Esterifikasi Transesterifikasi Proses pengolahan Biji karet

51 Proses degumming dapat di lihat pda gambar 3.31 berikut ini : Gambar 3.28 Proses Degumming dan Pengendapan.

9. Esterifikasi

Esterifikasi adalah tahap konversi dari FFA menjadi ester. Kadar FFA yang tinggi di dalam minyak dapat menyebabkan penyabunan ketika dilakukan proses pengubahan minyak kasar menjadi biodiesel Laboratorium Proses Industri Kimia, Tanpa Tahun. Adapun proses Esterifikasi dilakukan sebagai berikut :  Berat minyak kasar ditentukan sebesar X gr  Berat Methanol ditentukan sebesar MEs gr MEs = X x 32 x  Berat Asam Sulfat ditentukan 1 dari X  Asam Sulfat dimasukkan ke dalam methanol tetes demi tetes sambil diaduk hasil endapan Universitas Sumatera Utara 52  Peralatan esterifikasi dirangkai, serta dimasukkan minyak kasar ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan hingga mencapai temperatur 65oC.  Campuran Methanol dan Asam Sulfat dimasukkan ke dalam minyak kasar serta stirer dinyalakan selama 75 menit dan temperatur operasi dijaga 60oC  Methanol dan minyak kasar dipisahkan dengan menggunakan corong pemisah  Dilakukan pencucian terhadap minyak kasar yang telah dipisahkan dengan methanol dengan menggunakan air bertemperatur 40 o C- 50 o C  Minyak kasar hasil pencucian dipanaskan dengan menggunakan oven bertemperatur 115 o C untuk menurunkan kadar air dalam minyak  Dilakukan pengujian kadar FFA terhadap minyak kasar

10. Transesterifikasi

Transesterifikasi adalah pertukaran alkohol dengan suatu ester untuk membentuk ester yang baru. Reaksi ini bersifat reversibel dan berjalan lambat tanpa adanya katalis. Alkali katalis katalis basa akan mempercepat reaksi transesterifikasi bila dibandingkan dengan katalis asam. Katalis basa yang populer untuk reaksi transesterifikasi adalah natrium hidroksida NaOH, kalium hidroksida KOH, dan kalium metoksida KOCH3. Universitas Sumatera Utara 53 Reaksi transesterifikasi akan menghasilkan konversi yang maksimum dengan jumlah katalis 0,5-1,5 berat minyak nabati Laboratorium Proses Industri Kimia, Tanpa Tahun. Adapun proses transesterifikasi sebagai berikut :  Berat minyak kasar ditentukan sebesar X gr  Berat Methanol ditentukan sebesar MTE gr M TE = X x 32 x  Berat Katalis KOH ditentukan 1 dari X  Katalis KOH dimasukkan ke dalam methanol dan diaduk hingga homogen  Peralatan transesterifikasi dirangkai, serta dimasukkan minyak kasar ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan hingga mencapai temperatur 65oC.  Campuran Methanol dan katalis KOH dimasukkan ke dalam minyak kasar serta stirer dinyalakan selama 75 menit dan temperatur operasi dijaga 60 o  Minyak dan Gliserol dipisahkan dengan menggunakan corong pemisah  Dilakukan pencucian terhadap minyak kasar yang telah dipisahkan dengan gliserol dengan menggunakan aquadest bertemperatur 40 o C-50 o C Universitas Sumatera Utara 54  Minyak kasar hasil pencucian dipanaskan dengan menggunakan oven bertemperatur 115 o C untuk menurunkan kadar air dalam minyak  Dilakukan pengujian kadar ester, Viskositas, dan Densitas terhadap biodiesel.

11. Pengujian Kadar metil Ester