Balok Beton Bertulang Normal

61

4.5. PERHITUNGAN LENDUTAN BETON SECARA TEORITIS

4.5.1. Balok Beton Bertulang Normal

Perhitungan lendutan yang terjadi pada balok beton normal diperoleh dari perhitungan momen sebagai muatan. Untuk perhitungan lendutan akibat berat sendiri diabaikan. Gambar 4.7 Pembebanan Terpusat W 1 = W 2 = RA = M = ∆ 1 = Menghitung modulus elastisitas beton: Ec = 4700 √ = 4700√ Nmm 2 = 27210,118 Nmm 2 Menghitung inersia balok beton bertulang: I = Universitas Sumatera Utara 62 Lendutan yang terjadi pada pembebanan P = 1333 kg ∆ 1 = ∆ 1 = = Lendutan yang terjadi pada pembebanan P = 2666 kg ∆ 1 = ∆ 1 = Kondisi Setelah Retak  Menghitung momen inersia penampang I g I g =  Menghitung momen retak M cr M cr = Dimana: M cr = momen retak f r = modulus retak beton = 0,7 √ y t = jarak dari garis netral penampang utuh ke serat tepi tertarik mengabaikan tulangan baja = M cr = = { √ } = 6332141,858 Nmm  Menentukan letak garis netral Dimana: n = E s = modulus elastisitas baja = 200000 MPa E c = modulus elastisitas beton = 27210,118 MPa Tulangan tarik 2Ø12 A s ‟ = 226,2 mm 2 Tulangan tekan 2Ø12 A s = 226,2 mm 2 Universitas Sumatera Utara 63 Maka, d ‟ = selimut beton + Ø sengkang + ½Ø tulangan utama = 25 mm + 6 mm + ½12 mm = 37 mm d = h – selimut beton – Ø sengkang – ½Ø tulangan utama = 250 mm – 25 mm – 6 mm – ½12 mm = 213 mm Maka: Diambil y = 57,199 mm  Menghitung momen inersia penampang retak transformasi I cr I cr = = = 54021430,528 mm 4 Berdasarkan hasil pengujian, retak awal terjadi pada balok beton bertulang yakni pada saat pembebanan 3999 kg. Lendutan yang terjadi pada pembebanan P = 3999 kg  Menentukan momen beban layan maksimum yang terjadi pada kondisi yang diharapkan M a M a = = 0,5 x 3999 x 10 = 19995000 Nmm  Menghitung momen inersia efektif I e I e = { } Universitas Sumatera Utara 64 = { } = 58508909,166 mm 4  Lendutan akibat beban terpusat setelah retak ∆ 1 = ∆ 1 = ∆ 1 = 12,038 mm Lendutan yang terjadi pada pembebanan P = 5332 kg  Menentukan momen beban layan maksimum yang terjadi pada kondisi yang diharapkan M a M a = = 0,5 x 5332 x 10 = 26660000 Nmm  Menghitung momen inersia efektif I e I e = { } = { } = 2616986,673 mm 4 + 53297598,9 mm 4 = 55914585,57 mm 4  Lendutan akibat beban terpusat setelah retak ∆ 1 = ∆ 1 = ∆ 1 = 16,795 mm Lendutan yang terjadi pada pembebanan P = 5998,5 kg  Menentukan momen beban layan maksimum yang terjadi pada kondisi yang diharapkan M a Universitas Sumatera Utara 65 M a = = 0,5 x 5998,5 x 10 = 29992500 Nmm  Menghitung momen inersia efektif I e I e = { } = { } = 1837993,383 mm 4 + 53513060,44 mm 4 = 55351053,82 mm 4  Lendutan akibat beban terpusat setelah retak ∆ 1 = ∆ 1 = ∆ 1 = 19,087 mm Tabel 4.6 Data Lendutan Hasil Pengujian dan Lendutan Teoritis Balok Beton Bertulang Normal Pembacaan Dial kgcm 2 Beban kg Lendutan mm Hasil Pengujian Teoritis 10 1333 0,95 1,202 20 2666 2,1 2,404 30 3999 4,32 12,038 40 5332 7,21 16,795 45 5998,5 10,86 19,087 Universitas Sumatera Utara 66 Gambar 4.8 Grafik hubungan beban-lendutan berdasarkan hasil pengujian dan teoritis pada balok beton bertulang normal

4.5.2. Balok Beton Bertulang Substitusi 15 Kerikil dengan Stell Slag