Konsumsi Bahan Bakar Spesifik SFC

130 Gambar 4.16 Efisiensi Thermal Aktual Vs Putaran mesin Pada Pembebanan 4,5 kg Gambar 4.15 dan gambar 4.16 hasil pengujian efisiensi termal aktual menunjukkan kenaikkan yang cukup stabil pada bahan bakar Pertamina DEX, namun fluktuatif pada bahan bakar dengan campuran biodiesel. Efisiensi termal aktual dipengaruhi oleh daya aktual, laju aliran massa bahan bakar dan nilai kalor bahan bakar. Semakin rendah nilai kalor bahan bakar yang diuji, maka semakin tinggi pula efisiensi termal aktual yang terjadi pada mesin. Laju aliran bahan bakar juga mempengaruhi efisiensi termal aktual yang terjadi pada mesin, semakin tinggi laju aliran massa bahan bakar, semakin rendah efisiensi termal aktual mesin. Dari data percobaan didapat penurunan range laju aliran massa bahan bakar pada campuran biodiesel diatas kadar 5, yang mana hal ini berpengaruh terhadap peningkatan efisiensi termal aktual mesin.

1.2.7 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik SFC

Besarnya konsumsi bahan bakar spesifik untuk setiap pengujian dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini : S FC = Dimana : = Laju aliran massa bahan bakar kgjam Universitas Sumatera Utara 131 P Ba = Daya aktual kW Untuk pengujian menggunakan bahan bakar Pertamina - Dex dengan pembebanan 3,5 kg dan putaran 1800 rpm maka diperoleh S FC sebesar : S FC = = = 268,40 grkWh Dengan cara perhitungan yang sama untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi bahan bakar, pembebanan statis, dan putaran mesin, dapat diketahui besarnya SFC yang ditunjukkan pada tabel berikut ini : Table 4.9 SFC hasil Perhitungan Pertamina Dex Beban Statis kg Putaran Mesin rpm mf kgjam Daya aktual Kw SFC Aktual grkW.jam

3.5 1800

0.1505 0.561 268.40 2000 0.1882 0.708 265.84 2200 0.2053 0.789 260.22 2400 0.2365 0.945 250.28 2600 0.2700 1.095 246.50 Universitas Sumatera Utara 132 2800 0.2922 1.246 234.45

4.5 1800

0.1911 1.298 147.17 2000 0.1896 1.364 139.03 2200 0.2365 1.765 134.01 2400 0.2509 1.908 131.46 2600 0.2760 2.147 128.55 2800 0.3184 2.377 133.94 Pertamina Dex + B5 Biji Karet Beban Statis kg Putaran Mesin rpm mf kgjam Daya aktual Kw SFC Aktual grkW.jam

3.5 1800

0.1505 0.503 299.45 2000 0.1882 0.631 298.22 2200 0.2300 0.795 289.45 2400 0.2729 0.981 278.09 2600 0.2957 1.066 277.48 2800 0.3184 1.205 264.31

4.5 1800

0.1656 1.120 147.89 2000 0.1940 1.350 143.72 2200 0.2365 1.678 140.94 2400 0.2760 1.907 144.72 Universitas Sumatera Utara 133 2600 0.3066 2.086 146.99 2800 0.3356 2.268 147.97 Pertamina Dex + B10 Biji Karet Beban Statis kg Putaran Mesin rpm ṁf kgjam Daya aktual Kw SFC Aktual grkW.jam

3.5 1800

0.1613 0.400 403.35 2000 0.1882 0.519 362.70 2200 0.2218 0.628 353.22 2400 0.2484 0.745 333.30 2600 0.2729 0.829 329.32 2800 0.3105 0.937 331.41

4.5 1800

0.1623 0.994 163.33 2000 0.1854 1.168 158.64 2200 0.2160 1.338 161.45 2400 0.2760 1.757 157.04 2600 0.3066 1.875 163.57 2800 0.3312 1.994 166.07 Universitas Sumatera Utara 134 Pertamina Dex + B15 Biji Karet Beban Statis kg Putaran Mesin rpm ṁf kgjam Daya aktual Kw SFC Aktual grkW.jam

3.5 1800

0.1613 0.296 544.87 2000 0.1840 0.360 511.24 2200 0.2070 0.459 450.87 2400 0.2258 0.557 405.22 2600 0.2791 0.689 405.28 2800 0.3105 0.769 403.96

4.5 1800

0.1667 0.878 189.83 2000 0.1787 0.981 182.06 2200 0.1971 1.087 181.36 2400 0.2105 1.256 167.63 2600 0.2534 1.562 162.25 2800 0.2992 1.825 163.94 Pertamina Dex + B20 Biji Karet Beban Statis Putaran Mesin ṁf Daya SFC Aktual Universitas Sumatera Utara 135 kg rpm kgjam aktual Kw grkW.jam

3.5 1800

0.1678 0.262 641.20 2000 0.1956 0.316 618.40 2200 0.2019 0.374 540.07 2400 0.2435 0.449 542.72 2600 0.2614 0.512 510.61 2800 0.2992 0.598 500.22

4.5 1800

0.1701 0.738 230.38 2000 0.1774 0.819 216.64 2200 0.1971 0.949 207.77 2400 0.2561 1.248 205.19 2600 0.2760 1.352 204.08 2800 0.3268 1.628 200.74  Pada pembebanan statis 3,5 kg gambar 4.17, Konsumsi Bahan Bakar Spesifik terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar pertamina - DEX pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 234,45 gkWh. Sedangkan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik tertinggi mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet pada putaran mesin 1800 rpm sebesar 641,20 gkWh. Universitas Sumatera Utara 136  Pada pembebanan statis 4,5 kg gambar 4.18, Konsumsi Bahan Bakar Spesifik terendah mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar pertamina - DEX pada putaran mesin 2800 rpm yaitu 133,94 gkWh. Sedangkan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik tertinggi mesin diperoleh pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet pada putaran mesin 1800 rpm sebesar 230,38 gkWh. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik terendah diperoleh ketika menggunakan bahan bakar pertamina – DEX dengan pembebanan 4,5 kg pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 133,94 gkWh. Sedangkan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik tertinggi diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet dengan pembebanan statis 3,5 kg pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 641,20 gkWh. Perbandingan nilai Konsumsi Bahan Bakar Spesifik untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 137 Gambar 4.17 SFC Aktual Vs Putaran Mesin Pada Pembebanan 3,5 kg Gambar 4.18 SFC Aktual Vs Putaran Mesin Pada Pembebanan 4,5 kg Gambar 4.17 dan gambar 4.18 hasil pengujian konsumsi bahan bakar spesifik menunjukkan kecenderungan penurunan seiring bertambahnya putaran mesin. Seiring bertambahnya putaran mesin, laju aliran massa bahan bakar akan meningkat dan daya aktual yang dihasilkan Universitas Sumatera Utara 138 pun meningkat sehingga berpengaruh terhadap konsumsi spesifik bahan bakar. Semakin tinggi laju aliran massa bahan bakar semakin tinggi pula konsumsi spesifik bahan bakar, namun semakin tinggi daya aktual mesin, semakin rendah konsumsi spesifik bahan bakar.

1.2.8 Heat Loss Exhaust