Pengukuran Customer Satisfaction CUSTOMER SATISFACTION

dengan konsumsi yang menyenangkan, termasuk tingkat under-fullfilment dan overfulfillment . Definisi ini didasarkan pada paradigma diskonfirmasi, menyatakan bahwa customer satisfaction dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja alternatif produk jasa yang dipilih memenuhi harapan atau melebihi harapan sebelum pembelian. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa customer satisfaction adalah tingkat perasaan seseorang berdasarkan pengalamannya setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dengan harapannya.

2. Pengukuran Customer Satisfaction

Pengukuran customer satisfaction pada penelitian ini dilakukan dengan teori menurut Susanto dan Wijanarko 2004 yang menyatakan bahwa ada atribut- atribut dalam menentukan customer satisfaction, yakni: a. Product produk - Kelengkapan menuaplikasi - Model desain produk - Kualitas mutu produk - Daya tahan keawetan b. Price harga - Kesesuaian harga terhadap kualitas produk c. Place saluran distribusi - Kemudahan dalam memperoleh produk - Kemudahan memperoleh suku cadang Universitas Sumatera Utara d. Promotion promosi - Promosi melalui media - Bonus yang diberikan pada saat pembelian e. Service servis - Garansi - Servis terhadap kerusakan produk - Servis dalam melayani konsumen - Layanan purna jual f. Image citra - Pendapat konsumen terhadap image citra produk Atribut-atribut diatas melewati proses yang terdiri dari elemen-elemen customer satisfaction dari Wilkie 1994 yaitu: 1 Expectations Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukan, konsumen berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan customer satisfaction. 2 Perfomance Pengalaman konsumen terhadap kinerja aktual barang atau jasa ketika digunakan tanpa dipengaruhi oleh harapan mereka. Ketika kinerja aktual barang atau jasa berhasil maka akan tercipta customer satisfaction. Universitas Sumatera Utara 3 Comparison Hal ini dilakukan dengan membandingkan harapan kinerja barang atau jasa sebelum membeli dengan persepsi kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Customer satisfaction terjadi ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi persepsi mereka terhadap kinerja aktual produk. 4 Confirmationdisconfirmation Harapan konsumen dipengaruhi oleh pengalaman mereka terhadap penggunaan merek dari barang atau jasa yang berbeda dari orang lain. Confirmation terjadi bila harapan sesuai dengan kinerja aktual produk. Sebaliknya disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi atau lebih rendah dari kinerja aktual produk. 5 Discrepancy Discrepancy mengindikasikan bagaimana perbedaan antara level kinerja dengan harapan. Untuk negative disconfirmations, yaitu kinerja aktual berada dibawah level harapan, kesenjangan yang lebih luas lagi akan mengakibatkan tidak terciptanya customer satisfaction.

C. KONSUMEN WANITA