47
b. Sumur yang airnya tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari. c. Jarak sumur dari Pembuangan air limbah produksi kurang lebih dalam
radius 25 m, 50m, 75m, 100m, 125m, 150m, 175m, 200m, 215m, 235m mengikuti arah saluran air limbah.
Titik sampling dalam penelitian ini dapat dilihat pada denah lokasi penelitian dalam lampiran 4.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah semua alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan dan pengukuran data observasi sampel air limbah
dan air sumur dari lokasi penelitian yang terdiri dari: 1
Tempat air limbah dan air sumur botol volume 1,5 liter 2
Roll meter untuk mengukur jarak 3
Thermometer untuk mengukur air dan lingkungan sekitarnya 4
pH meter untuk mengukur keasaman air 5
Selang air sebagai penanda referensi pengukuran muka air sumur
H. Teknik Analisis Data
1. Tabulasi Data hasil pengujian dan pengukuran kandungan air limbah bengkel
produksi dan kandungan air tanah dangkal atau air sumur ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel.
48
2. Pengolahan data Untuk mengolah data digunakan program komputer dengan perangkat
lunak SPSS for windows versi 12 3. Analisis data.
i Analisis Korelasi Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi, analisis korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang bersifat asosiatif, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan signifikansi hubungan
antara dua variabel. Hubungan antara dua variabel dikatakan bersifat asosiatif apabila arah hubungan yang akan diuji dengan analisis korelasi dapat
dikategorikan menurut dua arah hubungan sebagai berikut: a. hubungan yang bersifat searah atau hubungan positif nilai variabel
X tinggi , maka semakin tinggi nilai variabel Y b. hubungan yang berkebalikan arah atau hubungan negatif nilai
variabel X tinggi, justru semakin rendah nilai variabel Y, dan c. tidak ada hubungan pola perubahan satu variabel tidak disertai
terjadinya pola perubahan nilai variabel lainnya Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas predictor dengan
variabel terikatnya dependent dapat diketahui berdasarkan nilai r
xy,
hasil analisis korelasi. Nilai r
xy
dapat dicari dengan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
49
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara X dan Y antara 0 sampai ± 1 N = jumlah populasi
X = skor mentah variabel X = Variabel bebas Y = skor mentah variabel Y = Variabel terikat
XY= jumlah product dari X dan Y X
2
= jumlah kuadrat X Y
2
= jumlah kuadrat Y Untuk mengetahui kekuatan hubungan kualitas air limbah bengkel
produksi dengan kualitas air tanah dangkal atau air sumur di ATMI dan lingkungan sekitarnya
sekitarnya, dalam Hariwijaya
20007:89 selanjutnya nilai interval r dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan
kekuatan hubungan korelasi, seperti ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Inverval Koefisien r Tingkat Hubungan Korelasi
0,001 – 0.201 0,201 – 0,400
0,401 – 0,600 0,601 – 0,800
0,801 – 1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat kuat
Sumber: Tenik Penulisan Skripsi dan Tesis. Hariwijaya, 2007 Koefisien korelasi memiliki tiga karakteristik penting, yaitu sebagai
berikut: a. Koefisien koelasi dapat bernilai positif atau negatif, tetapi tanda
positif dan negatif tersebut khusus menunjukan arah hubungan, bukan kekuatan hubungan,
50
b. range koefisien korelasi adalah dimulai dari 0 sampai ± 1, atau dapat dinotasikan -1
≤ 0 ≤ 1, dan c. nilai koefisien korelasi dapat diinterpretasikan secara simetris.
Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y adalah sama dengan koefisien korelasi antara variabel Y dengan X.
ii Uji Signifikasi Koefisien Korelasi
Nilai r hasil analisis korelasi perlu diuji signifikasinya dengan cara mengkunsultasikan dengan nilai t
hitung
dengan t
tabel
, nilai t
hitung
diperoeh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
2
1 2
r n
r t
hitung
t
tabel
, diproleh dengan prosedur sebagai berikut: a.
Menentukan taraf kepercayaan 95 persen, sehingga tingkat signifikansi α= 0,05.
b. Menentukan derajad kebebasan degree of freedom atau df
berdasarkan jumlah sampel n, dengan rumus df= n – 2. c.
Mengambil nilai t
tabel
, dari lampiran 16 berdasarkan nilai df dan α
Membuat keputusan, apabila t
hitung
t
tabel
, maka keputusan pengujian nilai r hasil analisis korelasi tidak signifikan, dan bila t
hitung
t
tabel
, maka keputusan pengujian nilai r hasil analisis korelasi signifikan
iiiAnalisis Regresi
51
Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis statistik inferensif parametrik yang dapat memberikan dasar untuk mengadakan prediksi dan
memberikan dasar terhadap analisis varian. Analisis regresi sederhana diperkenalkan pertama kali pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton1822-
1911. Suatu variabel pada analisis regresi dapat diprediksi perubahan nilai-nilainya dari variabel lain apabila antara variabel terikat atau yang
diprediksi dan variabel bebas terdapat korelasi yang signifikan.Triton PB, 2007:95
Dalam analisis regresi ini korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan dalam suatu garis yang disebut garis
regresi. Garis regresi dapat berupa garis lurus linear maupun garis yang melengkung. Persamaan regresi merupakan prediksi dalam bentuk
persamaan matematis yang dinyatakan berdasarkan garis regresinya. Persamaan regresi linear sederhana dengan satu variabel bebas dapat
dirumuskan dengan persamaan garis sebagai berikut: bX
a Y
, dimana: Y = variabel terikat = Nilai kandungan air dari hasil pengujian.
X = variabel bebas = jarak pengukuran dari sumur sampai lubang pembuang-an air limbah
a = konstanta, dan b = koefisien regresi variabel bebas.
Untuk membuat prediksi dengan persamaan regresi, maka nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil least square.
Nilai a dan b dapat ditentukan dengan rumus berikut:
52
2 2
X n
X XY
n XY
b X
b Y
a
iv Menentukan nilai kritis Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95, sehingga tingkat
signifikansinya adalah 5 atau =0,05, dengan derajad kebebasan df=jumlah periode – jumlah variabel bebas dan
α=α2= 0,025, maka nilai t
tabel
atau t
kritis
dapat dipilih dari lampiran 9.
v Kesimpulan
Signifikansi hasil korelasi dapat diuji dengan penyusunan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis nihil Ho: Tidak ada hubungan antara kualitas air limbah industri bengkel produksi dengan kualitas air tanah
dangkal Hipotesis alternatif Ha: Ada hubungan antara kualitas air limbah industri
bengkel produksi dengan kualitas air sumur. Pengujian dilakukan secara dua sisi karena yang akan dicari adalah ada
tidaknya hubungan antara dua variabel. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas
Ho diterima jika probabilitas 0,05 Ho ditolak jika probabilitas
≤ 0,05 vi Uji signifikansi koefisien regresi t-test
Tergambar grafik daerah penolakan dan daerah penerimaan
53
berdasarkan nilai t
hitung
dan t
tabels
Untuk pengujian koefisien regresi digunakan distribusi t: Ho ditolak, jika t
hitung
t
α2, n-2
Ho diterima, jika t
hitung
t
α2, n-2
I. Variable Penelitian
Penelitian ini mengetengahkan beberapa variabel antara lain: 1. Variabel bebas
Yaitu variabel yang mempunyai pengaruh pada variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah jarak saluran pembuangan
air limbah dengan sumur yang diteliti. 2. Variabel terikat
Yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam penelitian ini adalah parameter kualitas air sumur dangkal yang diteliti meliputi parameter
terukur dalam pemeriksaan dan pengukuran di laboratorium Pusat MIPA UNS. 3. Variabel bantuvariabel eksternal
Yaitu variabel yang mempunyai pengaruh terhadap variabel pengaruh maupun variabel terpengaruh, pengaruh dari variabel tersebut dapat dikontrol baik
melalui sistem analisa maupun cara penentuan sampel. Nilai parameter yang diperoleh dari Variabel eksternal dalam penelitian ini berasal dari data
sekunder.
54
J. Definisi Operasional Variabel