Untuk kebiasaan menggosok gigi yang kurang jika dibandingkan dengan kebiasaan menggosok gigi yang baik menggunakan uji Chi square diperoleh nilai
p= 0,000artinyaada hubungan yang bermakna antara kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi. Ratio prevalence kejadian karies gigi pada anak
yang memiliki kebiasaan kurang jika dibandingkan dengan anak yang memiliki kebiasaan baik adalah 3,232 95 CI= 1,865-5,602
Untuk kebiasaan menggosok gigi yang kurang jika dibandingkan dengan kebiasaan menggosok gigi yang cukup menggunakanuji chi square tidak layak
dilakukan karena ada sel yang memiliki nilai expected-nya kurang dari lima ada 50 jumlah sel. Untuk itu uji alternatif yang dilakukan adalah
Fisher’s Exact diperoleh nilai p= 0,393 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara
kebiasaan menggosok gigi yang kurang jika dibandingkan dengan kebiasaan menggosok gigi yang cukup dengan kejadian karies gigi.
4.3.3 Hubungan Penggunaan Pasta Gigi yang Mengandung Fluor Dengan Kejadian Karies Gigi
Analisis bivariat untuk melihat hubungan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor dengan kejadan karies gigi dengan menggunakan uji chi
square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena ada sel yang memiliki nilai observed-nya yang bernilai nol.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Hubungan Kebiasaan Makan Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi
Hubungan kebiasaan makan makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 HubunganKebiasaan
Makan Makanan
Kariogenik DenganKejadian Karies Gigi di Yayasan Perguruan Sultan
Iskandar Muda Medan Tahun 2016 Kebiasaan
Makan Makanan
Kariogenik Kejadian Karies Gigi
Total p
RP 95 CI
Karies Tidak
Karies f
f f
Tinggi 4
66,7 2
33,3 6
100,0 0,616
0,304 Sedang
67 82,7
14 17,3
81 100,0
0,857 0,470-
1,563 Rendah
21 77,8
6 22,2
27 100,0
0,806 0,454-
1,432
Reference
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa anak yang memiliki kebiasaan makan makanan kariogenik tinggiyang mengalami kejadian karies
karies gigi adalah 4 orang 66,7 sedangkan yang tidak mengalami karies gigi adalah 2 orang 33,3. Pada anak yang memiliki kebiasaan makan makanan
kariogenik sedang yang mengalami kejadian karies gigi adalah 67 orang 82,7 sedangkan yang tidak mengalami karies gigi yaitu 14 orang 17,3. Pada anak
yang memiliki kebiasaan makan makanan kariogenik rendah mengalami kejadian karies gigi yaitu 21 orang 77,8 sedangkan yang tidak mengalami karies gigi
yaitu 6 orang 22,2.
Universitas Sumatera Utara
Untuk kebiasaan makan makanan kariogenik yang tinggi jika dibandingkan
dengan kebiasaan
makan makanan
kariogenik rendah
menggunakan uji chi square tidak layak dilakukan karena ada sel yang memiliki nilai expected-nya kurang dari lima ada 50 jumlah sel. Untuk itu uji alternatif
yang dilakukan adalahuji Fisher’s Exact yangdiperoleh nilai p= 0,616 artinya
tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi.
Untuk kebiasaan makan makanan kariogenik yang tinggi jika dibandingkan
dengan kebiasaan
makan makanan
kariogenik sedang
menggunakan uji chi square tidak layak dilakukan karena ada sel yang memiliki nilai expected-nya kurang dari lima ada 50 jumlah sel. Untuk itu uji alternatif
yang dilakukan adalah uji Fisher’s Exact yang diperoleh nilai p= 0,304artinya
tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi.
Universitas Sumatera Utara
41 BAB V
PEMBAHASAN 5.1 Analisis Univariat
5.1.1 Proporsi Kejadian Karies Gigi