153
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. AFR terendah diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet
dengan pembebanan 4,5 kg pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 54,38. Sedangkan AFR tertinggi diperoleh ketika menggunakan bahan
bakar pertamina - DEX dengan pembebanan statis 3,5 kg pada putaran 1800 rpm yaitu sebesar 85,87. Semakin tinggi laju aliran massa bahan
bakar yang masuk ke dalam mesin, semakin rendah pula AFR yang terjadi 2.
Efisiensi volumetris terendah diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet dengan pembebanan 4,5 kg pada putaran mesin 1800 rpm
yaitu sebesar 66,09. Sedangkan efisiensi volumetris tertinggi diperoleh ketika menggunakan bahan bakar Solar dengan pembebanan statis 4,5 kg
pada putaran mesin 2400 rpm yaitu sebesar 99,14. 3.
Daya aktual terendah diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet dengan pembebanan 3,5 kg pada putaran mesin 1800 rpm yaitu
sebesar 0,262 kW. Sedangkan daya aktual tertinggi diperoleh ketika menggunakan bahan bakar pertamina - DEX dengan pembebanan statis
Universitas Sumatera Utara
154 4,5 kg pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 2,377 kW.
4. Efisiensi termal aktual terendah diperoleh ketika menggunakan bahan
bakar B20 Biji Karet dengan pembebanan 3,5 kg pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar 9,1 . Sedangkan efisiensi termal aktual tertinggi
diperoleh ketika menggunakan bahan bakar pertamina - DEX dengan pembebanan statis 4,5 kg pada putaran mesin 2600 rpm yaitu sebesar 37,2
. 5.
Semakin tinggi nilai konsumsi bahan bakar spesifik, maka semakin boros mesin menghabiskan bahan bakar. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik
terendah diperoleh ketika menggunakan bahan bakar pertamina – DEX
dengan pembebanan 4,5 kg pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 133,94 gkWh. Sedangkan Konsumsi Bahan Bakar Spesifik tertinggi
diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B20 Biji Karet dengan pembebanan statis 3,5 kg pada putaran mesin 1800 rpm yaitu sebesar
641,20 gkWh 6.
Heat loss exhaust terendah diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B15 Biji Karet dengan pembebanan 4,5 kg pada putaran mesin 1800 rpm
yaitu sebesar 8,066 . Sedangkan heat loss exhaust tertinggi diperoleh ketika menggunakan bahan bakar B10 Biji Karet dengan pembebanan
statis 3,5 kg pada putaran mesin 2800 rpm yaitu sebesar 22,487 . 7.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 21 Tahun 2008 dan EURO 2 light duty diesel engines . hasil uji emisi terbaik didapat
Universitas Sumatera Utara
155 pada bahan bakar B10 Biji Karet pada pembebanan statis 3,5 kg dengan
karakteristik Opacity 9,0333, Kadar CO 0,04, dan Kadar HC 14 ppm.
5.2 SARAN