48
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif, yaitu untuk mengetahui tingkat resiko penularan dan upaya pengendalian tuberkulosis paru yang meliputi
perilaku, kepadatan hunian, dan kualitas lingkungan fisik pada para penghuni tahanan Blok D1 di Rumah Tahanan Negara Klas I Tanjung Gusta Medan Tahun
2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Blok D1 Rumah Tahanan Negara Klas I Tanjung Gusta Medan dengan alasan Blok D1 Rumah Tahanan Negara Klas I
Tanjung Gusta Medan tersebut menampung para penghuni rutan yang mengalami over kapasitas serta sanitasi lingkungan yang buruk, sehingga berisiko terhadap
kejadian TB Paru antar warga binaan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai dengan
Agustus 2016.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah para penghuni rutan pada Blok D1 Rumah Tahanan Negara Klas I Tanjung Gusta Medan yang berjumlah 418 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat mewakili populasi Arikunto, 2006. Sampel dalam penelitian ini dambil dengan
menggunakan kriteria-kriteria sampel menurut Hidayat 2009 yang meliputi : a. Kriteria inklusi
1. Penghuni yang berada dalam satu ruangan dengan penderita Tuberkulosis Paru di ruang tahanan di Blok D Kelas 1 Medan
2. Responden tidak buta huruf 3. Bersedia menjadi responden
b. Kriteria eksklusi 1. Penderita Tb Paru
2. Tidak diperbolehkan untuk di temui oleh penjaga rutan Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus
Lemeshow 1997, sebagai berikut: n = N
1 + d
2
N Dimana :
n = besar sampel N = populasi
d = proporsi penyakit Tb paru 0,15 = 418
1 + 0,15
2
. 418
Universitas Sumatera Utara
= 418 1 + 0,0225 . 418
= 418
10,4 = 40,19
≈ 40
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh sampel sebesar 40,19 dan dibulatkan menjadi 40 sampel. Selanjutnya, pengambilan sampel dilakukan
dengan cara simple random sampling yaitu teknik sampling secara acak. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu menggunakan tabel angka random dan undian. Namun, pada peneltian ini cara yang digunakan adalah undian. Selanjutnya teknik yang
dilakukan adalah sampel fraction yaitu dengan membuat perbandingan antara jumlah sampel dengan populasi Nazir, 2003.
Sampel fraction = n x 100
N = 40 x 100
418 = 9,9
Berdasarkan rumus jumlah sampel diatas, perhitungan sampel dari masing-masing ruang tahanan di Blok D1 tersebut yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Perhitungan Sampel berdasarkan data Per Ruang Tahanan Pada Blok D 1
No Ruang Tahanan Pada Blok D1
Rumus Sampel
1. No. 1
39 x 9,9 4
2. No. 2
42 x 9,9 4
3. No. 3
38 x 9,9 4
4. No.4
16 x 9,9 1
5. No.5
35 x 9,9 3
6. No.6
33 x 9,9 3
7. No.7
48 x 9,9 5
8. No.8
50 x 9,9 5
9. No.9
20 x 9,9 2
10. No.10
31 x 9,9 3
11. No.11
41 x 9,9 4
12. No.12
25 x 9,9 2
Total 40
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data primer meliputi: variabel perilaku pengetahuan, sikap dan tindakan yang didapatkan melalui metode wawancara dengan menggunakan
kuesioner dengan warga binaan pemasyarakatan serta melakukan observasi dan pengukuran langsung terhadap lingkungan fisik kelembaban dan intensitas
cahaya dan suhu di Blok D1 Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan.
3.4.2 Data Sekunder
Data Sekunder yang meliputi : Data yang didapatkan dari Rutan Kelas I Tanjung Gusta Medan yang berhubungan dengan penelitian, khususnya data
tentang warga binaan pemasyarakatan yang menderita tuberkulosis paru yang ditetapkan melalui diagnosa dokter serta data pemeriksaan laboratorium yang
menunjukkan hasil pemeriksaan sputum dahak penderita tuberkulosis paru dan
Universitas Sumatera Utara
juga data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Medan serta instansi-instansi kesehatan pemerintah lainnya yang bisa mendukung penelitian.
3.5 Definisi Operasional
Adapun Definisi Operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Tingkat risiko penularan Tb Paru di Rutan adalah suatu variabel yang menggambarkan tinggi rendahnya kemungkinan seorang penghuni sel untuk
terkena Tb Paru dalam suatu Rutanyang diukur secara komprehensif berdasarkan faktor perilaku, kepadatan hunian dan lingkungan fisik.
2. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh responden tentang penyakit Tuberkulosis Paru beserta dengan faktor-faktor penyebabnya.
3. Sikap adalah cara responden memandang sesuatu hal yang telah diketahuinya tentang penyakit tuberkulosis paru.
4. Tindakan adalah perlakuan atau kegiatan yang dilakukan responden sebagai respon dari apa yang diketahuinya tentang penyakit Tuberkulosis Paru.
5. Kepadatan hunian adalah perbandingan antara luas sel Rutan dengan jumlah penghuni atau tahanan yang ada dalam satu sel Rutan.
6. Kelembaban udara adalah presentase jumlah kandungan air dalam udara yang diukur menggunakan Hygrometer.
7. Intensitas cahaya adalah besarnya energi cahaya alam dan buatan yang menerangi sel Rutan yang diukur menggunakan alat Lux Meter .
8. Suhu adalah salah satu unsur atau bagian yang sangat mempengaruhi dari suatu iklim, selain pola angin dan curah hujan yang diukur dengan luxmeter.
Universitas Sumatera Utara
9. Upaya Pengendalian Tb Paru adalah salah satu bagian dari manajemen yang dilakuan oleh Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang akan dijadikan acuan baik oleh para petugas di fasyankes, para pengambil kebijakan dan pengaturan.
3.6 Metode Pengukuran