penelitian yang menunjukkan adanya laktobasilus pada plak gigi.Streptokokus mutans dan laktobasilus merupakan bakteri yang kariogenik karena mampu
segera membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan.Bakteri-bakteri tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada
permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakarida ekstra sel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Hal ini menyebabkan plak makin tebal
sehingga akan menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak tersebut. Dalam mulut seseorang yang mengalami karies aktif jumlah streptokokus
mutans dan laktobasilus lebih banyak daripada mulut orang yang bebas karies Kidd, 1991.
b. Faktor SubstratDiet
Karies terjadi ketika proses remineralisasi menjadi lebih lambat dibandingkan proses demineralisasi, serta adanya kehilangan mineral. Hal ini
dapat dicegah dengan menghindari makanan manis dan menghilangkan plakTarigan, 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi,
sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting
untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies Pintauli dan Hamada, 2008.
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat dibagi menjadi 2 Nurhaliza, 2015.
Universitas Sumatera Utara
1. Isi dari makanan yang mengasilkan energi. Misalnya, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, serta mineral-mineral. 2.
Fungsi mekanis dari makanan yang dimakan. Makanan yang bersifat membersihkan gigi. Jadi, makanan merupakan penggosok alami, tentu
saja akan mengurangi kerusakan gigi. Makanan bersifat membersihkan ini adalah apel, jambu air, bengkuang, dan lain sebagainya.
c. Faktor Waktu
Interaksi antara ketiga faktor tersebut selama suatu periode akan merangsang pembentukan karies, yang dimulai dengan munculnya white spot
pada permukaan gigi tanpa adanya kavitas akibat proses demineralisasi pada bagian enamel. Kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama
berlangsungya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas periode perusakan dan perbaikan silih berganti. Oleh karena itu bila saliva
ada di dalam lingkungan gigi maka karies tidak menghancurkan gigi dalam
hitungan hari atau minggu melainkan dalam bulan atau tahun Kidd, dkk, 1991.
Faktorwaktu yang dimaksudkan adalah lamanya pemaparan gigi terhadap penyebab-penyebab di atas yang menyebabkan terjadinya karies dan bervariasi
pada setiap orang.Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulanPintauli dan
Hamada,2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Epidemiologi 2.4.1 Distribusi Frekuensi