.3.2 Sampel
Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara total populasi dimana seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel ini
dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang ada dimana seluruh sampel berinteraksi langsung dengan bahan kimia.
3.4 Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dilihat dari tingkat keracunan yang dialami pekerja. Menurut Panut Djojosumarto, tingkat
keracunan terbagi menjadi keracunan ringan, keracunan akut berat, dan keracunan kronis.
1. Keracunan ringan menimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan,
badan terasa sakit, diare.
2. Keracunan akut berat menimbulkan gejala mual, menggigil, kejang perut,
sulit bernafas, keluar air liur, pupil mata mengecil, dan denyut nadi meningkat. Selanjutnya keracunan yang sangat berat dapat mengakibatkan
pingsan, kejang-kejang, bahkan dapat menyebabkan kematian.
3. Keracunan kronis lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa dan tidak
menimbulkan gejala serta tanda yang spesifik. Namun keracunan kronis
dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Pengumpulan Data