juga dapat menyerang organ lain di dalam tubuh. Secara khas kuman membentuk granuloma dalam paru dan menimbulkan nekrosis atau kerusakan jaringan
Achmadi, 2008.Bakteri tuberkulosis ini mati pada pemanasan 100°C selama 5- 10 menit atau pada pemanasan 60°C selama 30 menit, dan dengan alcohol 70-
95 selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara, di tempat yang lembab dan gelap bisa berbulan-bulan, tapi tidak tahan terhadap sinar
matahari atau aliran udara Widoyono, 2008. Saat ini penyakit TB dan TBC menyerang sepertiga dari 1,9 miliar
penduduk dunia dewasa ini. Aditama 2000 selalu menyebut, setiap detik ada 1 orang yang terinfeksi baik itu TB maupun TBC di dunia.Setiap tahun terdapat 8
juta penderita baru, dan aka nada 3 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. Ini berarti 1 dari penduduk dunia akan terinfeksi TB dan TBC
setiap tahun. Tidak hanya itu, satu orang ternyata memiliki potensi menularkan virus 10 hingga 15 orangnya dalam satu tahun saja Achmadi, 2008.
2.1.2 Etiologi Tuberkulosis Paru
Penyebab penyakit tuberkulosis paru adalah bakteri TB Paru disebut Mycobacterium tuberculosis berukuran 0,5-4 mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron,
dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid
terutama asam mikolat. Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering
disebut Basil Tahan Asam BTA serta tahan terhadap zat kimia dan fisik Widoyono, 2008
Universitas Sumatera Utara
Sifat lain adalah bersifat aerob, lebih menyukai jaringan kaya oksigen Achmadi, 2008. Bila dijumpai BTA dalam dahak orang yang sering batuk-batuk
maka orang tersebut didiagnosis sebagai penderita TB Paru aktif dan sangat berbahaya karena memiliki potensi yang amat berbahaya Achmadi, 2011.
Secara khas bakteri berbentuk granula dalam paru menimbulkan nekrosis atau kerusakan jaringan. Bakteri Mycobacterium tuberculosis akan cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh dapat dormant, tertidur lama selama bertahun
tahun Achmadi, 2008
2.1.3 Patogenesis Penyakit Tuberkulosis Paru
Patogenesis penyakit tuberkulosis paru berawal dari penderita tuberkulosis paru BTA positif sebagai sumber penularan. Pada waktu batuk atau bersin,
penderita menyebarkan bakteri dalam bentuk droplet percikan dahak. Droplet yang mengandung bakteri dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan. Daya penularan dari seseorang penderita ditentukan oleh
banyaknya bakteri yang dikeluarkan dari parunya. Patogenesis penyakit tuberkulosis paru dibedakan berdasarkan proses
terjadinya, sebagai berikut:
A. Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi pada seseorang yang terpapar pertama kali dengan bakteri tuberkulosis paru. Droplet yang terhisap sangat kecil ukurannya sehingga
dapat melewati sistem pertahanan mukosiller broncus dan terus berjalan sampai di
Universitas Sumatera Utara