commit to user
37
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Salah satu alasan
penggunaan metode deskriptif yaitu bahwa data yang dikumpulkan dianggap bermanfaat dalam membantu memecahkan masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari Sevilla et all, 1993. Penelitian ini menggunakan teknik survai. Umumnya, pengertian
survai dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survai
adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
Singarimbun dan Effendi, 1989. Alasan penggunaan teknik survai yaitu dapat memberikan manfaat yang besar untuk tujuan-tujuan deskriptif dan juga
bermanfaat untuk
penelitian hubungan
antara beberapa
variabel Sevilla et all, 1993.
B. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Lokasi yang dipilih adalah Kabupaten Sukoharjo dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Sukoharjo merupakan Kabupaten
penyandang pangan di Jawa Tengah dan daerah yang telah aktif melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian serta berhasil meraih berbagai
prestasi dalam bidang pertanian seperti mendapat penghargaan ketahanan pangan tingkat nasional pada tahun 2002.
commit to user
C. Metode Penentuan Populasi dan sampel
1. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-
cirinya akan diduga Singarimbun dan Effendi, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah penyuluh pertanian di Kabupaten Sukoharjo.
2. Sampel Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel
acak distratifikasi Stratified Random Sampling yaitu suatu teknik untuk menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen,
maka populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi dalam lapisan-lapisan strata yang seragam, dan dari setiap lapisan diambil sampel secara acak
Singarimbun dan Effendi, 2006. Penentuan sampel berdasarkan tingkat produktivitas padi. Berdasarkan tingkat produktivitas padi dipilih
kecamatan yang memiliki produktivitas padi tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian penyuluh pertanian yang bertugas di kecamatan tersebut diteliti
semua. Tabel 3. 1
Jumlah dan Sampel Responden Penyuluh Pertanian di Kabupaten Sukoharjo
No. Nama Kecamatan Produktivitas
Kw Ha Kategori Populasi
Jiwa Responden
1. Kartasura 67,24
Rendah 5
- 2. Grogol
67,32 Rendah
4 -
3. Bulu 67,61
Rendah 7
-
4. Nguter 67,77
Rendah 9
9 5. Tawangsari
68,06 Rendah
5 5
6. Weru 68,44
Rendah 9
-
7. Sukoharjo 69,18
Sedang 6
6 8. Gatak
69,22 Sedang
9 9
9. Bendosari 69,85
Sedang 9
-
10. Polokarto 70,17 Tinggi
10 -
11 .
Baki 70,34 Tinggi
6 6
12. Mojolaban 71,31
Tinggi 7
7
Jumlah 86 42
Sumber: Dinas Pertanian Sukoharjo
commit to user
D. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Data primer, yaitu data yang diambil langsung dari responden dengan
menggunakan kuesioner sebagai alatnya. 2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi atau lembaga
yang berkaitan dengan penelitian, dengan cara mencatat langsung data yang bersumber dari dokumentasi yang ada.
E. Metode Pengumpulan Data