Definisi Operasional Aspek Pengukuran

pada anak SD kelas V-VI diperoleh dari pemeriksaan gigi oleh dokter gigi dari klinik gigi.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari SD Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan meliputi data jumlah siswa kelas V-VI dan data kunjungan murid berobat gigi ke klinik sekolah tahun 2015.

3.5 Definisi Operasional

1. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi ceruk, fisura, dan daerah interproksimal meluas ke arah pulpa dengan salah satu kriteria : - ada akar gigi yang rusak - ada mahkota yang sudah hancur - ada lubang yang terlihat dengan jelas pada dataran kunyah geraham atau di sela-sela gigi. 2. Umur adalah lama hidup anak yang diteliti dihitung sejak tanggal lahir sampai dengan waktu penelitian yang dinyatakan dalam tahun. 3. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu pada anak yang diteliti yang dapat dikategorikan sebagai: 1. Laki-laki 2. Perempuan 4. Kebiasaan menggosok gigi adalah kebiasaan anak membersihkan gigi dengan frekuensi, waktu dan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, yang dapat dikategorikan Arikunto, 2010: 1. Baik, jika skor yang diperoleh 75, skor 7,5 2. Cukup, jika skor yang diperoleh 60-75, skor 6-7,5 3. Kurang, jika skor yang diperoleh 60, skor 5 Universitas Sumatera Utara 5. Penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor adalah bahan yang digunakan untuk menggosok gigi yang mengandung fluor, yang dapat dikategorikan : 1. Ya 2. Tidak 6. Kebiasaan makan makanan kariogenik kebiasaan anak dalam mengonsumsi jenis makanan kariogenik dan frekuensi makanan yang dimakan yang dapat dikategorikan menjadi Suhardjo 1989 dalam Barus: 1. Tinggi, jika sko r yang diperoleh ≥ 21 2. Sedang, jika skor yang diperoleh 11-20 3. Rendah , jika skor yang diperoleh ≤ 10

3.6 Aspek Pengukuran

1. Karies gigi diukur dengan cara observasi adanya karies gigi pada anak yang diteliti yang diperiksa oleh dokter gigi dan dicatat dalam lembar observasi. 2. Kebiasaan menggosok gigi diukur dengan cara menjumlahkan skor untuk setiap jawaban pada kuesioner yang diberikan pada : 1. Jawaban benar, skor 1 2. Jawaban salah, skor 0 3. Kebiasaan makan makanan kariogenik dikur dengan cara menjumlahkan skor yang ada di formulir frekuensi makan makanan kariogenik. 1. Bila makanan kariogenik dikonsumsi setiap hari, diberi skor 3 2. Bila makanan kariogenik dikonsumsi 4-5 kaliminggu, diberi skor 2 3. Bila makanan kariogenik dikonsumsi 1-3 kaliminggu, diberi skor 1 4. Bila makanan tidak pernah dikonsumsi, diberi skor 0 Universitas Sumatera Utara

3.7 Analisis Data