pengelolaan dilakukan dengan secara terbuka secara adil dan merata sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
2.1.2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi
Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke 19. Ketika itu, negara- negara Eropa yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis, kaum buruh sedang berada
pada puncak penderitaannya. Untuk membebaskan diri mereka dari tindakan sistem perekonomian kapitalis, serta dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota
masyarakat di sekitarnya, kaum buruh bersepakat untuk menyatukan diri mereka dengan membentuk koperasi Revrisond Baswir, 2000: 11. Koperasi yang pertama berdiri
tersebut disebut Koperasi Rochdale di Inggris. Awalnya sebagai usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan
terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perkembangan koperasi di Rochdale sangat
mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Sejarah koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahnkan dari kehadiran pedagang-
pedagang bangsa Eropa di negeri ini. Koperasi yang pertama muncul di Indonesia didirikan oleh R. Ariawiriatmadja, Patih Purwokerto yang mendirikan bank simpan
pinjam untuk menolong para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang yang kemudian koperasi berkembang menjadi bank simpan pinjam dan
kredit pertanian di Purwokerto Arifin Sitio Halomoan Tamba, 2001: 7-10. Setelah itu koperasi di Indonesia semakin berkembang. Koperasi di Indonesia
berkembang sejak zaman penjajahan hingga sekarang ini. Koperasi tumbuh dan menyebar ke seluruh Indonesia, tidak hanya di Purwokerto. Bahkan koperasi dianggap
sebagai bangun usaha ekonomi yang paling sesuai diterapkan di Indonesia dengan asas kekeluargaan dan kegotongroyongannya. Begitu banyak tokoh pemikir ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Indonesia seperti Mohammad Hatta, Mubyarto, Sri-Edi Swasono, Emil Salim yang membahas ide-ide mengenai cooperation yang merupakan ide dasar dari koperasi.
Berbagai kebijakan pemerintah pun dikeluarkan untuk mengembangkan koperasi di Indonesia di antaranya adalah diterbitkannya UU koperasi yang berubah-ubah sesuai
pemerintahan yang berkuasa. Hal tersebut juga menyebabkan timbul tenggelamnya koperasi di Indonesia. Perkembangan koperasi memang tidak berjalan mulus namun,
setelah dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967 koperasi mulai berkembang lagi. Sampai akhirnya UU koperasi diperbaharui dengan UU No. 25 tahun 1992 yang masih berlaku
hingga sekarang.
2.1.2.2 Landasan Koperasi