98
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kuat tekan beton normal = 33.517 MPa, kuat tekan beton dengan substitusi
15 kerikil dengan slag = 36,66 Mpa, dan kuat tekan beton substitusi 25 kerikil dengan slag = 40,481 MPa. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan bertambahnya penggunaan stell slag sebagai agregat kasar dapat meningkatkan mutu beton. Besar peningkatan kuat tekan beton dari beton
normal: Substitusi 15 kerikil, peningkatan kuat tekan sebesar 3,413 MPa atau
10,18 dari kuat tekan beton normal. Substitusi 25 kerikil, peningkatan kuat tekan sebesar 6,964 MPa atau
20,78 dari kuat tekan beton normal. 2.
Lendutan yang terjadi pada balok beton bertulang normal adalah pada pembebanan P= 5998.5 kg adalah 10,86 mm, untuk balok beton bertulang
dengan 15 kerikil dengan slag pada pembebanan P = 6665 kg adalah 14,63 mm, sedangkan untuk balok beton bertulang dengan substitusi 25 kerikil
dengan slag pada pembebanan P=7998 kg adalah 17,93 mm. Sama halnya dengan kuat tekan beton, dengan bertambahnya penggunaan stell slag sebagai
agregatkasar dapat meningkatkan lendutan balok beton betulang. 3.
Perbandingan lendutan pengujian pada balok beton bertulang normal dan substitusi 15 kerikil sebesar 0,742 sedangkan perbandingan lendutan
pengujian pada balok beton bertulang normal dan substitusi 25 kerikil sebesar 0,606.
4. Perbandingan lendutan teoritis pada balok beton bertulang normal dan
substitusi 15 kerikil sebesar 0,938 sedangkan perbandingan lendutan teoritis pada balok beton bertulang normal dan substitusi 25 kerikil sebesar 0,80.
Universitas Sumatera Utara
99
5. Kapasitas lentur pada balok beton bertulang normal adalah 9,960 Nmm
2
, pada balok substitusi 15 kerikil adalah 13,704 Nmm
2
, dan pada balok substitusi 25 kerikil adalah 19,592 Nmm
2
. Jadi, dengan penggunaan steel slag sebagai agregat kasar dapat meningkatkan kapasitas lentur pada beton
bertulang.
5.2. SARAN