Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Jenis Kelamin Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Kebiasaan Menggosok Gigi

gigi yang paling tinggiketika gigi mereka baru erupsi Pintauli dan Hamada, 2008. Pada umur 6-12 tahun terjadi periode gigi campuran dan gigi yang paling sering terkena karies adalah gigi molar 1 Nurhaliza, 2015.

5.1.3 Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 5.3 Diagram Lingkaran Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Jenis Kelamin Pada gambar 5.3 dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis kelamin proporsi anak berjenis kelamin perempuan adalah 53,5 dan anak berjenis kelamin laki- laki adalah 46,5.Dalam penelitian ini jumlah anak laki-laki dan perempuan hampir sama jumlahnya. 53,5 46,5 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Keteranga Universitas Sumatera Utara

5.1.4 Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Kebiasaan Menggosok Gigi

Gambar 5.4 Diagram Lingkaran Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Kebiasaan Menggosok Gigi Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa berdasarkan kebiasaan menggosok gigi, proporsi tertinggi adalah pada anak yang memiliki kebiasaan cukup yaitu 44,8, pada anak yang memiliki kebiasaan kurang yaitu 28,9 dan proporsi yang terendah adalah anak yang memiliki kebiasaan baik yaitu 26,3. Menggosok gigi dengan cara yang baik dan benar juga mampu mengurangi plak di permukaan gigi sehingga dapat menurunkan angka kejadian karies gigi. Hal ini dilihat dari frekuensi, waktu dan teknik menggosok gigi Andlaw, dkk, 1992. Waktu yang tepat untuk menggosok gigi adalah 2 menit.Para ahli berpendapat bahwa dalam menggosok gigi 2 kali sehari sudah cukup karena pembersihan sisa makanan kadang-kadang tidak sempurna dan ada 44,8 28,9 26,3 Kebiasaan Menggosok Gigi Cukup Kurang Baik Keterangan: Universitas Sumatera Utara kemungkinan bahwa bila ada yang terlewat pada pagi hari, pada waktu malam hari dapat dibersihkan ADA, 2016. 5.1.5 Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Penggunaan Pasta Gigi Yang Mengandung Fluor Berdasarkan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor pada anak SD kelas V-VI di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan tahun 2016 diketahui bahwa semua anak 100 menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor. Secara teori ion fluoride sangat efektif dalam mempertahankan permukaan gigi terhadap serangan asam. Fluoride bekerja dengan 3 cara. Fluoride dapat memperlambat perkemangan lesi karies, meningkatkan ketahanan email terhadap asam dan meningkatkan proses remineralisasi. Akhirnya kadar fluor yang tinggi dapapt menghambat metabolisme bakteri. Dosis optimal untuk mencapai hasil yang baik sangat bervariasi. Penggunaan pasta gigi berfluor 1000 ppm telah terbukti dapat mengurangi frekuensi karies walaupun tanpa bahan suplemen fluor lainnya Tarigan, 2013. Penggunaan fluor bukan hanya terdapat di pasta gigi saja, namun dapat diperoleh dari tablet fluor, fluoride buatan dalam air minum, obat kumur-kumur, dan dapat juga diperoleh dengan cara pengolesan topikal fluor yang dilkukan oleh dokter gigi atau tenaga kesehatan. Kadar fluor juga penting dalam menurunkan kejadian karies. Kadar fluor yang diperlukan dalam pasta gigi untuk anak-anak adalah 500 ppm Berg and Slayton, 2009. Universitas Sumatera Utara

5.1.6 Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Kebiasaan Makan Makanan Kariogenik