Komponen Primer Air Limbah Penelitian Yang Relevan

24 atau air limbah umumnya mencakup komposisi serta darimana sumber air buang berasalHaryoto Kusnoputranto, 1985 : 40. Metcalf and Eddy 1979 : 110 mengemukakan batasan air buangan waste water sebagai : ”kombinasi dari cairan dan buangan-buangan cair yang berasal dari kawasan pemukiman, perkantoran, perdagangan serta industri yang mempunyai kemungkinan untuk bercampur dengan air tanah, air permukaan serta air hujan.” Batasan yang lebih singkat dikemukakan oleh Ehlers and Steel yaitu : The Liquid conveyed by sewer cairan yang dibawa oleh saluran air buangan. Namun dari keduanyasecara umum dapat dikemukakanbahwa air buangan adalah: cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan biasanya mengandung bahan-bahanzat-zat yang dapat membahayakankehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup Haryoto Kusnoputranto, 1985 : 40.

B. Komponen Primer Air Limbah

Elemen biologis dalam sistem perairan berkaitan erat dengan komponen- komponen kimia. Pengetahuan mengenai komponen primer sangat penting untuk menganalisis elemen biologis dan menganalisis efek dari perubahan kualitas air. Komponen-komponen kimia dalam perairan dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang disebut zat-zat organik yang terdiri atas senyawa-senyawa organik alam dan senyawa-senyawa organik sintetis, bahan-bahan anorganik, dan 25 gas. Komponen dasar dari senyawa-senyawa organik adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, dan sulfur.

C. Karakter Air Limbah

Berdasarkan dari berbagai sumber asalnya air limbah, maka air limbah mempunyai komposisi yang bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Namun garis besar air limbah dapat dikemukakan karakternya. Karakter air limbah meliputi sifat-sifat fisika, kimia, dan biologi. 1 Karakter Fisika a Suhu temperature Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas air limbah yang diterakan ke dalam skala-skala. Skala temperatur yang biasa digunakan adalah skala Fahrenheit ºF dan skala Celcius ºC. Kedua skala tersebut berhubungan dengan persamaan sebagai berikut; 32 9 5   F C o ; 32 5 9   C F O Temperatur merupakan salah satu parameter yang penting dalam air. Temperatur pada air dapat menentukan besarnya kehadiran species biologi dan tingkat aktivitasnya. Aktivitas biologi seperti pertumbuhan dan reproduksi akan menjadi lebih lambat. Sebaliknya jika suhu meningkat maka aktivitas biologi juga akan meningkat. Pengukuran suhu sangat penting karena kebanyakan instalasi pengolah air limbah meliputi pengolahan-pengolahan biologis yang tergantung pada suhu. Suhu air limbah biasanya berkisar pada 13-24 C Sugiharto,1987. 26 b Bau odors Bau merupakan petunjuk adanya pembusukan air limbah. Penyebab adanya bau pada air limbah karena adanya bahan volatile, gas terlarut dan hasil samping dari pembusukan bahan organic. Bau yang dihasilkan oleh air limbah pada umumnya berupa gas yang dihasilkan dari peruraian zat organik yang terkandung dalam air limbah, seperti Hidrogen sulfida H2S. Limbah cair industri berpotensi mengandung senyawa berbau ataupun senyawa yang potensial menghasilkan bau selama proses pengolahan limbah cair. Efek dari timbulnya bau antara lain, dalam konsentrasi rendah bagi kehidupan dapat menimbulkan psikologis yaitu stress. Dalam paparan yang berkelanjutan dapat menyebabkan bekurangnya nafsu makan, rendahnya konsumsi air, melemahkan pernafasan, rasa mual dan muntah dan gangguan mental Tchobanoglous, 1991. Bau merupakan parameter yang subjektif. Pengukuran bau tergantung pada sensitivitas indera penciuman seseorang. c Warna color Warna merupakan indikator pencemaran yang terlihat dan pada umumnya berhubungan dengan masalah estetika. Namun demikian warna pada air limbah dapat juga menunjukkan kekuatan toksisitasnya. Air limbah yang sudah basi atau busuk akan berwarna gelap, sedangkan air limbah yang masih baru akan berwarna abu- 27 abu.Warna air pada limbah disebabkan oleh zat-zat yang terlarut dalam air yang berupa material material humus, gambut, substansi logam, ganggang, protozoa dan sisa proses industri Mahida,1984. d Padatan Total total solid Padatan total adalah padatan yang tersisa dari penguapan sampel limbah cair pada temperatur 103 -105 o C. Menurut Sugiharto 1997 bahan padat total terdiri dari bahan padat terlarutdissolved atau bahan padat terapung floating serta senyawa-senyawa yang terlarut dalam air zat padat yang lolos filter kertas dan bahan tersuspensi suspended , zat yang tidak lalos saringan filter. 2 Karakter Kimia Kandungan bahan kimia dalam air limbah dapat merugikan lingkungan. Bahan organic terlarut dapat menghabiskan aksigen dalam sungai serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada pengalahan air bersih. Bahan yang beracun dapat menyebabkan rantai makanan dan akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Nutrien dapat menyebabkan eutrophication pada danau. Untuk itu perlu diketahui kandungan zat kimia apa saja yang terdapat di dalam limbah cair suatu industri. Secara umum, karakteristik kimia limbah cair dapat dibedakan menjadi zat organic dan zat anorganiki Tchobanoglous, 1991. 28 a Zat Organik i Protein. Protein adalah senyawa kimia yang komplek dan tidak stabil. Sebagian protein larut dalam air dan sebagian lainnya tidak. Seluruh protein mengandung karbon, yang biasanya adalah kandungan bahan organic. Protein merupakan penyebab utama terjadinya bau karena adanya proses pembusukan dan penguraiannya Sugiharto, 1987. ii Minyak dan Lemak. Minyak dan lemak adalah komponen penting dalam makanan dan biasanya terdapat dalam air limbah. Lemak merupakan senyawa organic yang stabil dalam air dan tidak mudah diuraikan oleh mikroba. Minyak jika terdapat dalam limbah cair, dapat merugikan karena dapat menghambat aktivitas biologi mikroba untuk pengolahan limbah cair Tchobanoglous, 1991. iv Deterjen atau Surfaktan Deterjen adalah golongan dari molekul oganik yang dipergunakan sebagai pengganti sabun untuk pembersih supaya mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam air zat ini menimbulkan buih dan selama proses aerasi buih tersebut berada di atas pemukaan gelembung udara sifatnya relatif tetap Sugiharto, 1987. Surfaktan menyebabkan timbulnya busa foam yang stabil dan biasanya terdapat dalam deterjen sintetik Tchobanoglaus, 1991. Nama lain dari surfaktan adalah Methvlen Blue Active Substance MBAS 29 b Pengukuran Zat Organik i Chemical Oxygen Demand COD COD digunakan untuk mengetahui zat organik dan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi materi organik dengan oksidasi secara kimia Qasyim, 1985. Nilai COD dalam air limbah biasanya lebih tinggi daripada nilai BOD karena lebih banyak senyawa kimia yang dapat dioksidasi secara kimia dibandingkan oksidasi biologi Tchobanoglous. 1991. ii Biochemical Orygen Demand BOD BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang diperlukan oleh populasi organisme yang berada dalam kondisi aerob untuk menstabilkan materi organic Qasyim, 1985. Semakin besar angka BOD menunjukkan bahwa derajat pengotoran air limbah semakin besar Sugiharto, 1987.. Hasil tes BOD digunakan untuk : a. Menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk stablisasi biologi dari zat organic yang ada. b. Menentukan ukuran fasilitas pengolahan air limbah menyesuiakan dengan baku mutu efluen air limbah Tchobanoglous, 1991.

b. Zat Anorganik i pH

Konsentrasi ion hidrogen atau pH menyatakan intensitas keasaman atau tingkat alkalinitas dari suatu cairan encer dan mewakili 30 konsentrasi hidrogen ionnya. Kadar pH yang baik adalah kadar pH dimana masih memungkinkan kehidupan biologis di dalam air berjalan baik. pH yang baik untuk air limbah adalah netral yang dinyatakan dengan angka keasaman 7. iii Alkalinitas Alkalinitas atau kebasaan air limbah disebabkan oleh hadirnya ion-ion hidroksida, karbonat dan bikarbonat seperti kalsium, magmesiuon, natrium dan kalium. Alkalinitas air dapat dikatakan sebagai kemampuan air untuk menetralkan asam. HasiI pengukuran alkalinitas air dapat dipergunakan untuk mengontrol proses pengolahan air bersih dan air limbah. Air Iimbah rumah tangga mempunyai alkalinitas yang lebih tinggi daripada alkalinitas air bersih Sunardi, 2004:25 Sebagai satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan auat kehidupan mikroorganisme dalam air, secara empirik pH yang optimum untuk setiap spicies harus ditentukan. Mikroorganisme. Kebanyakan mikroorganisme tumbuh terbaik pada pH = 6,0 -8,0. ivLogam. Logam seperti Nikel Ni, Mg, Fe meskipun dalam konsentrasi yang rendah dibutuhkan oleh mikroorganisme tetapi dengan kadar yang berlebih dapat membahayakan kehidupan mikroorganisme. Adanya polutan-polutan berupa logam berat Cr, Pb, Cd, Hg dan logam 31 lainnya dalam konsentrasi yang melebihi ambang batas dalam air limbah dapat membahayakan bagi makhluk hidup v Logam Berat Cr. Logam berat Cr sangat tahan dalam waktu yang lama. Logam berat Cr apabila masuk ke dalam air pengairan dalam tubuh akan berfungsi sebagai racun kumulatif Suntoro, 2002. Kadar Cr dalam air pengairan tertinggi adalah 0.5 mgL, sehingga kadar air limbah yang masuk ke tubuh air pengairan harus berada di bawah 0.5 ppm. Krom dengan senyawa bervalensi enam lebih berbahaya bila dibandingkan krom bervalensi tiga. Apabila terpapar oleh krom ini dapat menyebabkan kanker pada kulit dan saluran pencernaan, selain itu juga dapat menyebabkan kematian. Kulit yang terkena bahan dengan kandungan kromium VI dapat menyebabkan kulit menjadi luka borok dan bengkak. Sedangkan kromium 0 adalah nutrisi yang esensial yang dapat menyehatkan badan, terdapat dalam gula, protein dan lemak Anonim, 2003. vi Mangan Mn. Mangan Mn adalah metal kelabu-kemerahan. Keracunan seringkali berbersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap logam. Gejala yang timbul berupa gejala susunan syaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka sehingga expresi muka menjadi beku dan muka tampak seperti topeng mask. Bila pemaparan berlanjut maka, bicaranya melambat dan monoton, terjadi 32 hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan seperti penderita Parkinsonism. Selanjutnya akan terjadi paralysis bulbar, post encephalitic Parkinsonism, multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan degenerasi lentik yang progresif peny. Wilson. Tidak ada gejala GI, saluran uro-genital UG, kelainan sensoris, atau kelainan pada liquor cerebro spinalis. KeracunanMn ini adalah salah satu contoh, dimana kasus keracunan tidak menimbulkan gejala muntah berak, sebagaimana orang awam selalu memperkirakannya. Di dalam penyediaan air, seperti halnya Fe, Mn juga menimbulkan masalah wama, hanya wamanya unguhitam.Soemirat J, 2004:115 vii Besi Fe. Dalam jumlah kecil zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel-sel darah merah. Kandungan zat besi di dalam air yang melebihi batas akan menimbulkan gangguan. Di dalam standar kwalitas ditetapkan: 0,1 – 1,0 mgL. Penyimpangan standar akan menyebabkan : 1 Rasa tidak enak di dalam air, pada konsentrasi lebih dari 2 mgL. 2 Menimbulkan noda-noda pada alat dan bahan-bahan yang berwarna putih apabila konsentrasi 1 mgL. 3 Menimbulkan bau dan warna di dalam air. viii Nitrit NO 2 . Nitrit dalam tubuh dapat membentuk methaemoglobin sehingga dapat menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh, hal ini dapat 33 menyebabkan penyakit Blue Baby. Nitrit dalam alam yang pada akhirnya akan sampai ke air, dapat terbentuk baik dari oksidasi ammonia NH 3 oleh bakteri dari Nitrosomosanas group dalam kondisi aerobic. ixCadmiun Cd. Cd merupakan zat beracun yang bersifat akumulasi dalam jaringan tubuh sehingga dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan lambung, kerapuhan tulang, mengurangi hemoglobine darah dan pigmentasi gigi. Selain itu Cd juga bersifat karsinogenik. x Timbal Pb Timbal sangat berbahaya bagi kesehatan karena cenderung untuk berakumulasi dalam jaringan tubuh, serta meracuni jaringan syaraf. Pada anak-anak keracunan timbal dapat menyebabkan kerusakan jaringan syaraf otak, anemia dan kelumpuhan. xiAmonia NH 3 Terdapatnya ammonia dalam air, erat hubungannya dengan siklus pada N di alam ini. Ammonia merupakan suatu zat yang menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung. Jadi kehadiran bahan ini dalam air minum adalah menyangkut perubahan fisik dari pada air tersebut.Totok Sutrisno, 2004:43. Amoniak ditemukan di seluruh lingkungan udara, air, lahan, binatang, tumbuhan. Amoniak tidak bertahan sangat lama di dalam lingkungan itu tetapi dengan cepat akan diambil oleh tumbuhan, bakteri, dan binatang. 34 Amoniak tidak membentuk rantai makanan, tetapi melayani kebutuhan sebagai bahan gizi untuk bakteri dan tumbuhan. Gas amoniak dapat dilarutkan dalam air. Jenis amoniak ini disebut amoniak cair atau amoniak mengandung air. Suatu kali muncul di udara terbuka, amoniak cair dengan cepat berubah menjadi gas.www.atsdr.cgc.gov

3. Karakter Biologis

Mikroorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dalam semua bentuk air limbah, biasanya dengan konsentrasi 105-108 organismemL. Kebanyakan merupakan sel tunggal yang bebas ataupun berkelompok dan mampu melakukan proses-proses kehidupan tumbuh, metabolisme, dan reproduksi. Secara tradisional, mikroorganisme dibedakan menjadi binatang dan tumbuhan. Namun, keduanya sulit dibedakan. Oleh karena itu, mikroorganisme kemudian dimasukkan ke dalam kategori Protista, status yang sama dengan binatang ataupun tumbuhan. Virus diklasifikasikan secara terpisah. Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci efisiensi proses biologis. Bakteri juga berperan penting untuk mengevaluasi kualitas airSakti A. Siregar, 2005:21. 35

8. Pencemaran Air

Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan kota, untuk keperluan pertanian dan sebagainya. Saat sekarang untuk mendapatkan air yang sesuai dengan standard yang ada sangat sulit, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan lainnya. Dibuangnya limbah ke lingkungan air menyebabkan terjadinya penyimpangan standard. Menurut Wisnu Arya 1995:72 bahwa pencemaran air terjadi apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dalam asas keempat lingkungan hidap ditegaskan bahwa kemampuan lingkungan habitat untuk menyokong suatu materi ada batasnya. Kemampuan untuk menyokong pencemar ada batasnya. 36

B. Penelitian Yang Relevan

Kus Sri Martini 2001 tentang Pengaruh Parameter BOD, COD, pH, Phenol dan Bakteri Coli Pada Air Sungai Terhadap Kualitas Air Sumur di Sekitar Aliran Sungai Premulung Kota Surakarta, menyimpulkan bahwa kandungan parameter BOD, COD, pH, E.Coli dalam air sungai PremuJung di daerah Laweyan, tidak mempengaruhi air Sumur disekitar sungai yang mengalir dari pasar Jongke sampai Tipes. Sunardi 2004 tentang Dampak Limbah Cair Industri Gula Terhadap Kualitas Air Sumur di Desa Buran Kecamatan Tasikmadu, menyimpulkan bahwa limbah cair industri gula dengan parameter teruji BOD, COD, dan temperatur ternyata melampaui Baku Mutu Limbah Cair yang ditetapkan dalam SK Gubernur Jawa Tengah No. 660.1021997 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri di Jawa Tengah. Kualitas limbah cair industri gula tidak berdampak terhadap kualitas air sumur penduduk sekitarnya Lilis Prihastini 2006 tentang Dampak Tempat Pembuangan Akhir TPA Winongo Terhadap Kualitas Lingkungan Hidup, menyimpulkan bahwa kualitas air sumur di dusun Gembel ditinjau dari parameter DO, BOD, COD, Mn dan NO 2, melampaui baku mutu yang disyaratkan menurut PP No. 82 tahun 2001 untuk air Kelas I, sedang untuk parameter kesadahan, Fe, Cd dan Pb masih memenuhi syarat baku mutu. Dari hasil uji korelasi antara jarak TPA Winongo dengan kualitas air sumur untuk parameter DO, BOD dan COD terdapat hubungan yang 37 kuat dan pada taraf signifikan 0,05 diperoleh nilai Sig2-tailed untuk ketiga parameter lebih kecil dari α. Yang berarti ada hubungan yang signifikan antara jarak TPA dengan kadar DO, BOD dan COD air sumur, sedangkan untuk parameter NO 2 , kesadahan, Mn, Fe, Cd dan Pb tidak ada hubungan.

C. Kerangka Berpikir