Tegar Analisis Pragmatik Cerita Novel “Nijushi no Hitomi” karya Sakae Tsuboi

... ... ... Lalu, Mrs Oishi memberikan bungkusannya kepada Daikichi.Anak lelaki itu mengambilnya seolah-olah hanya itu yang ditunggunya selama ini.Daikichi mulai berlari. Analisa : Dari cuplikan diatas dapat kita lihat sosok Mrs Oishi adalah sosok seorang Ibu yang penyayang terhadap anaknya. Jawaban-jawaban yang lembut terlontar dari cuplikan tersebut dalam dialog antara Mrs Oishi dan anak laki-lakinya. Begitu tampak Mrs Oishi sangat menyayangi anak lelakinya tersebut. Dari segi pragmatik yang dijelaskan dalam teori Abrams, penulis melihat bahwa Mrs Oishi adalah Ibu yang sangat penyayang terhadap anaknya. Dialog antara ibu dan anak tersebut terasa lembut. Jiwa keibuan Mrs Oishi tampak juga dalam cuplikan diatas. Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah, anak adalah segalanya.Dapat dilihat dari cuplikan tersebut diatas, bahwa Mrs Oishi sedang memikirkan sesuatu, namun karena anaknya dia melupakan sesuatu itu sejenak.Dan sebagai seorang Ibu memang sudah sewajarnya harus bersikap lembut dan sayang terhadap anaknya.

3.2.3 Tegar

Berikut beberapa cuplikan yang menjelaskan bahwa Miss oishi adalah sosok yang tegar, yaitu: Cuplikan 1 : Halaman 49-50 ... ... ... Universitas Sumatera Utara “Ibu Guru kau menertawakan apa tadi?” Miss Oishi diam saja. “Apa kemalangan orang-orang kau anggap lucu?Suamiku jatuh dari atap, tapi mungkin itu lucu juga, ya?Sayang sekali lukanya tidak begitu parah.Kalau iya, tentunya bakal lebih lucu lagi, kan?” “Maafkan saya. Saya tidak bermaksud...” “Sudahlah. Kalau begitu, kenapa kau menertawakan nasib malang orang-orang lain? Tidak usah membersihkan jalan kalau cuma untuk mencari muka Pokoknya, biarkan saja jalanan di depan rumahku apa adanya... Huh—dia bersih-bersih supaya bisa mengendarai sepedanya.. ... ... ... Miss Oishi berdiri saja disitu selama kurang lebih dua menit, sambil tercenung.Ketika melihat murid-murid yang mengelilinginya dengan tampang cemas, dia tersenyum sedih, lalu berkata dengan suara dibuat ceria, “Kita sudahi saja sekarang.Semua ini salahku.Bagaimana kalau kita menyanyi di pantai?” ... ... ... Walaupun dia tersenyum namun air mata itu tetap menetes..dia menangis.... Analisis : Dari cuplikan diatas menunjukkan bahwa Miss Oishi memiliki sifat yang sangat tegar.Ketika orang memarahinya pun dia tetap tegar. Menangis pun dia ketika dia pergi. Dia Universitas Sumatera Utara bahkan tidak mau menunjukkan kesedihannya di depan orang-orang. Dia masih mampu tersenyum disaat tersakiti. Dari segi pragmatik yang telah dijelaskan Abrams, menunjukkan bahwa Miss Oishi adalah sosok yang sangat tegar.Dia mampu berjalan ketika orang memarahinya.Padahal sebetulnya dia berada disitu adalah untuk membantu. Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah Miss Oishi adalah orang yang sangat tegar menghadapi cemoohan orang yang tidak menyukainya.Dan dia tetap lakukan yang terbaik untuk mereka penduduk desa tersebut. Cuplikan 2 : Halaman 53-55 ... ... ... Tiba-tiba dia menjerit; rupanya dia jatuh ke dalam perangkap pasir.Beberapa anak ikut menjerit; beberapa menghampiri sambil tertawa-tawa; ada pula yang bertepuk tangan kegirangan; sejumlah anak berdiri terbengong-bengong. Di antara keriuhan itu Ibu Guru berusah bangkit. Dia berbaring miring., meringkuk, rambutnya menyentuh pasir. Anak-anak yang tadinya tertawa kini terdiam.Mereka baru sadar, ada yang tidak beres. Melihat mata Ibu Guru terpejam dan bercucuran air mata Sanae tiba-tiba menjerit. Miss Oishi berkata “aku tidak apa-apa.” Lalu dengan susah payah dia berusaha duduk. Analisis : Dari cuplikan diatas menunjukkan bahwa Miss Oishi adalah sosok yang tegar, hal tersebut ditunjukkan pada kalimat yang diucapkan Miss Oishi “Aku tidak apa-apa”.Meskipun Universitas Sumatera Utara sangat merasa sakit, Miss Oishi berusaha tegar.Tidak bisa bangkit namun tetap berusaha bangkit. Meskipun pada akhirnya Miss Oishi meminta bantuan orang lain. Dari segi pragmatik yang dijelaskan dalam teori Abrams, bahwa Miss Oishi adalah perempuan yang memiliki jiwa yang tegar menghadapi sesuatu masalah apapun. Nilai yang dapat diambil dari cuplikan ini adalah bahwasahnya kita harus tetap berusaha bagaimanapun keadaan kita. Berusaha dahulu, juka tidak sanggup barulah minta pertolongan orang lain. Cuplikan 3 : Halaman 95-96 “Tak lama lagi akan ada Ibu Guru baru. Kalian mesti menjadi murid-murid yang baik, ya? Mau, kan? Aku suka sekali mengajar disini, tapi sayangnya kakiku seperti ini.Aku akan kembali setelah sembuh nanti.” Anak-anak itu memandangi kaki Ibu Guru.Kedua mata Sanae berkaca-kaca; sengaja dia membuka matanya lebar-lebar supaya air matanya yang berkilat-kilat itu tidak tumpah. Analisis : Dari cuplikan diatas menunjukkan sifat Miss Oishi yang sangat tegar.Dia mampu tegar untuk sementara berhenti mengajar di desa itu karena kecelakaan di pantai yang mengakibatkan kakinya hanya bisa berjalan dengan bantuan tongkat. Dari segi pragmatik yang dijelaskan oleh teori Abrams, bahwa Miss Oishi adalah sosok yang tegar menghadapi segala keadaan meskipun harus rela meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu.Dan mampu tegar saat dia harus mengorbankan kakinya demi pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah sifat tegar harus kita miliki seperti Miss Oishi yang sangat tegar dalam menjalanjalankan hari-harinya.Dan bagaimana pun keadaan kita, kita harus tegar menghadapi hidup.Sebab cobaan menjadikan kita kuat.

3.2.4 Keras