Penggunaan Pasta Gigi yang Mengandung Fluor Kebiasaan MakanMakanan Kariogenik

c.2.6 Teknik Vertikal

Teknik ini dilakukan untuk menggosok bagian depan gigi, kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Untuk permukaan gigi belakang, gerakan yang dilakukan sama tetapi mulut dalam keadaan terbuka, sedangkan teknik horizontal semua permukaan gigi disikat dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Kedua teknik tersebut cukup sederhana, tetapi kurang baik untuk dipergunakan karena dapat mengakibatkan resesi gingiva dan abrasi gigi Kidd, 1991.

d. Penggunaan Pasta Gigi yang Mengandung Fluor

Fluor menyebabkan gigi, terutama email tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies. Sangat efektif mengonsusmsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia sebelas tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada gigi Nurhaliza, 2015 Penggunaan fluor dapat menurunkan karies sampai 25 Berg and Slayton, 2009. Seseorang yang menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor semestinya sudah cukup membantu untuk pencegahan terhadap terjadinya karies gigi, hanya saja perlu diperhatikan kembali cara menggosok gigi yang baik dan benar agar pencegahan dari fluor dapat maksimal karena penggunaan fluor pada pasta gigi terbukti dapat menurunkan karies Tarigan, 2013. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor yang disarankan untuk anak usia di atas 2 tahun adalah sebesar biji jagung Berg dan Slayton, 2009. Universitas Sumatera Utara

d. Kebiasaan MakanMakanan Kariogenik

Menurut Suhardjo 2006, kebiasaan makan adalah cara individu atau sekelompok individu memilih pangan dan mengonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologik, psikologik, social dan budaya. Makanan kariogenik adalah makanan manis dan lengket yang dapat menyebabkan karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket dan mudah hancur di dalam mulut Arisman, 2004. Makanan yang paling tinggi menyebabkan karies adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Ada 3 jenis karbohidrat yaitu polisakarida, ologosakaridadisakarida dan monosakarida. Jenis disakarida yang paling banyak dikonsumsi orang seperti sukrosa bersifat lebih kariogenik daripada jenis lainnya. Disakarida dan monosakrida glukosa akan difermentasi oleh bakteri dalam mulut dan menghasilkan asam yang akan menyebabkan demineralisasi. Dibutuhkan waktu minimum tertentu bagi karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email Pintauli dan Hamada, 2008 Makanan manis mengandung gula yang dapat menyebabkan plak menebal dan streptokokus mutans merubah sukrosa menjadi asam yang melekat di permukaan gigi. Makanan dan minuman yang mengandung gula akan menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat menyebabkan demineralisasi email Berg dan Slayton, 2009. Plak akan bersifat asam selama beberapa waktu. Untuk kembali ke pH normal, dibutuhkan waktu 30-60 menit. Oleh karena itu konsumsi gula yang Universitas Sumatera Utara sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi email sehingga mengakibatkan karies gigi Kidd, 1991. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budisuari, dkk 2010 menunjukkan bahwa seseorang yang mempuyai kebiasaan sering makan manis cenderung untuk mendapat karies 1,15 kali dibanding dengan seseorang yang tidak mempunyai kebiasaan makan manis.

2.5 Pencegahan Karies Gigi