POLA RETAK PADA PENGUJIAN KUAT TEKAN PENGUJIAN LENDUTAN BETON BERTULANG

57 Gambar 4.2. Grafik hasil pengujian kuat tekan beton

4.3. POLA RETAK PADA PENGUJIAN KUAT TEKAN

Pada pengujian kuat tekan silinder beton ditemui satu kasus yang menarik untuk dicermati yaitu pola retak pada benda uji silinder beton seperti yang terlihat pada Gambar 4.3. Pola retak yang terjadi pada penelitian kuat tekan silinder adalah pola retak cone and shear . Dimana pola retak tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Pola retak pada pengujian kuat tekan silinder beton 33,517 36,66 40,481 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Beton Normal 85 kerikil + 15 slag 75 kerikil + 25 slag K uat T ekan MP a Variasi Substitusi Kerikil Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-Rata Beton Universitas Sumatera Utara 58

4.4. PENGUJIAN LENDUTAN BETON BERTULANG

Pengujian lendutan balok beton bertulang dilakukan dengan menggunakan Hydraulic Jack dan 3 tiga buah Dial Indikator dengan jarak masing-masing sepanjang 75 cm. Tabel 4.3. Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Normal tanpa substitusi kerikil dengan stell slag Beban P kgcm 2 Beban P kg 14L-L CL 14L-R Dial Reading Lendutan Y1 Dial Reading Lendutan Y2 Dial Reading Lendutan Y3 x 0,01 mm x 0,01 Mm x 0,01 mm 10 1333 70 0,7 95 0,95 68 0,68 20 2666 132 1,32 210 2,1 125 1,25 30 3999 305 3,05 432 4,32 302 3,02 40 5332 470 4,7 721 7,21 464 4,64 45 5998,5 785 7,85 1086 10,86 768 7,68 Keterangan: Retak awal terjadi pada beban 30 kgcm 2 = 3999 kg Beban kg = Pembacaan dial kgcm 2 x Luas silinder hydraulic jack 133,3 cm 2 Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang dengan Substitusi 15 Kerikil dengan Stell Slag Beban P kgcm 2 Beban P kg 14L-L CL 14L-R Dial Reading Lendutan Y1 Dial Reading Lendutan Y2 Dial Reading Lendutan Y3 x 0,01 mm x 0,01 mm x 0,01 mm 10 1333 67 0,67 88 0,88 63 0,63 20 2666 122 1,22 197 1,97 116 1,16 30 3999 265 2,65 397 3,97 258 2,58 40 5332 593 5,93 889 8,89 579 5,79 50 6665 957 9,57 1463 14,63 935 9,35 Keterangan: Retak awal terjadi pada beban 30 kgcm 2 = 3999 kg Beban kg = Pembacaan dial kgcm 2 x Luas silinder hydraulic jack 133,3 cm 2 Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.5 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang dengan Substitusi 25 Kerikil dengan Stell Slag Beban P kgcm 2 Beban P kg 14L-L CL 14L-R Dial Reading Lendutan Y1 Dial Reading Lendutan Y2 Dial Reading Lendutan Y3 x 0,01 mm x 0,01 mm x 0,01 mm 10 1333 53 0,53 75 0,75 45 0,45 20 2666 112 1,12 170 1,7 99 0,99 30 3999 210 2,1 280 2,8 172 1,72 40 5332 310 3,1 440 4,4 260 2,6 50 6665 793 7,93 965 9,65 782 7,82 60 7998 1088 10,88 1793 17,93 1075 10,75 Keterangan: Retak awal terjadi pada beban 40 kgcm 2 = 5332 kg Beban kg = Pembacaan dial kgcm 2 x Luas silinder hydraulic jack 133,3 cm 2 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Beban dengan Lendutan Balok Beton Bertulang Normal 0,7 1,32 3,05 4,7 7,85 0,95 2,1 4,32 7,21 10,86 0,68 1,25 3,02 4,64 7,68 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2 4 6 8 10 12 B eba n k g Lendutan mm Hubungan Beban dan Lendutan Balok Beton Bertulang Normal Y1 Y2 Y3 Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.5 Grafik Hubungan Beban dengan Lendutan Balok Beton Bertulang Substitusi 15 Kerikil dengan Slag Gambar 4.6 Grafik Hubungan Beban dengan Lendutan Balok Beton Bertulang Substitusi 25 Kerikil dengan Slag 0,67 1,22 2,65 5,93 9,57 0,88 1,97 3,97 8,89 14,63 0,63 1,16 2,58 5,79 9,35 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2 4 6 8 10 12 14 16 B eba n k g Lendutan mm Hubungan Beban dan Lendutan Balok Beton Bertulang Substitusi 15 Kerikil dengan Slag Y1 Y2 Y3 0,53 1,12 2,1 3,1 7,93 10,88 0,75 1,7 2,8 4,4 9,65 17,93 0,45 0,99 1,72 2,6 7,82 10,75 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 5 10 15 20 B eba n k g Lendutan mm Hubungan Beban dan Lendutan Balok Beton Bertulang Substitusi 25 Kerikil dengan Slag Y1 Y2 Y3 Universitas Sumatera Utara 61

4.5. PERHITUNGAN LENDUTAN BETON SECARA TEORITIS