Penyuluhan Pertanian Tinjauan Pustaka

commit to user 6

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan di luar sekolah informal untuk petani dan keluarganya ibu tani, pemuda tani dengan tujuan agar mereka mampu, sanggup dan berswadaya memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraannya. Ruang lingkup penyuluhan pertanian adalah apa yang disebarkan, diajarkan dan direkomendasikan kepada petani dan keluarganya seperti bertani lebih baik, berusahatani lebih menguntungkan dan hidup lebih sejahtera Deptan, 1978. Menurut Kartasapoetra 1987 penyuluhan pertanian adalah suatu usaha untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya. Kegiatan tersebut dilaksanakan agar petani dan keluarganya mengetahui dan mempunyai keterampilan dalam memecahkan masalahnya sendiri dalam kegiatan- kegiatan untuk meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Mosher dalam Suriatna 1988 mengartikan penyuluhan pertanian sebagai sistem pelayanan yang membantu masyarakat melalui proses pendidikan dalam pelaksanaan teknik dan metode berusahatani. Kegitan penyuluhan pertanian tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi agar lebih berhasil guna dalam meningkatkan pendapatan. Menurut Kartasapoetra 1996 Fungsi-fungsi penyuluhan pertanian antara lain: a. Menimbulkan dan merangsang kesadaran petani agar dengan kemampuan sendiri dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. b. Menjembatani pengetahuan yang dibutuhkan petani dan pengalaman yang dimiliki petani dengan pengetahuan baru yang terjadi. c. Penyampai dan penyesuai program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan oleh petani. d. Pemberian pendidikan dan bimbingan yang kontinyu. commit to user Salah pengertian yang sering terjadi mengenai peranan penyuluhan ini ialah bahwa “tugas penyuluhan adalah untuk menyampaikan hasil-hasil penelitian kepada petani-petani”. Penyuluh pertanian yang baik memang berbuat demikian, akan tetapi akan lebih tepat bila dikatakan bahwa tugasnya dalam hal ini adalah menyadarkan petani-petani akan adanya alternative-alternatif, adanya metoda-metoda lain untuk menyelenggarakan pekerjaan usahatani mereka Mosher, 1970.

2. Organisasi dan Kelembagaan Penyuluhan