Penyabar, Penyayang dan Peduli

Cuplikan 3 : Halaman 45 Pada jam pelajaran ketiga, Ibu guru memutuskan untuk tidak memberikan pelajaran musik sebagaimana biasanya; dia hendak mengajak murid-murid berkeliling untuk menanyakan kabar keluarga yang mendapat musibah ... ... ... Analisis : Dari cuplikan diatas menunjukkan sifat Miss Oishi yang sangat ramah.Hal itu terlihat dari bagaimana dia mengajak anak-anak untuk menyapa semua keluarga yang tertimpa musibah akibat badai tadi malam.Sekalipun tidak dapat membantu, setidaknya dia sudah berbaik hati untuk menanyakan kabar keluarga yang mendapat musibah tersebut. Dari segi pragmatik yang telah dijelaskan oleh teori Abrams penulis melihat bahwa Miss Oishi merupakan sosok yang sangat ramah, hal ini dapat ditunjukan dari cuplikan diatas. Nilai yang diangkat dari cuplikan tersebut adalah apapun kesibukan kita sediakanlah sedikit waktu untuk menanyakan kabar keluarga-keluarga kita karena masalah juga bisa ssuatu saat menghampiri kita.

3.2.2 Penyabar, Penyayang dan Peduli

Berikut beberapa cuplikan yang menjelaskan bahwa Miss Oishi adalah sosok yang penyabar dan penyayang: Cuplikan 1 : Halaman 29-30 ... ... ... Universitas Sumatera Utara Setelah anak-anak kelas tiga dan empat masuk cepat-cepat ke dalam ruangan kelas, Miss Oishi menepuk-nepukkan kedua tangannya sejenak, menyuruh murid-muridnya berbaris dan jalan di tempat; setelah itu, dia berjalan mundur dan memimpin mereka masuk ke ruangan kelas. ... ... ... Analisis : Dari cuplikan diatas menunjukkan bahwa Miss Oishi adalah sosok yang penyayang dengan sabar memimpin anak-anak yang baru pertama kali masuk sekolah. Dari segi pragmatik yang dijelaskan oleh teori Abrams dapat dilihat bahwa Miss Oishi mampu memimpin dengan sifat penyayang dan sabarnya dia menuntun anak-anak untuk masuk ke kelas dengan caranya sendiri. Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah Miss oishi menunjukkan kepada kita agar kita dapat menjadi pribadi yang sabar dan penyayang. Cuplikan 2 : Halaman 122-123 Ibu Guru menaruh kotak makan siang itu dipangkuannya, seraya berkat, “Matchan, ini kotak makan ssiang yang kau inginkan. Pakailah kalau nanti kau masuk sekolah lagi.” Matsue menggangguk tanpa ekspresi. “Kuharap kau bisaa lekas kembali ke sekolah.” ... ... ... Universitas Sumatera Utara Analisa : Dari cuplikan diatas, menunjukkan sosok Miss Oishi yang peduli terhadap sesama.Dalam cuplikan tersebut Miss Oishi menginginkan seorang anak bernama Matsue untuk kembali ke sekolah. Dilihat dari segi pragmatik yang dijelaskan melalui teori Abrams menjelaskan bahwa Miss Oishi adalah seorang guru yang sangat penyayang dan peduli terhadap murid-muridya. Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah apapun bisa kita lakukan untuk dapat bersekolah.Sifat Miss Oishi tersebut bisa menjadi teladan bagi kita, agar tidak bermalas- malas ke sekolah. Menyuruh anak kecil itu untuk ke sekolah karena, belajar adalah penting untuk masa depan anak. Peduli itu penting untuk sesama. Cuplikan 3 : Halaman 185-186 ... ... ... Tiba-tiba terdengar suara Daikichi, “Ibu”.Suara anak itu nyaring dan bening, membuyarkan semua yang ada di dalam benak Mrs Oishi. “Ibu, aku sudah lama sekali menunggu.Ibu pulang lama sekali, aku tadi sudah mau menangis.” “O ya?” “Waktu aku mau menangis, aku mendengar bunyi klakson dan melihat ibu.Aku melambai- lambai, tapi ibu tidak menoleh kearahku.” “Oh Ibu minta maaf, ya .Tadi Ibu sedang memikirkan sesuatu.Ibu hampir lupa turun disini, dan nyaris terbawa lewat.” Universitas Sumatera Utara ... ... ... Lalu, Mrs Oishi memberikan bungkusannya kepada Daikichi.Anak lelaki itu mengambilnya seolah-olah hanya itu yang ditunggunya selama ini.Daikichi mulai berlari. Analisa : Dari cuplikan diatas dapat kita lihat sosok Mrs Oishi adalah sosok seorang Ibu yang penyayang terhadap anaknya. Jawaban-jawaban yang lembut terlontar dari cuplikan tersebut dalam dialog antara Mrs Oishi dan anak laki-lakinya. Begitu tampak Mrs Oishi sangat menyayangi anak lelakinya tersebut. Dari segi pragmatik yang dijelaskan dalam teori Abrams, penulis melihat bahwa Mrs Oishi adalah Ibu yang sangat penyayang terhadap anaknya. Dialog antara ibu dan anak tersebut terasa lembut. Jiwa keibuan Mrs Oishi tampak juga dalam cuplikan diatas. Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah, anak adalah segalanya.Dapat dilihat dari cuplikan tersebut diatas, bahwa Mrs Oishi sedang memikirkan sesuatu, namun karena anaknya dia melupakan sesuatu itu sejenak.Dan sebagai seorang Ibu memang sudah sewajarnya harus bersikap lembut dan sayang terhadap anaknya.

3.2.3 Tegar