61 Gambar 3.36 HESBON automotive Emission Analyzer HG
– 510
Spesifikasi : Measuring Range HC
: 0.0 – 9.99
CO : 0
– 9999 ppm Operation Temperature
: 0 – 40oC
Power Source : AC220V ± 10 60Hz
6. Alat bantu perbengkelan, seperti : kunci pas, kunci ring, obeng, tang,
dan lain – lain .
3.2.2.2 Bahan
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar Pertamina dex 100 , Pertamina dex 95 + Biodiesel Biji Karet 5 B5 Biji
karet, Pertamina dex 90 + Biodiesel Biji karet 10 B10 Biji Karet, Pertamina dex 85 + Biodiesel Biji Karet 15 B15 Biji Karet, dan
Pertamina dex 80 + Biodiesel Biji Karet 20 B20 Biji Karet.
3.2.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi :
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur
pada masing – masing pengujian.
Universitas Sumatera Utara
62
Data sekunder, merupakan data tentang karakteristik bahan bakar yang digunakan dalam pengujian.
3.2.4 Metode Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengujian diolah menggunakan rumus yang ada, kemudian hasil dari peritungan disajikan dalam bentuk
tabulasi dan grafik.
3.2.5 Pengamatan dan Tahap Pengujian
Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah :
Torsi mesin T
Daya mesin P
AirFuel Ratio AFR
Konsumsi bahan bakar spesifik SFC
Efisiensi volumetris
Efisiensi termal aktual
Heat Loss Exhaust
Emisi gas buang
Prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
63
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar Pertamina dex.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar Pertamina dex 95 + Biodiesel Biji Karet5 B5 Biji Karet.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar Pertamina dex
90 + Biodiesel Biji Karet 10 B10 Biji Karet.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar Pertamina dex 85 + Biodiesel Biji Karet 15 B15 Biji Karet.
Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar Pertamina dex
80 + Biodiesel Biji Karet 20 B20 Biji Karet.
3.2.6 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji “Bom Kalorimeter”.
Peralatan yang digunakan meliputi :
Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom
Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji.
Tabung gas oksigen.
Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tabung bom.
Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.010C.
Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air
pendingin.
Universitas Sumatera Utara
64
Spit, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar.
Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai penyala pada tabung bom.
Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom.
Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai, dan cawan pada
dudukannya.
Adapun proses pengujiannya adalah sebagai berikut :
Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji.
Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom.
Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai
penyala, serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada didalam cawan dengan
menggunakan pinset.
Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan
ring “O” sampai rapat.
Mengisi bom dengan oksigen 30 bar.
Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml.
Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung
kalorimeter.
Universitas Sumatera Utara
65
Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus listrik.
Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi
dengan pengaduk.
Menghubungkan dan mangatur posisi pengaduk pada elektromotor.
Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter.
Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer.
Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar.
Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan
memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja.
3.2.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel