61
umum wilayah Kota Surakarta bagian barat mempunyai kemiripan struktur lapisan tanah setelah mencapai kedalaman sekitar 4 meter dibawah permukaan
tanah, pada kedalaman tersebut diperoleh lapisan pasir kasar berwarna hitam, sampai kedalaman 12 – 15 meter akan diperoleh lapisan tanah lempung dan pasir
dengan warna cenderung kecoklat-coklatan. Setelah melewati lapisan lempung yang keras akan diperoleh lapisan pasir kasar dan berwarna ke abu-abuan sampai
hitam, pada kedalaman ini pada umumnya penduduk membuat sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Gambar selengkapnya ditunjukkan pada lampiran 13.
d. Hidrologi
Di Wilayah Kota Surakarta kondisi hidrologi dan ketersediaan air bawah tanah dapat dibaca dari peta hasil Kajian Zonasi dan Konfigurasi Tataguna Air
Bawah Tanah Pada Cekungan Semarang-Demak, Subah dan Karanganyar- Boyolali yang dilaksanakan pada tahun 2003 atas kerjasama antara Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Tengah dengan Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Bandung.
Garis kontur tanah Kota Surakarta terendah berada pada ketinggian +90 diatas permukaan air laut dan tertinggi di daerah Jebres dan Mojosongo yang
berada pada ketinggian 110 diatas permukaan air laut. Potensi air tanah tinggi pada akuifer dangkal, kedudukan akuifernya berada pada kedalaman 1,0 – 40
meter dibawah permukaan tanah, muka air tanah berada pada kedalaman 1,0 – 15 meter dibawah permukaan tanah, debit air yang optimum dapat dipanen dari
akuifer dangkal ini berada pada kisaran 10 – 30 liter per detik, kualitas air secara umum baik atau memenuhi syarat baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan
62
Menteri Kesehatan No.: 907MENKESSKVII2002. tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Gambar Peta Potensi Air Tanah Cekungan Air
Tanah Karanganyar-Boyolali ditunjukkan pada lampiran 12.
e. Klimatologi
Iklim Kota Surakarta tergolong iklim tropis, dengan temperatur udara antara 21,5
– 32,5 Celsius. Angin berhembus rata-rata pada sudut 182 derajat
dengan kecepatan rata-rata 4,75 knot. Kelembaban nisbi udara rata-rata 75 dan curah hujan maksimum pada bulan Januari 1.067 mm dengan jumlah hari hujan
sebanyak 26 hari dan minimun pada bulan November 116,2 mm dengan jumlah hari hujan sebanjak 12 hari. Periode musim penghujan mulai dari bulan November
sampai Juni dan musim kemarau mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan OktoberBPS 2007.
f. Luas Wilayah dan Penduduk
Luas wilayah administrasi kota Surakarta mencapai 44,04 km
2
yang terdiri dari 5 kecamatan dan terbagi lagi menjadi 51 kelurahan. Jumlah kelurahan setiap
kecamatan dan luas wilayah ditunjukkan pada tabel 4 dan lampiran 2. Penduduk riil yang tinggal di kota Surakarta tahun 2007 berdasarkan hasil
survey sosial yang di rekam di kantor Badan Pusat Statistik kota Surakarta mencapai 564.920 jiwa. Penduduk laki-laki terhitung 278.435 dan perempuan
286.485 jiwa. Rasio jenis kelamin 97 yang berarti perbandingan antara penduduk perempuan dengan penduduk laki-laki adalah 100 penduduk perempuan
berbanding 97 penduduk laki-laki. Dengan jumlah penduduk 564.920 jiwa dan
63
luas wilayah Kota Surakarta 44,04 km2, maka diperoleh angka kepadatan penduduk mencapai 12.827 jiwa per km
2
, suatu angka yang sangat padat untuk sebuah kota kecil seperti Surakarta
Penduduk No.
Kecamatan Jumlah
Kelu- rahan
Luas km
2
Laki-laki Perempuan
Jumlah Kepadatan
Penduduk km
2
1. 2.
3. 4.
5. Banjarsari
Laweyan Pasar Kliwon
Jebres Serengan
13 12
9 11
7 14,81
8,64 4,82
12,58 3,19
79.809 53.902
42.896 70.659
31.169 81.438
55.545 44.612
72.630 32.260
161.247 109.447
87.508 143.289
63.429 10.888
12.667 18.155
11.390 19.884
Jumlah 51
44, 04 278.435
286.485 564.920
12.827
Tabel 4: Jumlah Penduduk Wilayah Administrasi Kota Surakarta Sumber : Monografi KelurahanBPS Surakarta Dalam Angka Tahun 2007
2. Kondisi Kelurahan Karangasem a. Keadaan geografi