41 BAB V
PEMBAHASAN 5.1 Analisis Univariat
5.1.1 Proporsi Kejadian Karies Gigi
Gambar 5.1 Diagram Lingkaran Proporsi Kejadian Karies Gigi pada anak SD kelas V-VI di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda
Medan Tahun 2016.
Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi karies gigi pada anak SD kelas V-VI di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan Tahun
2016 adalah 80,7. Hal ini sesuai dengan penelitian Rosidi, dkk., pada tahun 2013 di SDN 1 Gogodalem Kec. Beringin Kab. Semarang, dengan menggunakan
desain cross sectional diperoleh 85,1 orang mengalami karies gigi dan hasil penelitian Permatasari, dkk., pada anak di SD Negeri 157 Palembang diperoleh
95 orang mengalami karies gigi.
80,7 19,3
Kejadian Karies Gigi
Karies Tidak karies
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
Karies gigi merupakan penyakit jaringan yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi meluas ke arah pulpa. Karies disebabkan
oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah gigi dengan fisur yang dalam mengakibatkan sisa-sisa makanan mudah melekat dan bertahan, sehingga
produksi asam oleh bakteri akan berlangsung dengan cepat sehingga menimbulkan karies gigi Tarigan, 2013.
5.1.2Proporsi Anak SD Kelas V-VI berdasarkan umur
Gambar 5.2 Diagram Lingkaran Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Umur
Berdasarkan gambar 5.2 dapat diketahui bahwa distribusiproporsianak SD kelas V-VI berdasarkanumur yang paling banyakadalah 11 tahun yaitu 60 orang
52,6 dan paling sedikit adalah 10 tahun yaitu 26 orang 22,8. Hal ini dikarenakan anak SD yang diteliti adalah kelas V-VI sehingga
umur anak SD berkisar 10-12 tahun.Anak-anak memiliki risiko mengalami karies
52,6
24,6 22,8
Umur
11 tahun 12 Tahun
10 Tahun
Universitas Sumatera Utara
gigi yang paling tinggiketika gigi mereka baru erupsi Pintauli dan Hamada, 2008. Pada umur 6-12 tahun terjadi periode gigi campuran dan gigi yang paling
sering terkena karies adalah gigi molar 1 Nurhaliza, 2015.
5.1.3 Distribusi Proporsi Anak SD Kelas V-VI Berdasarkan Jenis Kelamin