commit to user
Dengan adanya semangat kerja dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam diri penyuluh pertanian, mereka akan bekerja secara giat dan dapat
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka dengan hasil yang baik atau dapat meningkatkan kinerja mereka dan dapat mencapai tujuan BPP
yang diharapkan. Akhirnya diharapkan tujuan dari kegiatan penyuluhan pertanian yaitu perbaikan taraf hidup serta peningkatan kesejahteraan petani
dan masyarakat dapat terwujud. Berdasarkan uraian di atas, maka secara sistematis kerangka berpikir
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir Hubungan Antar Variabel
C. Hipotesis
Diduga ada hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan semangat kerja penyuluh pertanian di Kabupaten
Sukoharjo.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Komponen Iklim Komunikasi Organisasi Iklim komunikasi organisasi merupakan persepsi mengenai
seberapa jauh anggota organisasi merasa bahwa organisasi dapat dipercaya, mendukung, terbuka terhadap anggota, menaruh perhatian
Iklim Komunikasi Organisasi:
1. Kepercayaan 2. Pembuatan keputusan
bersama 3. Kejujuran
4. Mendengarkan komunikasi ke atas
5. Keterbukaan pada komunikasi ke bawah
6. Perhatian pada tujuan kinerja yang tinggi
Semangat kerja: 1. Disiplin
2. Kerjasama 3. Loyalitas
4. Antusias
commit to user
kepada anggota, dan secara aktif meminta pendapat mereka serta memberi penghargaan atas standar kinerja yang baik.
a Kepercayaan yaitu persepsi anggota organisasi tentang seberapa jauh atasan atau bawahan dapat dipercaya. Kepercayaan dapat dilihat
melalui adanya kepercayaan antara koordinator dengan penyuluh dan penyuluh dengan koordinator.
1. Kepercayaan koordinator terhadap penyuluh, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Percaya mengenai semua hal : skor 4
• Percaya mengenai masalah pribadinya : skor 3 • Percaya mengenai pekerjaan
: skor 2 • Tidak ada kepercayaan
: skor 1 2. Kepercayaan penyuluh terhadap koordinator, dikelompokkan
menjadi 4 kriteria yaitu: • Percaya mengenai semua hal
: skor 4 • Percaya mengenai masalah pribadinya
: skor 3 • Percaya mengenai pekerjaan
: skor 2 • Tidak ada kepercayaan
: skor 1 b Pembuatan keputusan bersama yaitu persepsi anggota organisasi
tentang keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan. Pembuatan keputusan bersama dapat dilihat melalui adanya
kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
1 Kesempatan untuk menyampaikan pendapat, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Memiliki kesempatan dan memanfaatkannya : skor 4
• Memiliki kesempatan tetapi jarang digunakan : skor 3
• Memiliki tetapi tidak digunakan : skor 2
• Anggota tidak memiliki kesempatan : skor 1
commit to user
2 Partisipasi dalam pengambilan keputusan, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Selalu berpartisipasi : skor 4
• Sering berpartisipasi : skor 3
• Kadang- kadang berpartisipasi : skor 2
• Tidak pernah berpartisipasi : skor 1
c Kejujuran yaitu persepsi anggota tentang suasana keterusterangan yang ada di dalam organisasi. Kejujuran dapat dilihat melalui adanya
keterusterangan dan bagaimana anggota dapat mengatakan isi pikirannya.
1 Suasana yang diliputi keterusterangan, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Selalu diliputi keterusterangan : skor 4
• Sering diliputi keterusterangan : skor 3
• Kadang-kadang diliputi keterusterangan : skor 2 • Tidak pernah diliputi keterusterangan
: skor 1 2 Bagaimana anggota dapat mengatakan isi pikirannya,
dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu: • mengatakan isi pikiran kepada semua
: skor 4 • mengatakan isi pikiran kepada atasan bawahan
: skor 3 • mengatakan isi pikiran kepada rekan
: skor 2 • tidak pernah mengatakan isi pikiran mereka
: skor 1 d Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah yaitu persepsi anggota
organisasi tentang keterbukaan organisasi terhadap informasi yang dianggap penting bagi anggota, kebebasan dan kemudahan anggota
dalam memperoleh informasi. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dapat dilihat melalui adanya kemudahan dalam memperoleh
informasi dan penerimaan informasi. 1 Kemudahan dalam memperoleh informasi, dikelompokkan menjadi
4 kriteria yaitu:
commit to user
• Semua informasi mudah diperoleh : skor 4
• Semua informasi mudah diperoleh kecuali yang rahasia : skor 3 • Hanya informasi yang berhubungan dengan pekerjaan : skor 2
• Anggota sulit memperoleh informasi
: skor 1 2 Penerimaan informasi, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Semua memperoleh informasi : skor 4
• Hanya yang aktif mencari tahu : skor 3
• Hanya yang berkepentingan dengan informasi tersebut : skor 2 • Sama sekali tidak menerima informasi
: skor 1 e Mendengarkan dalam komunikasi ke atas yaitu persepsi anggota
tentang kemudahan dan kebebasan mereka memberikan umpan balik. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas dapat dilihat melalui adanya
kemudahan dalam memberikan umpan balik dan adanya kemauaan untuk mendengar.
1 Kemudahan dalam memberikan umpan balik • Sangat mudah
: skor 4 • Mudah
: skor 3 • Sulit
: skor 2 • Sangat sulit
: skor 1 2 Kemauan untuk mendengar
• Selalu : skor 4
• Sering : skor 3
• Kadang-kadang : skor 2
• Tidak pernah : skor 1
f Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi yaitu persepsi anggota tentang keinginan anggota dan organisasi untuk selalu memiliki kinerja
yang tinggi. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi dapat dilihat melalui adanya komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi dan
uraian tugas.
commit to user
1 Komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Semua anggota memiliki : skor 4
• Anggota lama yang memiliki : skor 3
• Anggota baru yang memiliki : skor 2
• Tidak ada anggota yang memiliki : skor 1 2 Uraian tugas, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Kejelasan tentang uraian tugas bagi semua : skor 4
• Kejelasan tentang uraian tugas bagi yang membutuhkan : skor 3 • Kejelasan tentang uraian tugas bagi yang bersangkutan : skor 2
• Tidak ada kejelasan tentang uraian tugas
: skor 1 2. Komponen Semangat Kerja
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara giat, sehingga dengan demikian dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Semangat
kerja individu dikatakan tinggi ketika kondisi lingkungan kerja organisasi menyenangkan dan menjadi rendah ketika kondisi lingkungan kerjanya
tidak menyenangkan. Semangat kerja dapat dilihat dengan adanya disiplin, loyalitas, kerjasama dan antusias kerja.
a Disiplin yaitu sikap atau tingkah laku dan perbuatan penyuluh dalam hal mentaati, mematuhi dan melaksanakan peraturan yang ditentukan.
Disiplin dapat dilihat melalui disiplin dalam waktu dan disiplin dalam melaksanakan perintah.
1 Disiplin dalam waktu, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu: • Selalu
: skor 4 • Sering
: skor 3 • Jarang
: skor 2 • Tidak pernah: skor 1
2 Disiplin dalam melaksanakan perintah, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
• Melaksanakan semua perintah : skor 4
commit to user
• Melaksanakan sebagian besar perintah : skor 3
• Melaksanakan sebagian besar perintah : skor 2
• Tidak melaksanakan perintah : skor 1
b Loyalitas yaitu kesetiaan penyuluh terhadap organisasi maupun terhadap tujuan organisasi. Loyalitas dapat dilihat melalui tanggung
jawab dan sikap terhadap organisasi. 1 Tanggung jawab terhadap organisasi, dikelompokkan menjadi 4
kriteria yaitu: • Selalu
: skor 4 • Sering
: skor 3 • Jarang
: skor 2 • Tidak pernah: skor 1
2 Sikap terhadap kepentingan organisasi, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
•
Lebih mengutamakan kepentingan organisasi : skor 4
•
Antara kepentingan organisasi dan pribadi seimbang : skor 3
•
Lebih mengutamakan kepentingan pribadi : skor 2
•
Tidak pernah mengutamakan kepentingan organisasi : skor 1
c Kerjasama yaitu kesediaan penyuluh untuk bekerja sama diantara anggota dalam melaksanakan tugasnya. Kerjasama dapat dilihat
melalui kesediaan untuk membantu dan kesediaan untuk bertukar pikiran.
1 Kesediaan untuk membantu, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
•
Berusaha membantu meski tak diminta : skor 4
•
Membantu jika diminta : skor 3
•
Mengetahui tetapi tidak membantu : skor 2
•
Tidak tahu tentang masalah rekannya : skor 1
2 Kesediaan untuk bertukar pikiran, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu:
commit to user
•
Semua bersedia bertukar pikiran : skor 4
•
Hanya dengan atasan bawahan : skor 3
•
Hanya dengan rekan kerja : skor 2
•
Tidak ada kesediaan untuk bertukar pikiran : skor 1
d Antusias kerja yaitu suatu perasaan gembira dari para penyuluh dalam melaksanakan pekerjaan. Antusias kerja dapat dilihat melalui minat
dan kemauan untuk bekerja ekstra. 1 Minat untuk menyelesaikan pekerjaan, dikelompokkan menjadi 4
kriteria yaitu:
•
Menyelesaikan pekerjaan sebelum waktunya : skor 4
•
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu : skor 3
•
Menyelesaikan pekerjaan dengan terlambat : skor 2
•
Tidak pernah menyelesaikan pekerjaan : skor 1
2 Kemauan untuk bekerja ekstra, dikelompokkan menjadi 4 kriteria yaitu :
•
Memiliki kemauan untuk bekerja secara ekstra : skor 4
•
Memiliki jika diminta : skor 3
•
Memiliki karena terpaksa : skor 2
•
tidak memiliki kemauan untuk bekerja secara ekstra : skor 1
commit to user
37
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Salah satu alasan
penggunaan metode deskriptif yaitu bahwa data yang dikumpulkan dianggap bermanfaat dalam membantu memecahkan masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari Sevilla et all, 1993. Penelitian ini menggunakan teknik survai. Umumnya, pengertian
survai dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survai
adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
Singarimbun dan Effendi, 1989. Alasan penggunaan teknik survai yaitu dapat memberikan manfaat yang besar untuk tujuan-tujuan deskriptif dan juga
bermanfaat untuk
penelitian hubungan
antara beberapa
variabel Sevilla et all, 1993.
B. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Lokasi yang dipilih adalah Kabupaten Sukoharjo dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Sukoharjo merupakan Kabupaten
penyandang pangan di Jawa Tengah dan daerah yang telah aktif melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian serta berhasil meraih berbagai
prestasi dalam bidang pertanian seperti mendapat penghargaan ketahanan pangan tingkat nasional pada tahun 2002.