Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penarikan SampelTehnik Sampling

42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan di Wilayah Kelurahan Karangasem ini dikategorikan ke dalam jenis penelitian “Observasional Analitic Environmental”. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi lapangan dengan mengambil sampel tanpa mengatur dan memanipulasi variabel-variabel yang mempengaruhi faktor-faktor yang dijumpai. Metode pengumpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan mengggunakan pendekatan silang Cross Sectional, adalah suatu penelitian yang dilakukan secara serempak dalam suatu wilayah pada obyek yang tak sama Chafild F., 1993:5. Rancangan Cross Sectional ini mudah dilaksanakan dan ekomomis dari segi waktu, hasilnya dapat diperoleh dengan cepat dan banyak variable berupa faktor penyebab dan efek yang dapat digali dan dipelajari korelasi dan pengaruhnya. Dalam penelitian ini tiap subyek penelitian hanya diobservasi satu kali dan pengukuran terhadap variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan Soekidjo Notoatmodjo, 2005 : 146

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Akademi Teknik Mesin Industri ATMI Surakarta yang berada di wilayah Kelurahan Karangasem, Kecamatan Lawiyan Kota Surakarta. Lokasi penelitian dibatasi hanya pada wilayah yang dekat dengan 43 saluran pembuangan air limbah bengkel produksi ATMI Surakarta dan saluran drainase yang melintas di wilayah Kelurahan Karangasem Kecamatan Lawiyan, berbatasan dengan wilayah Kelurahan Pabelan Kecamatan Kartasura.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 lima bulan yang dimulai pada bulan April 2008 sampai dengan September 2008.

C. Data dan Sumber Data 1. Data

a. Data primer Data primer berupa hasil pengukuranpemeriksaan parameter air limbah dari bengkel produksi ATMI meliputi BOD, COD, TDS, TSS, pH, Cd, Pb, kesadahan, mangan, nitrit dan besi. Adapun yang menjadi obyek penelitian dan merupakan sampel untuk diteliti meliputi: 1. Air limbah yang keluar dari bengkel produksi ATMI Surakarta. 2. Air sumur dangkal yang ada di ATMI dan sumur dangkal disekitar ATMI yang berada disekitar arah aliran air limbah. b. Data sekunder Data sekunder berupa gambaran umum lokasi penelitian meliputi geografi, demografi, klimatologi, topografi, morfologi, hidrogeologi dan sarana penyediaan air sumur di sekitar lokasi penelitian. 44

2. Sumber Data

a. Data primer bersumber dari hasil pengukuranpemeriksaan air limbah bengkel produksi ATMI dan Air sumur dangkal yang ada di ATMI dan sumur dangkal disekitar ATMI yang berada dalam arah aliran air limbah. b. Data sekunder bersumber dari instansi terkait: 1 Kantor Kelurahan Karangasem yang berupa data geografi dan demografi. 2 ATMI Surakarta berupa data sarana bengkel produksi dan sarana pengelolaan air limbah. 3 Badan Pusat Stastitik Surakarta berupa data klimatologi, topografi, morfologi, hidrologi wilayah Surakarta. 4 PDAM kota Surakarta berupa data penyediaan air bersih untuk wilayah Kelurahan Karangasem

D. Teknik Pengumulan Data 1. Data primer

Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: a. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung pada obyek penelitian, dalam hal ini adalah tempat pembuangan air limbah bengkel produksi dan sumur dangkal yang ada di ATMI dan sumur dangkal disekitar ATMI yang berada dalam arah aliran air limbah. b. Pengukuran yang dilakukan di lapangan meliputi : 45 1 Pengukuran temperatur air dan temperatur lingkungan sekitarnya. 2 pengukuran jarak antara sumur dengan lubang pembuangan air limbah. c. Kandungan air limbah dan air tanah dangkal. Untuk mendapatkan data kandungan air limbah dan air tanah dangkal dari sampel air yang diambil dari lokasi penelitian, peneliti mengirim sampel air yang telah diambil ke laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Air limbah akan diuji kandungan yang ada berdasarkan parameter yang ditetapkan dalam Perda Jateng No. 10 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah, dan air sumur akan diuji kandungannya berdasarkan Persyaratan Kualitas Air Bersih yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk Air Bersih.

2. Data sekunder

Untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan penelusuran data pada instansi yang terkait, diantaranya Kantor Kelurahan Karangasem, ATMI Surakarta, kantor Badan Pusat Statistik Surakarta dan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Surakarta. 46

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah sumur dalam jarak sampai dengan radius 200 meter dari lubang keluarnya air limbah mengikuti arah aliran air limbah 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah air limbah dan air sumur yang memenuhi kriteria dalam teknik sampling 3. Besar Sampel Sesuai dengan kriteria yang disarankan dari Lab MIPA UNS, maka besar atau volume sample dalam penelitian dari setiap titik adalah 1,5 liter.

F. Penarikan SampelTehnik Sampling

Teknik Pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Contoh air diambil dari lokasi atau sumur yang telah ditentukan sebagai sampel Hariwijaya, M., Triton PB., 2007:68. Sampel yang diambil untuk diteliti kualitasnya adalah sampel sesaat Grap Sampling, sampel sesaat ini hanya mewakili kualitas air pada saat dan tempat yang tertentu saja Soemirat J, 2004:130. Adapun kriteria sumur yang menjadi sampel adalah : a. Sumur yang ada disekitar ATMI yang airnya masih digunakan untuk keperluan sehari-hari. 47 b. Sumur yang airnya tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari. c. Jarak sumur dari Pembuangan air limbah produksi kurang lebih dalam radius 25 m, 50m, 75m, 100m, 125m, 150m, 175m, 200m, 215m, 235m mengikuti arah saluran air limbah. Titik sampling dalam penelitian ini dapat dilihat pada denah lokasi penelitian dalam lampiran 4.

G. Instrumen Penelitian