commit to user
Salah pengertian yang sering terjadi mengenai peranan penyuluhan ini ialah bahwa “tugas penyuluhan adalah untuk menyampaikan hasil-hasil
penelitian kepada petani-petani”. Penyuluh pertanian yang baik memang berbuat demikian, akan tetapi akan lebih tepat bila dikatakan bahwa
tugasnya dalam hal ini adalah menyadarkan petani-petani akan adanya alternative-alternatif, adanya metoda-metoda lain untuk menyelenggarakan
pekerjaan usahatani mereka Mosher, 1970.
2. Organisasi dan Kelembagaan Penyuluhan
Fungsi pelayanan penyuluhan mempunyai lingkup yang terbatas yaitu komunikasi tentang pesan-pesan ilmiah yang disiapkan oleh para ahli
kepada petani beserta keluarganya melalui pendidikan nonformal. Oleh karena itu organisasi penyuluhan dapat juga dikatakan sebagai organisasi
pendidikan yang bertujuan mengubah pengetahuan, tingkah laku dan sikap bagi petani dan keluarganya. Dengan demikian inti organisasi penyuluhan
adalah petani dan penyuluh yang melakukan komunikasi dua arah, baik antara penyuluh dengan petani, antara petani satu dengan yang lain, petani
dengan keluarganya serta antar penyuluh dengan penyuluh Suhardiyono, 1992.
Sebuah organisasi penyuluhan memerlukan hal-hal sebagai berikut: komunikasi efektif dalam pengelolaan dan penelitian mengenai
permasalahan yang dihadapi agen penyuluhan, komunikasi efektif atas hasil penelitian kepada agen penyuluhan, dan komunikasi efektif tentang
perubahan lingkungan bagi semua yang terlibat. Selain itu organisasi penyuluhan juga harus memiliki motivasi yang tinggi diantara semua agen
penyuluhan untuk bekerja menuju sasaran organisasi dan fleksibilitas yang memadai yang memungkinkan organisasi menyesuaikan dengan cepat
pada situasi yang berubah-ubah Van den ban dan Hawkins, 2003. Rural Extension Centre Balai Penyuluhan Pertanian yang
didirikan di daerah-daerah khususnya di lingkup kabupaten guna memperlancar kegiatan penyuluhan harus berfungsi sebagai berikut:
sebagai tempat penyusunan program penyuluhan pertanian, sebagai tempat
commit to user
penyebarluasan informasi pertanian, sebagai tempat latihan para PPL yang teratur sehingga kemampuan akan selalu meningkat baik pengetahuan
maupun keterampilan, sebagai tempat pemberian rekomendasi pertanian yang lebih menguntungkan dan sebagai tempat mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan yang lebih kepada petani. Dilihat dari fungsinya maka jelas bahwa di BPP tidak cukup hanya diselenggarakan kegiatan-kegiatan
klasikal, melainkan harus terdapat berbagai jenis dan bentuk kegiatan di lapangan yang dalam hal ini di kompleks BPP. Dengan demikian maka
kompleks BPP bukan hanya bermanfaat bagi pelaksanaan diskusi, penyuluhan informasi secara timbal balik, menganalisa, dan mengevaluasi
hal-hal yang berasal dari dan diperuntukkan bagi tingkat lapangan Kartasapoetra, 1991.
Perubahan struktur organisasi penyuluhan pertanian sangat diperlukan yaitu organisasi yang mampu mengakomodasi berbagai
perkembangan. Oleh karena itu, organisasi penyuluhan perlu diberi keleluasaan dalam menerapkan prinsip dan system kerja sebagai lembaga
pendidikan nonformal yang sangat mengandalkan pendekatan demokratis dan partisipatif. Dalam hal ini dituntut perubahan citra penyelenggaraan
penyuluhan pertanian yang tidak lagi didominasi oleh pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menanamkan pengertian dan
pemahaman pemerintah tentang azas, prinsip dan sistem kerja lembaga penyuluhan pertanian Syahyuti, 1999.
3. Iklim Komunikasi Organisasi